Chereads / apakah cinta sejati / Chapter 42 - Suami Idaman Zya

Chapter 42 - Suami Idaman Zya

"Tadi Zya gak jadi makan es krim gara-gara Abang berantem ama Ali." kata Zya teringat es krimnya.

"Tadi Abang udah suruh Nacy buat bawaain es krim coklat kamu takutnya entar kamu tanyain, nyatanya bener. Es krim kamu ada kulkas tapi ingat makan es krimnya gak boleh banyak-banyak ya." kata Azka tersenyum menatap wajah istri buang tampak berseri.

Zya langsung saja menuju kulkas untuk memakan Es krim Coklat kesukaannya itu. Ternya benar Azka belikan Es krim kesukaannya Yangang cukup banyak. Di rumah atau lebih tepatnya Apartemen ini Azka dan Zya merasa lebih nyaman karna mungkin tempat yang terlalu besar seperti mision Azka membuat suasana horor karna terlalu besar dan hanya di tempat oleh 2 orang dan beberapa pelayan yang membersihkan rumah itu.

"Sayang kan aku udah bilang jangan makan es krim terlalu banyak!" kata Azka yang syok melihat istrinya membawa 2 mangkuk Es krim coklat ukuran jumbo bahkan satu tempat telah habis separuh.

"Aku cuman ngambil dua aja gak lebih, jangan pelit kenapa masih banyak juga di kulkas." kata Zya dengan muka cemberut tapi terus melahap es krim coklat itu samai habis 1 mangku es krim coklat ukuran jumbo itu. Baru Saja Akan membuka mangkuk kedua Azka telah merebut es Krim itu dan meletakkan kembali ke kulkas.

"Abang...., Zya Belum selesai makan es krim nya." kata Zya yang membuntuti Azka sampai kedepan kulkas .

"Adek sayang udah ngabisin 1 mangkuk es krim ukuran jumbo, sekarang lagi musim hujan gak boleh makan es krim terlalu banyak." kata Azka mengunci kulkas itu dan menyimpan kuncinya kedalam saki celana.

Zya cemberut dan pergi menonton menonton Tv tanpa bicara pada Azka, Zya ngambek karna gak diizinkan makan Es krim lagi dan kulkasnya sampai dikunci segala. Bahkan Zya sibuk menonton tv tanpa ingin beranjak sedikit pun dan sampai ketiduran didepan televisi.

"Sayang bangun tidur nya pindah jangan disopa nanti badannya bisa sakit semua." kata Azka yang belum menyadari bahwa istri itu tengang terlelap.

"Sayang kok diam aja sih, biasanya juga cerewet. Adek...," kata Azka yang merasa heran dan mendekat istrinya itu yang telah tertidur memeluk dirinya sendiri.

"Ya Allah badan kamu panas banget yang, kan pasti gara-gara kebanyakan makan Eskrim tadi..." kata Azka yang menggendong istri membawanya ke kamar mereka. Tentunya sebelum itu Azka telah mematikan Televisi yang sebelumnya dinyalakan oleh Zya tadi.

Azka pun memikirkan bagaimana cara agar panas di tubuh istrinya itu bisa turun ya, sebenernya Azka dulu pernah kuliah jurusan keperawatan tapi karna Kasin pada kakaknya meminta Azka untuk mengurus perusahaan Azka memutuskan untuk fokus pada membangun perusahaan kakeknya saja sambil mengambil kuliah bisnis.

"Sayang bangun bentar ya, makan dikit aja habis itu minum obat biar panasnya turun." kata Azka mencoba membangun Zya.

"Dingin Ka..." kata Zya disertai dengan menggigil.

Azka langsung meninggalkan Zya untuk mengambilkan obat parasetamol dan menghangatkan makanan yang telah dipesan nya melalui Nacy tadi.

"Ka.... dingin banget..." kata zya sambil bergumam padahal tubuhnya telah terselimuti oleh selimut tebal.

"Sabar ya sayang, panas kamu pasti turun kok sekarang makan dulu terus minum obat biar gak kedinginan lagi...," kata Azka dengan lembut.

