Chereads / Legenda lima pendekar dan seekor Naga / Chapter 5 - Chapter 5 Keturunan Sang Iblis

Chapter 5 - Chapter 5 Keturunan Sang Iblis

Di suatu tempat Perbatasan Desa Ni dan Desa Bakuryuha.

Di tengah perjalanan dia bertemu Kuzaki dan Inoe "Kuzaki!" teriak Ann "Ann! " teriak Kuzaki Mereka berangkuan, merekaberdua bertemu setelah berpisah selama 5 hari. "Ayo bergegas!" Mereka menuju ke tengah hutan. Tempat Banyu dan Bagus bertarung. Dari kejauhan beberapa banyangan muncul. "Apa sudah selesai pertarungan itu?" tanya Yui Finita 

"Ya mereka sudah selesai" kata Bagas Kara "Mari kita pergi dan melaporkan ini pada Ratu" kata Diah Ayu orang yang memantau itu pergi. 

Di empat Inoue dan Kuzaki

"Kruyuk kruyuk" suara perut Anne dan Inoe berbunyi. "Kau lapar Anna?" tanya Ryuzaki "Ya!" "Biar Aku mencarikan untukmu" Sahut Kuzaki cepat. Dia melihat seekor Kijang yang besar sedang memakan rumput. "Pedang Naga Ryuki" Sreett Jrass Kijang itu terpotong dan terbakar karena api yang dikeluarkan dari pedang. Anne duduk dibawah pohon. Memanggang Kijang yang sudah mati terbakar. 'Kemana Ame berada?' tanya batinnya. Wangi harum daging itu tercium hingga jauh. Dari jauh Ame mencium harum itu dia pergi kesana. Didepannya terlihat wanita yang sangat cantik bagai bidadari turun dari kahyangan. Wanita itu duduk dibawah pohon. Dia adalah Anne yang sudah 2 minggu tidak bertemu. 

Bagus mengikuti dibelakangnya. "Pergilah sana temui kekasihmu itu" ucap Bagus. Banyu berlari ke arah Anna begitupun sebaliknya. Mereka saling berpelukan seakan dunia milik mereka berdua. "Sungguh pasangan yang serasi" Sumadara berkata. "Maafkan Aku tidak bisa menjagamu" kata Ame. "Jangan tinggalkan Aku lagi" "Aku tidak akan" 

Ryuzaki "Kita semua lima pendekar Naga telah berkumpul. Perkenalkan Namaku Ryuzaki" Kuzaki: "Kau yang menculik Anna!

