Aku melihat semua orang pulang dengan bahagia,tetapi aku tetap tinggal bersama sahabat-sahabat ku,
Aku juga masih ingin berbicara kepada larry
"Sayang,maafkan aku,
karena aku tidak bisa mengantar mu pulang,biarkan asistenku yang mengantarmu pulang"
"Bukan begitu bram!!!" Seruku kepada bram
"Iya tuan"
"Sttttttt" kataku dan sebal di panggil tuan
"Baiklah aku mengerti,jaga dirimu dan aku akan pulang duluan". Kata siputri
aku mencium tangan dan kening siputri
"Kamu juga ti-hati di jalan"
"Okay boss"
"Byeeee"
"Byeee juga"
Aku lihat jack dan juga brian berpamitan ke paman,bibi dan larry.
lalu berjalan ke arahku
"Kalian juga mau langsung pulang?"
"Iya brother,aku harus banyak istirahat hari ini" kata brian
"Aku juga" kata jack
"Baiklah,aku mau berbicara dulu sama larry sebentar"
"Aku tau itu,yasudah sana selesaikan dengan baik dan semoga sukses" kata brian memerintahkan
"Pasti itu"
"Aku pulang dulu" sambil melangkah pergi
Aku datang kepada keluarga ghram tell yang terhormat,lalu menyalami mereka dan memeluk mereka seperti ayah dan ibuku sendiri
"Kamu sudah sedewasa ini,ketika terakhir kalinya melihatmu baru lulus SMA" kata ayah larry
"Iya paman"
"Aku dengar dari larry kamu banyak berubah sekarang?"
"Haha tidak juga paman"
"Kamu tau kenapa larry bersih keras mengambil alih restoran paman?"
"Apa paman?"
"Itu karena dia telah mendengar kamu punya usaha sendiri dan berjuang keras serta mendapatkan hasil yang berguna buat orang lain.
Dia iri denganmu,dia merasa bahwa dia itu tidak memiliki bakat sedikit pun dan jauh dari pada kamu,makanya dia ingin mandiri dengan berjuang keras mengurus restoran paman"
"Jika ceritaku bisa memotivasi orang lain, aku akan lebih bahagia paman"
lalu aku di ajak mereka bertiga di tempat sepi yang biasa aku berbicara dengan brian direstoran itu
"Kalian berbicaralah berdua di sini,paman akan ke belakang dulu" berjalan meninggalkan kami
"Baik paman" kata ku dengan segan
"Larry,kau hebat hari ini"
"Hahaha, terimakasih.
Tapi kau jauh lebih hebat dariku"
"Jangan begitu, kita juga sama-sama berjuang.
Oh iya,aku mau minta maaf padamu"
"Tentang hal apa?" Tanya larry
"Aku setiap mendengar namamu selalu berpikir buruk tentang mu,
Tetapi aku sekarang telah sadar"
"Hahaha,jadi kamu belum melupakan sifat burukku di cafe itu ya?aku juga minta maaf soal itu,aku tidak bermaksud begitu"
"Iya aku gak apa-apa kok,kita saling mengerti aja,apakah sebenarnya kamu punya masalah??" Tanyaku penasaran
Larry sambil merenung sebentar dan sedih
"izinkan aku sedikit bercerita tentang diriku padamu" kata larry
"Baiklah,dengan senang hati"
"Aku takut jika aku gak cerita ini padamu, hubungan persahabatan kita akan hilang"
"Gak akan mungkin itu brother"
"Baiklah"
Larry menarik nafas dalam-dalam lalu bercerita
Aku sejak kecil selalu di tinggal ibuku pergi ke luar negeri untuk bekerja, sedang kan ayahkupun jarang sekali pulang ke rumah,tetapi bukan untuk bersenang-senang melainkan bekerja.
Sebenarnya aku adalah seseorang yang tidak memiliki apapun di masa kecilku,bahkan hidup ku tidak terjamin.
Karena kesibukan orang tuaku bekerja,aku di pasrahkan sepenuhnya kepada nenek ku,dan banyak orang bilang nenekku itu gila,karena dia hanya bisa berbicara sendiri dan ketika dia pergi kemanapun,dia akan selalu lupa jalan pulang.
"Hah....,(desahnya)
Sebenarnya aku malu menceritakannya padamu,tapi ini harus"
"sudah cerita aja,aku akan mendengarkannya dengan baik"
"Baiklah"
Dan Setelah ibuku bekerja keras dan membangun rumah bertingkat dan besar,
sang kakak dari ibuku mengatakan dengan mudah bahwa bangunan itu bukanlah hak milik ibu,tetapi tanah yang harus di wariskan kepada anak pertama.