"Gak mau Ka..., Zya gak suka obat." kata Zya yang menggelengkan kepalanya pelan karna merasa agak pusing.

"Ya udah sekarang Zya makan sedikit aja dulu, kata Azka dengan lembut." kemudian direspon zya dengan angukan.

Azka pun menyuapi Zya 3 suap nasi dan sup karna setelah itu Zya sudah menggelengkan kepalanya bertanda tidak mau lagi makan. Azka berpikir gimana caranya agar Istrinya ini meminum obat tampan harus memutahkan nya karna Azka sangat yakin jika Zya disuruh menelan Obat itu sendiri Zya pasti akan memudahkan nya.

"Sekarang minum ya habis makan." kata Azka yang menyuruh Zya minum. Zya hanya meminum air itu sedikit karna merasakan pahit di lidahnya.

Akhirnya Azka menemukan cara ampuh agar Zya bisa meminum obat nya tanpa memutahkannya. Azka mengunyah obat pil parasetamol itu dan kemudian meminum air tapi tidak ditelan, Kemudian mendekatkan wajahnya pada Zya saat mata Zya telah terpejam.

"Azka kenapa sih... Zya kan udah bilang Zya gak suka pahit." kata Zya setelah berhasil meneguk obat yang telah disalurkan lewat bibir suamiya itu.

"Gak papa kok sayang, sekarang Zya minum air biasa ya biar gak terasa pahit." kata Azka mendekatkan segelas air untuk istrinya dan Zya meminum nya sedikit dan setelah rasa pahit itu berangsur hilang Zya kembali tertidur.

"Maaf ya sayang, jika sedikit memaksa. Aku cuman mau kamu cepet sembuh." kata Azka yang memeluk Zya yang berselimut tebal seperti kepongpong .

Azya pun tersadar bahwa belum melaksanakan shalat Isya dan pergi meninggalkan Zya sebenarnya untuk melaksanakan Sholat isya dikamar mereka. dalam do'anya Azka mohon ampunan pada Allah karna telah lalai menjaga Istrinya sehingga menyebabkan istrinya itu sakit. Azka juga bersyukur kepada Allah karna diberikan kesempatan untuk menjaga Istri tercinta nya itu dengan penuh kasih sayang.

Zya kemudia terbangun karna tidak tenang perasaannya dan setelah diingat kembali Zya belum melaksanakan shalat Isya. dan ingin melaksanakan sholat isya tapi badannya pasti akan sangat kedinginan ini saja Zya masih sedikit menggil saat Zya berusaha untu duduk Zya tidak sengaja mendengarkan doa suaminya yang tulus menyayangi nya bahkan Zya sampai meneteskan air mata.

"Sayang udah bangun, kok tiba-tiba nagis sih?" kata Azka dengan penuh kelembutan.

"Aku mau sholat isya tapi badannya aku rasanya dingin banget....." kata Zya disela-sela tangisnya.

"Kamu tayamum aja ya sayang. Jangan nangis lagi Allah tidak pernah menyulitkan hambanya dalam hal ibadah." kata Azka sambil menghapus air mata istrinya yang malah semangkin deras mengalir.

Zya kemudia tayamum dan sholat isya di atas tempat tidur dan Azka memakan makanannya yang dibawa berbarengan saat mengambilkan istrinya makan tadi. Azka harus makan karna jika Azka tidak makan dan sakit lalu siapa yang akan menjaga Istri kecilnya yang bandel itu.

Dalam do'anya Zya sangat bersyukur Alah telah mempertemukan nya dengan suami sebaik dan pengertian suaminya itu, tidak hanya itu ilmu agama Azka ternya jauh lebih baik dari pada ilmu agama Zya dimiliki Zya sekarang. Bahkan Zya merasa sangat malu ternyata dia melupakan Bahwa cara bersuci seseorang yang sedang sakit tidak hanya dengan wudhu tapi juga bisa dengan tayamum. Zya Sholat dengan posisi duduk bersandar pada ranjang. Setelah sholat dan berdoa Zya kembali berbaringang

sambil memperhatikan Azka yang hampir menyelesaikan makan malamnya.