Ryuzaki "Maafkan aku ini merupakan strategi melihat kesiapan kalian untuk melindungi puteri Dewi Naga Cahaya" Sumadara: "Aku ditugaskan oleh Raja dan Ratu Naga untuk mencari Putera cahaya Membantu Dia mengalahkan Sang Raja Sahamaru dan membebaskan negeri-negeri dari cengkramannya dan melindungi puteri Dewi Naga cahaya" Inoe : "Aku ditugaskan oleh Ibunda Dewi langit untuk mencari Puteri Dewi Naga Cahaya dan Putera Cahaya dan membantu mereka mengumpulkan 7 mutiara naga dan kitab Naga kembar. Aku memiliki kitab Naga kembar jilid 12 " Anne: "Ah aku juga memilikinya" Inoe : "Ya Kitab Naga kembar diciptakan oleh Dewi Naga pertama awal mula" Ame: "Jadi siapa Sang Putera cahaya itu?" Sumadara: "Itu adalah dirimu dan Aku sudah melihat tanda-tanda itu." Ame : "Aku akan mengalahkan Raja Sahamaru ini" Ryuzaki: "Ya menurut ramalan Kuno Sahamaru akan terbebas jiwa 2 Jiwa bersatu di dalam 4 Gerhana matahari dan bulan hari tergelap dalam sejarah manusia akan terjadi." Inoe: " sudah terjadi 3 kali gerhanai 1gerhana Matahari dan 2 gerhana bulan." Inoe: "Sekarang lima pendekar telah berkumpul" Sumadar Reishi pemegang pedang Naga Meizen memeberi hormat ketiaan padamu Sumadara berlutut diikuti Ryuzaki pemegang pedang Naga bimi Remuzen, Inoe pemegang pedang Naga angin Ryuka dan Kuzaki pemegang pedang Naga Api Ryuki. Mereka: "Kami bersumpah atas nama yang kuasa akan mengikuti langkah anda dan menjunjung tinggi rasa persatuan dan persaudaraan" Ame: " Aku pun bersumpah atas nama yang maha kuasa akan menjadi pemimpin yang adil, amanah, dan menjunjung tinggi kebenaran." "Jdeaarr!" Langit cerah kala itu menyambar kilat dari langit. Menandakan sumpahnya dicatat oleh yang maha kuasa. Ame: "Berdirilah kalian semua" Kuzaki: "Kita sudah berkumpul mari kita bahas stategi untuk memyerang Kerajaan Bimasakti Naga yang dikuasai Raja Sahamaru." Ryuzaki: "Kita sudah berkumpul Aku akan menjelaskan inti permasalahan yang harus kita hadapi. Raja sahamaru akan bangkit kembali dari segel yang mengurungnya selama 250 tahun. Dia sudah dikurung 2 kali saat pertempuran 25 dibangkitkan oleh Sang Puteri Dewi Naga kegelapan dan kematian dan Terakhir disegel Kaisar Naga langit Raja Kerajaan Bimasakti Naga. Dia mengincar puteri Naga kembar" "Siapa puteri Naga kembar itu?" tanya Ame "Dia adalah Anne dan Saudarinya Ani. Mereka diburu karena keturunan Dewi Naga terakhir." Kuzaki: "Intinya Kita harus menjaga Anne dari cengkraman Raja Sahamaru" Mereka: "YA!" Ame: "Anne kau adalah harapanku" sambil menggengam tangan Anne Kuzaki: "Masih sempat merayu disaat seperti ini" Ryuzaki: "Tidak kalau seperti ini Anne senyummu laksana mentari yang menyinari hatiku laksana embun pagi yang meyejukkan panfanganki. Tanganmu lembut bagai kapas menyentuk hatiku mendebarkan jantungku" Kuzaki: "Wow kau berbakat menjadi raja gombal" Ame: "Tidak ini serius lihat wajahku" Ryuzaki: "Sudah sudah waktu sudah malam saat istirahat malam itu bulan purnama muncul Ino dan Kuzaki sedang menatap menatap bulan purnama sambil melihat aliran sungai. "Inoe bagaimana keadaanmu sekarang?" "Aku sudah lebih baik" "Sudah 5 tahun kita tidak bertemu sejak saat itu" "Ya sejak Aku turun dari langit ke 7 ke langit Dunia ini" "Apa saja kau lakukan selama ini?" "Aku berlatih dengan pedangku ini" Inoe menunjukan pedangnya. Pedang Naga Ryuka. "Aku juga yang hampir ama denganmu." Ini pedangku pedang Naga Ryuki. "Coba Aku lihat" "Ternyata pedang kita sepasang. Aku tidak mengira ini dapat terjadi. Sinkronisasi antara 2 pedang. Dikatakan hanya pedang legendaris yang dapat menyelaraskan itu hanya dengan orang tertentu atau memiliki garis keturunan tertentu. "Apa kau tahu siapa yang membuat pedang-pedang ini?" "Dia adalah Raterasu Ayah dari Ame ryu itu yang selalu bersama Anne" "Apa mereka berpacaran?" "Kurasa mereka pandai menyembunyikan persaan mereka" "Bagiamana denganmu sendiri?" Inoe berkata sambil mendekatkan wajahnya pada Kuzaki" Kuzaki memalingkan wajahnya seburat merah muda dikedua pipinya. "Kuharap kau mengetahui perasaanku padamu" batin Inoe Dia melangkah pergi "Ayo kita ke tempat Anne dan Ame!" Ajak Inoe. Dia menggenggam kedua tangan Kuzaki dan berlari. Ditempat Anne dan Ame Ryusaki Di bawah pohon mereka memandang bulan purnama. "Ame terimakasih pedangnya Aku kembalikan" "Sama-sama" "Lihatlah bulannya bersinar seperti cantiknya wajahmu" "Kau ini tidak bertemu 2 minggu kau sudah pandai merayu" "Tapi memang bulannuya sangat indah" Anne menyandarkan kepalanya dibahu Ame. "Bagaimana tentang penculikmu itu?" "Dia orang yang baik dia keturunan Gosuken orang pimggiran kerajaan Bimasakti naga yang merupakan mata-mata ibuku dalam kerajaan Naga kegelapan Bimasakti." Anne berkata "Sungguh orang yang berani" "Jadi apa rencanamu selanjutnya?" "Aku akan mencari Ibuku" "Bagaimana dengamu?" "Aku akan mencari Ayahku dan mencari guru pedang" "Mari kita cari mereka bersama-sama" kata Anne. "Ya!" "Sebelum itu mari kita cari Kuzaki dan Inoe." Anne dan Ame pergi mencari Kuzaki dan Inoe. Di tengah perjalanan mereka bertemu meduanya. hari sudah larut mari kita istirahat saja. Keesokan harinya. Mereka berkumpul sebelum berpisah. "Aku akan ke utara ke Desa Bakuryuha untuk mencari mutiara naga" kata Inoe. "Aku akan ikut denganmu" "Aku akan ke Desa Ame" Kata Anne dan Ame ryu" "Aku akan memcari puteriku ke barat" kata Sumadara "Kau memiliki seorang puteri" "Ya saat Aku tinggalkan dia berumur 9 tahun 26 tahun yang lalu. Saat itu isteriku memilih menjadi bundik raja Sahamaru. Karena dendam ingin membalaskan kematian Ibu dan sahabatnya dia menghalalkan segalanya. Tapi nasibnya sangat buruk dia mati sebelum usahanya tercapai. Dia bermain dengan Putera mahkota Kerajaan Naga kegelapan. Diketahui Sang Ratu hingga dia dihutum tubuhnya dimutilasi... Aku sempat melihatnya sendiri. Cerita Sumadara "Sungguh sangat mengerulikan" kata Inoe mukanya pucat hampir muntah. "Maafkan. Aku tak kuat mendengar ceritanya" "Jadi jagalah pasangan kalian dan kuharap apa yang terjadi padaku tidak terjadi pada kalian semua" "Selamat berpisah Semoga yang kuasa bersama kalian" ucap Sumadara. Sumadara pergi dengan kudanya menuju Desa Bakukan ryusan.