"Maksudnya?" kataku
"Iya begitulah"
Hingga kamipun di usir dengan halus oleh saudara sedarah daging ibuku,
Lalu kamipun pindah rumah agak jauh dari rumah lama dan membeli tanah kakak kedua dari ibuku dan mendirikan rumah kecil di sana.
Di rumah baru ini kami sangat lah bahagia,apapun yang kami ingin miliki semua terwujud,semua yang kami harap bisa terpenuhi.
Hingga aku mulai masuk bangku SMP,keluarga kami telah mampu membangun rumah yang lumayan besar,yang saat ini kami huni.
Tetapi disinilah titik kesepian dan kehancuranku mulai terlihat,
Aku bersekolah di swasta yang tidak cukup populer,aku bersekolah dengan motorku sendiri,bahkan ayahku selalu memanja dan mencukupi segala kebutuhanku.
Aku saat itu di panggil kekantor oleh karena masalah di sekolah
Kepala sekolah mengatakan bahwa aku harus membawa surat untuk ayahku karena aku terlalu banyak masalah,Aku sangat ketakutan tidak berani memberikan nya kepada ayahku,
Hingga aku merobek-robek surat itu
Aku di panggil lagi di kantor
"Kenapa ayahmu tidak datang?"
"Gak tau pak" kataku
Di sekolah ku itu ada seorang guru yang aku hormati sampai saat ini,
Lalu guru yang baik itu berbicara dengan guru-guru yang lain,
"Aku mengenal dia" kata guru itu kepada temannya di kantor dan aku hanya mendengar kan dia
"Dia itu pantas aja nakal,dia sedari masa kecilnya di tinggal ibunya keluar negeri dan tanpa kasih sayang,iyakan?" katanya membelaku dan sekaligus bertanya padaku
"Iya,pak"
Lalu aku di persilahkan untuk keluar kantor
Di sinilah perkataan guru itu selalu terngiang-ngiang di kepala, "aku gak papa nakal,akukan selalu di tinggal ibuku dan tanpa kasih sayang" fikirku waktu itu
Sejak smp aku sudah mengenal rokok, mengenal minuman keras,tidak sekolah selama sebulan penuhpun aku pernah melakukannya dan tanpa sepengetahuan ayahku.
tetapi guru itu selalu membelaku,hingga aku bisa lulus dan melanjutkan masa SMA ku.
Aku di sekolahkan ayah ke luar kota,aku masuk di sana hanya sampai kelas dua SMA saja,lalu aku pulang kembali ke tempat asalku karena tidak nyaman di sana,
sekali pun aku harus mengulang dari kelas satu lagi,aku tetap bersih keras untuk pindah
Akupun pulang begitu saja tanpa membawa surat pindah dan menunggu satu tahun untuk bersekolah kembali di pembelajaran baru.
Di sini aku juga berusaha keras mengubah semua gaya hidupku yang amburadul dan ingin bersungguh-sungguh sekolah,tetapi itu semua tidak lah lama.
Pergaulan serta orang-orang di sana berusaha membawaku kembali dalam jurang gelap dan aku kembali merokok,minum dan masih banyak lagi
Dan teruntuk terakhir kalinya obat-obatan menghentikan aku dari segalanya.
Aku minum obat-obatan hingga overdosis dan mabuk di sekolah,serta semua orang melihatku,sehingga kepala sekolah di SMAku memanggil dan aku di nyatakan drop out dari SMAku.
Aku pulang dengan hina di rumah,bahkan mabukku berbulan-bulan belum bisa sembuh,aku terus berjuang melawan nya,tetapi tetap saja sulit,
hingga ada titik di mana aku menyerahkan semua jiwa dan ragaku pada Tuhan dan berserah penuh
Hingga aku di anggat dan sembuh.
saat ini aku tidak lagi merokok,minum dan tidak ingin mendengar hal apapun tentang sesuatu yang berhubungan dengan hal maksiat.
"Jadi sungguh maafkanlah sifatku yang masih belum di katakan sempurna ini dan masih dalam masa perbaikan dari sifat lamaku, sungguh maafkanlah aku"
"Aku telah mengerti sobat,aku akan selalu mengerti keadaanmu dan yang terpenting kau telah menunjukkan kepada semua orang bahwa kamu bukanlah sampah seperti dulu lagi"
"Iya, terimakasih banyak"
"Ya sudah,kamu istirahat.
Aku juga pamit,karena hari sudah mulai gelap,
Salam juga buat paman dan bibi"
"Baiklah, terimakasih banyak untuk hari ini" kata larry dengan kata sedih
"Okay"
Aku pulang dengan lega dan aku berasa bahagia dengan segala cerita yang aku dengar dari sahabatku,aku juga ingin mendengarkan cerita-cerita baru dari seseorang yang dekat denganku.