Anak laki-laki yang imut ini telah didiagnosa mengidap gangguan ADHD, yaitu gangguan yang membuatnya kesulitan fokus, hiperaktif dan implusif. Namun berkat tekad orangtuanya, yaitu Ayya dan Rafi, Zayn dibantu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Berkat semangat dan rasa kasih sayang Ayya dan Rafi, tak disangka Zayn tumbuh menjadi seorang anak yang sangat cepat mempelajari sesuatu.
Zayn sudah bisa berbicara sejak berusia delapan bulan dan saat berumur satu tahun Zayn sudah mulai belajar membaca, karena kejeniusannya ini, Zayn tidak mau bersekolah seperti teman-teman yang lainnya.
"Zayn sayang..., kamu sudah berumur delapan tahun sayang...! sudah saatnya kamu masuk sekolah, kamu mau sekolah dimana sayang...? biar umi yang mendaftarkanmu..., nanti disekolah Zayn akan mempunyai banyak teman..., pasti kamu akan senang." Ayya membujuk putranya agar mau bersekolah,tetapi zzayn menggelengkan kepalanya.
"Zayn tidak ingin bersekolah disekolah dasar umi..., mereka sungguh membosankan. Zayn mau sekolah tetapi sesuai dengan kemampuan Zayn...! kalau tidak..., Zayn lebih baik tidak bersekolah." Zayn sudah memutuskan dan Ayya terpaksa harus menuruti keinginannya, kalau tidak pasti Zayn akan marah dan mengunci diri dikamarnya. Ayya kemudian tersenyum kepada putra kecilnya, mengusap lembut rambut hitam Zayn, kemudian Ayya meninggalkannya dan menemui suaminya untuk membicarakan keinginan Zayn.
"Kak Rafi..., anakmu itu tidak mau masuk sekolah dasar...! dia mau bersekolah asalkan sesuai dengan kemampuan otaknya. Kira-kira kak Rafi ada kenalan yang bisa membantu Zayn tidak...?" Ayya sangat frustasi dengan perangai putra kecilnya, karena semenjak usia tiga tahun Zayn tinggal bersama kakek dan nenekknya di Malang.
Zayn juga sudah menghatamkan hafalan Al-Qur'annya diusia tujuh tahun dan semua itu melampaui bakat uminya. Dulu Ayya menghatamkan hafalan Al-Qur'annya diusia sepuluh tahun dan itu sudah membuatnya di juluki monster, tetapi putranya lebih menakutkan lagi karena Zayn sudah hafal saat dia berusia tujuh tahun.
"Coba nanti kakak hubungi Danial..., dia seorang rektor sekarang..., tetapi kalau Zayn lulus dalam ujian ini, mungkin dia harus hidup terpisah dari kita sayang...! apa kamu tidak keberatan...?" Rafi membelai kepala Ayya, dia sebenarnya sudah mengetahui bakat putranya dan memang sekarang saatnya waktu itu tiba, yaitu harus rela melepaskan Zayn untuk menuntut ilmu dan menitipkannaya pada Danial.
"Apapun itu sayang..., tetapi Zayn harus bersekolah." Ayya kemudian meninggalkan Rafi dan bergegas mengajar para santri putri seperti biasanya. Sementara Rafi segera menghubungi Danial, kemudian mereka membuat janji. Jadi minggu depan Rafi, Ayya dan Zayn akan terbang ke Mesir untuk malakukan ujian untuk Zayn.
Satu minggu kemudian Ayya, Rafi dan Zayn terbang ke Mesir, mereka akan menemui Danial dan sudah membuat janji dengannya, saat sampai Danial sudah menjemput mereka dibandara. Danial langsung membawa keluarga tiga orang itu kerumahnya.
"Rafi,Ayya,kalian masih terlihat seperti saat kuliah dulu,padahal sudah delapan tahun kita tidak bertemu. Kalian juga sangat beruntung sudah memiliki seorang putra yang sangat ajaib,sementara aku dan Leen,belum dipercaya untuk memiliki seorang anak."Danial merasa agak sedih,tak lama,Leen menemui mereka dengan membawa satu nampan minuman untuk kedua sahabatnya dan suaminya,Leen segera memeluk tubuh Ayya,mereka saling merindukan satusama lain karena Leen dan Ayya adalah sahabat karib.