Sumadara berjalan kearah barat menuju Desa Bakukan Ryusan. Disana dia bertemu dengan seorang gadis yang sedang menagis duduk diatas batu. Sumadara menanyakan kemana arah Desa Bakukan Ryusan berada.

"Nona kau tahu kemana arah desa Bakukan Ryusan" Sumadara bertanya dari atas kudanya.

Ani melihat seorang pemuda gagah diatas kudanya. "Pergilah ke arah barat Lewat 2 gunung dan satu lembah lagi kau sampai di desa itu. Gunung Bakuryuha dan Gunung Monju dan lembah selaksa maut." jawab Ani

"Terimakasih Nona!" Sumadara berkata tubuhnya bergoyang diatas pelana kuda saking lama diperjalanan. Melihat tingkah lelaki itu seperti mabuk diatas kendaraannya.

"Hi.. Hi... Hi... Lucu sekali pria itu"

Ani terkikik kemudian menangis kembali.

"Mengapa ditengah hutan seperti ini seorang gadis cantik menangis"

Ani kembali menangis karena telah membunuh banyak manusia. Sejak meninggalkan Anne, Kuzaki dan Ame ryusaki dia berkeliling dari desa ke desa mencari darah gadis perawan. Dia memiliki darah terkutuk Iblis dari Sahamaru. Kutukan Sahamaru yang menimpa keluarganya dari turun pertama hingga ke tujuh. Darah Naga dan Iblis. Dia adalah Naga setengah Iblis. Setiap bulan purnama dia akan menjadi gila karena darah Iblis dan Naganya saling bertentangan. Darah Iblisnya yang tersegel saat ini sudah terbuka Saat ini dia melihat seorang wanita yang sedang hamil muda. Aura KI dan aura Iblisnya menguar membuat para binatang mati seketika.

Dia mengikuti wanita berambut hitam itu. Dia menggorok lehernya dengan kuku yang panjang dari tangannya. kemudian meminun darahnya. Karena kegilaan itu. Dia menjadi kejam. Ketika dia sadar dia menangis karena membunuh seorang lagi.

Shin melihat kejadian itu terkagum karena kebiadaban dan kekuatan yang diperlihatkan Ani tanpa belas kasih. Dia terpikat oleh aura Iblis yang dipancarkannya.

Setelah meminum darah wanita itu dia membelah tubuhnya mengambil janinnya dan memakannya.Shin melihat itu tahu bahwa Ani tersesat dalam mempelajari Kitab Naga kembar Jilid ke 14 Kitab Dewa Naga kematian. Dia salah dalam mengambil langkah keempat Naga membunuh tanpa belas kasih.

Sungguh sayang jika gadis secantik ini menjadi gila dan membunuh dirinya sendiri.

