"Sayang bangun kita udah sampai." kata Azka membangun Istrinya dengan menepuk pelan pipi istri tercintanya itu dengan perlahan.
Azka dan Zya telah sampai Di tempat kelahiran Zya 1 jam yang lalu. Sekarang Azka akan meminta pendapat Zya apakah mereka akan tinggal di hotel sekitar pantai lalu menyusun semua kejutan disana sambil berbulan madu. Atau mereka akan tinggal bersama bunda dan Ayah Zya disana yang kebetulan sementara tinggal disana karna mungkin Zya sangat merindukan mereka.
"Sayang... yang... sayang... ayo buka mata mu..., kita udah sampai nie di bandara apa kita langsung kerumah ayah bunda aja?". Kata Azka bertanya pada Zya sambil terus mengendus pipi Zya agar terbangun dan menjawab pertanyaannya.
Zya malah mengecup bibir suminya itu tanpa sengaja saat ingin menoleh pada suaminya hingga menyebabkan nya membuka mata dan berkedip cepat beberapa saat karna merasa sedikit bingung.
"Uups... maaf, sebaiknya kita cari penginapan dulu bang dan memberi mereka kejutan dihari universery mereka saja karena saat ini aku yakin mereka sedang asik bermesraan." kata Zya kemudia memejamkan mata kembali karna sangat merasa sedikit lelah.
"Baik lah kalau begitu kita akan memesan hotel dekat pantai disekitar pulau yang terkenal dengan batu alam yang indah itu, Aku merasa sangat tertarik." kata Azka dengan semangat karna bisa berduaan dengan istri mungilnya ini tanpa gangguan.
"Iya di sekitar pantai Tanjung tinggi terdapat beberapa penginapan yang bagus, tapi kurasa harganya lumayan mahal." kata Zya yang menjelaskan.
"Uang kita insya Allah lebih dari cukup hanya untuk memesan 1 buah kamar penginapan dipinggir pantai itu, Harganya tidak semahal harga penginapan di Hawai." kata Azka meyakinkan istri bahwa mereka akan tinggal di penginapan atau kamar hotel tepi pantai itu.
Sekaya-kayanya Azka atau sepopuler seorang Azka yang hanya jadi bucin dengan orang yang dicintainya itu. Bahkan Azka akan rela melakukan apa pun untuk membagikan Zya seperti menjauh untuk lebih dekat dengan Zya beberapa tahun lalu dan akhirnya penantian nya berakhir dan bisa hidup bersama dengan orang yang sangat dicintainya itu. Mungkin kali ini tingkat ke bucinan Azka akan bertambah setelah Zya melakukan kewajibannya pada hari itu, bahkan Azka tidak mau berpisah lama dengan Zya....., walaupun bucin Azka tetaplah akan tegas mengutamakan masalah ibadah kepada Allah. bukan berprilaku lemah lembut dan selalu melakukan hal romantis kepada istrinya merupakan sunnah Rasulullah.
"Kepala Zya sangat sakit bang... Zya rasanya sangat ingin sekali muntah karna rasa asam dari mulutnya." kata Zya yang merasakan perutnya seperti diaduk dan kepalanya berputar-putar.
"Kita berhenti disini saja." kata Azka padahal saat itu mereka belum sampai tempat tujuan. Kemudian Azka membawa Zya keluar agar Zya bisa memuntahkan isi perutnya tanpa pusing dengan suasana mobil mungkin suasana hutan kelapa sekitar sini dapat membuat keadaan Zya menjadi lebih baik.
Dengan pelan Azka memijat leher Istrinya yang sedang memuntahkan isi perutnya. bahkan Azka telah menyiapkan air mineral untuk istrinya, Azka bahka terlihat biasa saja tidak merasa jijik sama sekali yang terlihat dari raut wajahnya hanya kekhawatiran bakan Zya yang baik-baik saja atau tidak.
"Merasa lebih baik sayang?" kata Azka menghawatirkan keadaan Istrinya itu.
"Iya maafkan aku.....," kata Zya menenggelamkan wajahnya didada suamiya saat memeluk suaminya itu.
"Kau tidak perlu minta maaf sayang." kata Azya yang membalas pelukan Zya tidak kalah erat dan mengusap pucuk kepala Zya dengan sayang.
"Aku selalu saja mabuk jika perjalanan jauh, Aku suka sekali jalan-jalan tapi mabuk perjalanan jauh rasanya membuat ku tidak terlalu suka dengan perjalanan jauh karna akan merepotkan banyak orang, lihat sekarang bahkan aku merepotkan Abang." kata Zya yang merasa bersalah.
