Chereads / SiputRI / Chapter 28 - Perjuangan ayah

Chapter 28 - Perjuangan ayah

Setelah 2 tahun berlalu ...

Aku sudah sampai dan pulang kerumah nyamanku serta berbaring di kasur empuk nan nyaman

"Kringggggggggggg" suara telepon berbunyi terlihat dari ibu

"Iya ibu" kataku

"Ayahmu semakin parah nak di rumah sakit, segera temui ayahmu di rumah sakit" kata ibuku di seberang telpon

"Baik,ibu" lalu telepon pun di matikan ibu

"Ya, ampun!!!.

Seolah dunia ini tidak menginginkan aku bahagia!!" Grutuku di dalam hati

Akupun pergi sendiri tanpa sopir menuju rumah sakit

"Bram tolong tunggu di rumah ya,aku ada kepentingan mendadak"

"Baik tu...."

"Sssstttt,gak usah pakai tuan" kataku memotong pembicaraan

"Baiklah"

Aku berjalan cepat mengendarai mobilku dan hanya berfokus di jalan raya,

Aku sampai di rumah sakit lalu berlari menuju ruang ayahku di rawat

"Ayah...." Kata ku sambil memegang tangan ayahku

"Ayah tidak apa-apa?"

Ayahku tidak berkata apapun hanya menahan rasa sakit,

Aku berlari keluar memanggil dokter

"Dokter....dokter..."

Lalu dokter berlari dan menanganinya

"Bagaimana dokter?"

"ayahmu kesakitan karena obat biusnya habis,saya menyuntikkan obat bius sekaligus obat tidur,ayahmu juga hari-hari ini selalu memanggil-manggil namamu, seperti nya dia ingin berbicara hal penting padamu,tunggulah hingga ayahmu sadar"

"Baiklah dan terimakasih banyak dokter"

Lalu sang dokter meninggalkan kami berdua.

Selang beberapa menit ibuku datang;

"bagaimana nak keadaan ayahmu?"

"Dia tadi kesakitan karena kehabisan obat bius setelah operasi tahap ketiga ini.

Kata dokter ayah baik-baik saja,lalu dia juga memanggil-manggil namaku bu"

"Ya sudah doakanlah yang terbaik untuk ayahmu"

"Itu pasti bu..

Apakah ibu bisa menceritakan sedikit cerita yang menarik tentang ayah?sembari menunggu ayah sadar?"

"Baiklah,aku mulai dari mana? berfikir sejenak lalu bercerita,sembari duduk di kursi

Ayahmu itu pekerja keras nak dan dia itu setia,

Bahkan banyak orang bilang paras wajahnya tampan seperti kamu"

"Hehe" aku sedikit tertawa 

"Selain pekerja keras dia juga pemikir keras.

Dia dulu adalah seorang petani yang rajin,dia memiliki 5 lahan Dan mungkin lebih kurang nya dua hektar,di tanami kopi cokelat,kelapa dan juga jati.nak!"

"Lalu?"

"Lalu ayahmu depresi berat karena kopi cokelat satu-satunya penghasilan yang kita dapat,buahnya hancur karena virus cokelat yang terus ada sehingga keluarga kita perekonomian nya terpuruk"

"Ayahmupun memutar otaknya,

menjual pohon jati yang menjadi investasi keluarga kita sejak lama,dan ayahmu berencana uang jati itu akan di belikan tanah yang sudah di tawar sebelumnya

Dan ternyata hasil dari pohon jati itu tidak cukup untuk membeli tanah itu,ayahmu sangat sedih.

Dan dia bersih keras bahwa jati itu tidak akan di jual kalau tidak mendapat lahan tanah yang sudah di tawar nya

Lalu ayahmu berusaha keras untuk mendapatkan lahan itu dan memutuskan untuk melihat pohon jati di tanah yang akan di beli itu dan ternyata pohon yang ada di tanah baru itu,bisa menambahi kekurangan uang itu"

"Wah,tidak aku sangka ayah secerdik itu ya?

menukar pohon menjadi lahan siap tanam dan sebelum membeli tanah itu pohonnya di jual ke orang,hahaha"

"Ya itulah ayahmu,nak".