"Ani sudah cukup!" Shin berkata sambil menggenggam tangan Ani yang berlumuran darah.

Ani menatap Shin dengan kedua mata merah berpupil vertikal dia terkejut. Dia merasa takut pada Lelaki di sampingnya. Ketakutan yang belum pernah dia rasakan sebelum. Rasa takut mutlak seperti kematian berada didepan matanya Dia ingin melarikan diri dari Shin. Shin memgeluarkan Aura Iblisnya. Dimengintimidasi Ani.

'Tolong Aku' batin Ani menjerit.

"Sudah cukup Ani" Shin memeluk Ani.

"Bagaimana Shin hasil pekerjaanku?" "Kau bangga padaku bukan" "Bukankah cara membunuh... sama seperti yang ku perbuat" Ani berkata sambil menatap mata Shin. Seketika aura Iblis Ani menyusut.

"Ayah mengapa kau melakukan ini semua?" Shin bertanya kepada langit malam.

"Kendalikan dirimu kau Puteri Dewi Naga kegelapan" sebuah suara terdengar ditelinga Ani. Ani pergi menenangkan diri.

Pindah tempat

Kita menuju tempat Ame ryusaki dan Anne yume. Mereka menuju Kota Ame kota kerajaan Bimasakti Naga yang telah ditinggalkan. Dahulu kota ini sangat ramai banyak pedagang dari seluruh dunia. Saat ini meskipun kota ini menjadi sepi tetapi perubahan besar terjadi. Dibangunnya benteng dan Istana kerajaan untuk putera mahkota Kerajaan Iblis.

Jauh dari tempat Ame dan Anne Kerajaan Naga Iblis kegelapan.

Kota Raja saat ini berada 500 mil kearah selatan kota Jaya Naga hitam tempat Raja Samaru memimpin Kerajaan Naga Iblis kegelapan. Shin memasuki ruangan sangat gelap tempat Sang Ayah tersegel dalam plat batu yang dikunci oleh 12 rasi bintang. Sebentar lagi Saat Sang matahari terhalang rembulan.Sembilan planet berjajar dalam satu garis. Cahaya akan ditelan oleh kegelapan Sahamaru akan bangkit kembali dan menutut balas.

Ayah sebentar lagi kau bangkit dengan mengorbankan 7 wanita suci pemilik mutiara naga. Aku bersumpah atas namaku sebagai keturunanmu Aku akan membebaskanmu"

Sekitar 10 tahun lagi aku akan mengorbankan ke 7 wanita suci. Untuk membangkitkanmu Ayah.

Pindah tempat

Bersama Kuzaki, Inoe dan Ryuzaki mereka sedang mencari Pemilik mutiara naga. Mereka ke utara menuju Desa Amanda sebelum tempat tujuan mereka Desa Bakukan Ryusan.

Kuzaki dan Inoe sedang berjalan-jalan.

"Inoe bagaimana kau bisa terluka begitu parah?"

"Aku terluka karena salah dalam mempelajari Gerak langkah dari kitab Naga kembar jilid 16 Kitab Naga Dewi Langit"

"Dan Kau sepertinya juga terluka"

"Aku terluka karena di serang orang itu yang juga menculik Anne" menunjuk Ryuzaki.

"Oh ya Inoe saat kau bermain dalam Langkah itu bukankah harus berlatih dengan seseorang. Aku tidak melihat orang lain yang berlatih bersamamu?"

"Aku ... Aku berlatih dengan..." Inoe berbicara tergagap sambil sesekali melirik Ryuzaki.

"Dia bersama denganku" Ryuzaki berkata.

"Apa kau memiliki pedang?"

"Ya ini pedangku Pedang Naga Remuzen"

"Salah satu pedang Naga legendaris sama seperti pedang milikmu dan Inoe."

Rasa jengkel Kuzaki pada Ryuzaki sudah tak tertahankan lagi. Dia selalu menggu kecannya dengan Inoe.

"Ah Kau yang menyerangku dan menculik Anne." Kuzaki berkata mencari alasan untuk menyerang Ryuzaki.

"Kau menantang!"

Kuzaki membuka pedang dari sarungnya. Semetara Ryuzaki membuka ikatan kain dari balik punggungnya.

"Hentikan kalian kita adalah sekutu!" Inoe berseru.

Kuzaki menyarungkan kembali pedangnya.

"Pengecut!"

"Diam Kau aku akan berurusan denganmu nanti."

