Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Wahya

Baldirama
--
chs / week
--
NOT RATINGS
10.6k
Views
Synopsis
Wahya dan teman-temannya menyenangi tenis meja. Hampir tiap hari, mereka menonton tenis meja. Mereka tak menyangka bahwa tenis meja mengubah nasib mereka.
VIEW MORE

Chapter 1 - Jagoan

Malam-malam di Jakarta. Waktu itu tahun 1979, Indonesia baru saja usai menggelar Sea Games kesepuluh, Wahya duduk di pinggir lapangan bersama dua temannya, Pras dan Yono, menonton tenis meja.

Di bawah rembulan yang terang dan bulat sempurna, Pras menyatakan kepada Wahya bahwa kemenangan malam ini berada di tangannya. Yono di pihaknya, mendukung jagoan yang sama dengan Pras.

Para pedagang datang turut mengisi sisi lapangan Kampung Kejayaan. Mereka menunggu, menunggu siapa saja yang datang kepada mereka. Mungkin bapak-bapak yang bermain atau setidaknya yang menonton, atau kedua-duanya sekaligus agar dagangan mereka habis malam ini.

"Kalau sampai jagoanku kalah, aku traktir siomai," kata Pras kepada Wahya. Dan dalam sekejap Yono ikut mendukung jagoan Wahya.

Pras begitu yakin jagoannya menang. Pak Krisna aktif, cepat, pukulannya kuat, dan lawan tak mampu menyerang balik. Wahya memegang Pak Babas karena satu hal, berpengalaman.

Sampai putaran kedua puluh, Pak Krisna tampak kokoh. Setelah itu, perlahan-lahan, pukulannya melunak, gerakannya melambat. Mungkin sendi pada siku dan lututnya mulai memberat. Atau energinya sudah terkuras habis karena permainannya yang terus menyerang. Kini pertahanannya terbuka lebar. Pak Babas yang semula hanya bisa bertahan mulai menyerang. Skor Pak Krisna mengalami stagnan, dan kemudian disalip oleh skor Pak Babas.

Di ujung malam, dengan menggerutu, Pras melangkahkan kakinya ke pedagang siomai.