'Knock.. Knock'
Suara ketukan tadi sontak membuat kedua remaja itu terdiam menatap ke arah asal suara. Pintu depan.
'BRUAK!'
"AA—" Telapak tangan Michelle dengan cepat membungkam mulut Eugene yang hampir mengaduh kesakitan akibat punggungnya yang menyentuh lantai. Pelakunya tak lain tentu saja adalah Michelle yang mendorong tubuh Eugene begitu saja.
"Ssstt..." Michelle meletakkan jari telunjuk tepat di bibirnya. Mengisyaratkan agar Eugene tak mengeluarkan sepatah katapun.
Pemuda tinggi itu mengangguk patuh. Tangan yang membungkamnya terlepas seiring tubuh Michelle menjauh darinya, melangkah mendekati pintu. Eugene bersembunyi di balik dinding setelah melihat lambaian tangan Michelle yang mengisyaratkannya untuk bersembunyi. Lagi-lagi Eugene menurut tanpa bertanya.
"Siapa ?" Tanya gadis itu dengan suara sedikit keras. Pintu apartemen ini masih belum memilik lubang intip yang memudahkannya melihat siapa gerangan di balik pintu. Michelle harus mengeceknya secara manual.