"Aku lihatmu sudah. sembuh"

Dia hampir membunuhku dengan pedang besarnya. Alhamdulillah dengan bantuan Ame saya bisa sembuh. Inoe, Kuzaki dan Ryuzaki terus melanjutkan perjalananya.

Kuzaki dan Inoe menuju bekas rumah mendiang guru mereka di Desa Ame.

Sementara Ryuzaki memutuskan untuk menuju selatan menuju Desa Amanda yang terletak di bawah kaki gunung Gunung Bakukan Ryusan.

Bersama Ani yang masih termangut manggut melihat kekonyolan sumadara diatas kuda. Hatinya sangat sedih karena ditinggalkan sang kekasih.

Sahamaru memiliki kekuatan yang sangat besar. Dia mempunyai tubuh Iblis menelan langit satu Tujuh belas Tubuh Ilahi Abadi.

Tubuh ini sangat berjasa saat pertempuran Sembilan Langit dan Tujuh Dunia Lima ribu tahun yang lalu.

Pertempuran yang dimenangkan oleh Adipati raksa saat itu, dia memenangkan Kekuatan lima Alam.

Seperti lima belas kekuatan besar di Tanah Ilahi Abadi. yang sangat luar biasa, diantara sembilan Tanah Ilahi.

Alam Fana

Bumi

Kerajaan Naga Bimasakti

Setelah Sahamaru menyerang Kerajaan Naga Bimasakti yang dipimpin Arya Wijaya..

Dia merupakan kekuatan besar yang harus diperhitungkan dalam satu atau dua tahun kedepan.

Arya Wijaya saat itu kecolongan dia tidak terlalu memperhatikan pertumbuhan Kerajaan Iblis.

Sehingga saat Sahamaru menyerang dia kehilangan Kerajaan dan Putera dan Puterinya.

Di suatu tempat Perbatasan Desa Ni dan Desa Bakuryuha.

Su madara memasuki Pegunungan Bakukan. Dia bertemu dengan teman seperjuangannya Ra Hyang Tera Su.mirat. Atau bisa dipanggil Raterasu yuma Ryu Saki.

Dia adalah satu dari Lima Panglima Naga giok kerajaan Naga Iblis.

Lima puluh tahun yang lalu.

Dia ditugaskan oleh Sahamaru untuk menyerang Kerajaan Naga Bimasakti.

Pertemuan Tak Terduga di Jalan Barat

Di tengah rimbunnya hutan, seorang pemuda bernama Sumadara berkendara menuju Desa Bakukan Ryusan. Dia adalah sosok yang tampan dengan semangat petualangan yang menggebu. Namun, saat melintasi jalur yang sepi dan misterius, dia melihat seorang gadis cantik duduk di atas batu, melutuk dalam tangis. Rasa penasaran dan empati menggerakkan Sumadara untuk mendekati gadis itu, yang ternyata bernama Ani.

"Nona, kau tahu kemana arah Desa Bakukan Ryusan?" tanya Sumadara dari atas kudanya. Ani mengangkat wajahnya yang lembab oleh air mata dan menjelaskan, "Pergilah ke arah barat. Lewati dua gunung dan satu lembah, kau akan sampai di desa itu." Namun, saat berbicara, mata Ani dipenuhi dengan kesedihan yang mendalam, dan Sumadara tak bisa menahan rasa ingin tahunya tentang apa yang menyebabkannya begitu terpukul.

Ani kemudian mengungkapkan rahasia kelam tentang hidupnya. Dia terjebak dalam kutukan darah iblis yang mengalir dalam tubuhnya, mewarisi kutukan Sahamaru yang mengubahnya menjadi pembunuh. Setiap bulan purnama, darahnya akan mengontrol pikirannya, memperdaya naluri kemanusiaannya. Dia menceritakan tentang perbuatannya yang mengerikan; membunuh dan meminum darah korban, termasuk wanita hamil. Cerita itu membuat Sumadara merasa ngeri sekaligus iba terhadap Ani.

Tidak lama kemudian, seorang pemuda bernama Shin muncul, merasakan gelombang aura gelap yang memancar dari Ani. Dia berusaha menenangkan Ani yang terjebak dalam rasa bersalah dan kepanikan. Dengan lembut, Shin menggenggam tangannya yang berlumuran darah, mencoba membangkitkan harapan dalam diri Ani yang hancur. "Sudah cukup, Ani. Kendalikan dirimu," bisiknya, tampak berusaha memberikan kekuatan.