"Adek tidak merepotkan Abang sama sekali, Adek tidak boleh berfikiran negatif seperti itu karna rasa sakit dan tidak nyanyaman akan bertambah 2 kali lipat lebih menyakitkan jika negatif thinking. Berusaha lah untuk positif thinking dalam menghadapi masalah . Allah sangat menyukai hambanya yang selalu bersabar dan ditindak berprasangka buruk terhadap suatu yang telah Allah berikan padanya. Yakinlah setelah ini akan ada hikmah yang baik, lihat saja bukti nya Sekarang istri ku yang cantik ini menjadi lebih tangguh dan mempunyai sandaran bukakan Allah menjadikan hambanya berpasangan-pasangan untuk saling melengkapi dari yang tidak cukup menjadi cukup dan dari yang kurang baik menjadi lebih baik." Kata Azka memberikan penjelasan pada istri cantik itu untuk selalu berprasangka baik akan setiap takdir Allah.
"Iya.... bang, terimakasih telah menyadarkan ku dari segala prasangka buruk yang ada di otakku." kata Zya merasa sangat bersyukur mempunyai suami yang bisa pengertian dan bisa menenangkan nya disaat merasa paling tidak berguna.
"Zya sudah merasa lebih baik Abang, Ayo kita melanjutkan perjalanan Zya sudah sangat tidak sabar ingin melihat pantai berbatu." kata Zya dengan mata berbinar.
"Tentu saja sayang. Ayo.....," kata Azka kemudia mereka memasuki mobil kembali .
Zya tersenyum menyandarkan kepalanya pada bahu suamiya itu, Zya tidak menyangka ternya seorang laki-laki yang menculiknya ini bukan hanya memaparkan menculik raga Zya tapi juga hati zya.
"Kau sangat cantik jika tersenyum seperti itu sayang." Kata Azka yang tanpa sadar mengacak-acak jilbab Zya karna merasa gemas, sebenarnya Azka sangat ingin mengecupi seluruh bagian wajah istri mungil cantik nya itu tapi Ada 2 jomblo didepan mereka, dan Azka sangat memahami perasaan meraka sebagai jomblo karna dia juga pernah jomblo.
"Abang... Jilbab Zya jadi berantakan." kata Zya yang cemberut kemudian berusaha merapikan hijabnya kembali.
"Maaf... sayang, abisnya kamu gemesin baget sih....," kata Azka tatapan lekat pada Zya yang terlihat bertambah imut saat sedang marah.
"Maaf tuan dan nyonya kita sudah sampai." kata kelvin. Merekapun turun dan Azka bersama Zya langsung menuju resepsionis. Sedangkan Kelvin dan Roy membawakan barang-barang Meraka.
Azka langsung memesan dua kamar penginapan 1 kamar untuk dia dan zya dan satu lagi untuk kedua bodyguard laki-laki itu.
"Masukan kedalam kopernya dan ini yang Kunci kamar kalian, kalian harus berjaga didepan kamar ini secara bergantian. Letak kamar kalian ada disebelah." kata Azka menjelaskan.
"Baik tuan." kata Roy dan Kelvin. Mereka selalu bersikap Formal Zya pun heran apakah Meraka tidak leleh karna terus menggunakan kata-kata baku seperti itu.
Kemudian Zya dan Azka memasuki kamar mereka dan berganti membersihkan diri dikamar mandi.
"Sayangku...., apakah kau masih merasakan sakit karna perjalanan jauh tadi." kata Azka setelah keluar dari kamar mandi.
"Tidak Aku sudah merasa lebih baik sekarang, Zya merasa sedikit lapar." kata Zya yang masih berusaha merapikan rambut nya dan akan mengenakan jilbab.
"Baiklah setelah ini kita akan makan siang ditepi pantai." kata Azka sedikit lega Mengetahui keadaan istrinya yang baik-baik saja.
"okay, Aku sangat tidak sabar. Kita akan bermain pasir setelah itu". kata Zya dengan semanagat.
"Apapun Asalkan Kau bahagia sayangku, Tapi jangan pernah meninggalkan ku". kata Azka dengan tegas.
"Iya tentu saja mana mungkin aku berani kabur karna hatiku telah Abang bawa". kata zya yang merasa sangat malu bahkan Zya telah menutupi mukanya dengan kedua telapak tangan.
"Istriku yang cantik dan mungil ini sangat pintar mengombal ternyata, tapi mengapa harus menutup wajah cantik mu sayang gombalanmu tadi sangat bagus dan kamu sangat berbakat untuk membuat hatiku selalu senang. Selamat Anada berhak mendapat pialanya penghargaan karna telah berhasil menjadi membajak seluruh pikiran seorang Azka". Kata Azka sambil memeluk istrinya itu dari belakang karna zya sedang duduk dimeja rias.