"Ayya,,kau masih imut seperti dulu,meskipun putramu sudah berumur delapan tahun tetapi tubuhmu tetap tidak berubah,sementara aku,setelah menikah,badanku membesar seperti ini."Leen dan Ayya tertawa terbahak-bahak.
"Oh iya,kenalkan ini putra kami Zayn,"
"Sayang,kenalkan ini aunty Leen dan Uncle Danial,mereka sahabat umi dan abi,dan jika kau lulus ujian besok,kau akan tinggal bersama dengan mereka untuk sementara waktu,setelah kau lulus kelak,kami akan kembali menjemputmu."Ayya memperkenalkan Zayn kepda Danial dan Leen,
"Hay aunty..hay uncle,,senang bisa berkenalan dengan anda berdua."Zayn sangat pandai berbicara,dan pandai bergaul dengan orang-orang yang baru ditemuinya.Danial dan Leen sangat senang dengan kedatangan Zayn,dan mereka langsung menyayangi Zayn seperti anak kandung mereka sendiri,kemudian Ayya,Rafi dan Zayn beristirahat,keesokan harinya,mereka mengantar Zayn untuk mengikuti ujian di Cairo University,universitas ini terletak dikota Giza,Mesir. Universitas ini sudah cukup tua,dan merupakan universitas terbaik kedua dikota Mesir.
"Ayya,Rafi,kalian tunggu disini,hanya aku dan Zayn yang diperbolehkan mesuk ke ruang ujian,mereka mengantisipasi jika terjadi kecurangan."Rafi dan Ayya pun mengangguk mereka menyadari seleksinya sangat ketat,karena status putra mereka yang sangat istimewa,karena dalam seratus kelahiran mungkin hanya ada satu yang memiliki bakat langka seperti yang dimiliki Zayn,dan orang tua yang sangat beruntung itu adalah Ayya dan Rafi.setelah Danial dan Zayn masuk ke ruang ujian, Rafi,Ayya dan leen menunggu dengan cemas diruang tunggu kampus,mereka mengobrol dan mengenang saat-saat mereka kuliah di negeri ini delapan tahun yang lalu,meski universitas nya bukan universitas yang dulu,setelah dua jam,Danial keluar,tetapi Zayn tidak ikut keluar.
"Danial,dimana Zayn?lalu bagaimana hasilnya?"Rafi bertanya tentang hasil ujian putranya kepada Danial,tetapi Danial hanya diam saja sambil mengelap keringat yang berada didahinya,Leen yang melihat keadaan suaminya merasa agak khawatir.
"Zayn belum selesai menyelesaikan ujiannya,karena dia meminta diuji dari semua fakultas yang ada di universitas ini,padahal disini ada setidaknya tujuh belas fakultas,yaitu:sains,pertanian ,arkeologi,seni,perdagangan,komputer,ilmu informasi,Dar El 'ulum,kedokteran.ekonomi,ilmu politik,tekhnik,hukum,komunikasi massa,farmakologi dan yang lainnya yang tidak bisa kusebutkan,aku keluar karena aku merasa sesak nafas mengetahui bakat putramu itu."Danial yang sudah agak merasa tenang,kini kembali ke dalam karena rekannya yang menguji Zayn meneleponnya memintanya segera mesuk.
"Aku masuk dulu ya."Danial masuk kembali kedalam ruangan tempat zayn berada.setelah satu jam,Danial dan Zayn keluar,wajah Danial terlihat sangta pucat,sementara Zayn terlihat biasa saja.
"Bagaimana hasinya?"TanyaAyya tidak sabar,Ayya berharap Zayn tidak mengejutkan semua orang.
"Dari tujuh belas jurusan,Zayn mengikuti lima belas ujian sesuai dengan jurusan yang ada,dia meninggalkan jurusan pertanian dan perdagangan,dan untuk hasilnya,Zayn telah berhasil lulus di lima belas jurusan yang dia pilih dengan nilai yang sempurna,dan putramu ini memilih kuliah di tiga jurusan langsung,Zayn mengambil jurusan hukum,bahasa arab dan komputer,selamat untuk kalian bedua"
"Sayang,bantu aku kembali kemobil,kamu yang menyetir ya,aku masih sangat syok."
Danial,Leen,Ayya,Rafi dan Zayn langsung kembali kekediaman Danial,Rafi dan Ayya tinggal dirumah Danial selama satu minggu,kemudian mereka berdua kembali ke indonesia tanpa Zayn,Rafi dan Ayya akan menjemput Zayn saat dia lulus kelak.