Chereads / Wahya / Chapter 5 - Meja Tenis

Chapter 5 - Meja Tenis

Wahya dan Yono datang ke rumah Pras siang-siang, masuk ke pekarangannya dan melihat ayah Pras berada di depan garasi sedang memaku meja dengan palu.

"Oh, kalian. Masuk-masuk," jawab ayah Pras sambil terus konsentrasi pada meja di depannya.

Mereka berdua masuk ke teras dan memanggil Pras. Anak yang dipanggil, keluar dengan berlari lincah karena ingin segera bermain ke lapangan. Lalu, ia melihat ayahnya sedang sibuk sendiri mengetuk-ngetuk meja.

"Ayah sedang apa?" tanya Pras.

"Membuat meja tenis. Kalau meja tenis ini sudah jadi, kalian bisa main di sini tiap pulang sekolah. Kalian mau bantu?"

Wahya, Yono, dan Pras saling bertatapan. "Meja tenis!?" Mereka bertiga berbisik-bisik. "Kita bantu ayahmu saja," kata Yono. "Aku bosan hanya menonton di lapangan. Kita bisa bermain tenis meja di sini."

Mereka bertiga pun sepakat untuk hari ini tidak menjadi pemuda pasar dan membantu ayah Pras. Lelaki tua itu tersenyum kemudian memberikan tugas kepada mereka.

Meja panjang bekas itu ditempel dengan dua batang kayu untuk tempat mengikat net di kedua sisi meja. Bagian bawah meja tidak ada yang perlu diubah. Ayah Pras menyuruh anak-anak menyiapkan cat warna hijau dan warna putih. Permukaan meja akan diberi cat warna hijau dan garis-garis putih agar makin mirip meja tenis aslinya. Hari sudah mulai sore, meja tenis itu sudah kelihatan hasilnya. Meskipun tidak sebesar meja tenis sungguhan, mereka berempat puas melihat meja tenis karya mereka sendiri.

Ayah Pras masuk ke dalam, tak lama kemudian ia keluar sambil membawa sesuatu yang masih dibungkus rapi, sebuah tempat berbentuk tabung berisi bola-bola tenis meja dan dua bet yang masih dalam kemasan. Ia memberinya kepada Pras. "Ini, ayah sudah belikan." Mereka bertiga melonjak-lonjak mengucapkan terima kasih dan mencium tangan ayah Pras.

"Sudah-sudah. Sana kalian main."

Mereka bertiga yang sebelumnya tidak bisa diam, terpaku. "Tapi, Om, bagaimana aturan mainnya?"

Ayah Pras menepuk jidat. Ia kira, setiap hari menonton tenis meja membuat mereka paham aturan tenis meja, ternyata anak-anak ini hanya menonton dan menongkrong saja.