"Hay Zya.... Akhirnya loh nongol juga, pindah lo han." kata Mela yang baru sampai kelas.
Zya memang Tidak masuk sehari karna sakit waktu liburan itu. Mela menyuruh Jihan pindah karna Jihan duduk di bangku samping Zya yang sebenarnya letak tempat duduk Mela sedangkan tepat duduk Jihan tepat didepan bangku Zya.
"Baru aja duduk bentar dah disuruh pindah." keluh Jihan sambil berjalan pindah ke bangkunya.
"Jadi Lo beneran udah nikah Zya?" kata Mela yang penasaran.
"Iya gue udah nikah sekitar 1 bulan yang lalu." kata Zya dengan santai.
"Cewek mungil kayak Lo udah nikah Zya, OMG.... demi apa, demi apa?" kata Jihan mulai menunjukkan sifat aslinya yang berisik.
"Jangan berisik dong, Han... Lo mah malu-malu kita aja...," kata Mela karna tidak suka menjadi pusat perhatian.
"Maaf kelepasan.... kamu nikah ama siapa Zya." kata Jihan sedikit berbisik.
"Nikah Ama suami aku lah, ya kali Ama suami orang kan kayak gak ada cowok yang jomblo aja." kata Zya mulai menjahili teman barunya ini.
"Gak asik Lo... gue lagi serius ini... jiwa kepo gue meronta-rotan." kata Jihan dengan penasaran. Sedangkan Mela tidak terlalu kepo baginya pernyataan tentang Zya sudah menikah sudah cukup dan Siapa suamiya pasti akan diketahui juga nanti.
Anak-anak lain pun mulai memasuki kelas karena Bu Siska datang tiba-tiba, untunglah Zya dan teman-teman nya nongkrong nya didalam kelas sehingga tidak perlu capek-capek lari seperti yang lain yang berada diluar kelas. Kemudian mereka sibuk mendengar bu Siska menjelaskan tentang materi manajemen konflik dan tak lama jam kuliah habis, Banyak mahasiswa yang keluar kelas dan sebagian masih ada didalam kelas.
"Hay Kezya...., kenalin gue Julian ketua kelas disini." kata Lian tersenyum pada Zya.
"Hay juga Lian." Kata zya yang bingung harus menanggapi sapaan teman sekelas nya ini harus dengan seperti apa.
"Dasar loh sok tebar pesona..., ganteng aja gak." kata Jihan menatap Lian tidak suka.
Jihan dan Lian memang seperti Tom and Jerry didalam kelas ini, kadang-kadang bertengkar dan kadang-kadang baikan tapi masih banyak bertengkar nya walaupun berakhir dengan baikan kembali.
"Apa si Lo... Han sewot aja. gue kan cuman ingin kenalan ama Zya." ucap Lian.
"Kenalan si kenalan tapi gak perlu menyobogkan diri juga dengan jabatan hanya ketua kelas aja bangga, gue aja yang wakil ketua kelas biasa aja." kata Jihan kelewat PD.
"Oh iya han gue lupa balikin buku buatan Catatan resum, buku Lo buat gue aja ya, Lo beli baru aja." kata Lian dengan tersenyum menaikan alis seolah meminta persetujuan.
"Enak aja lo.... balikin sekarang gak, kalo gak gue gantung Lo di tiang bendera." kata Jihan kelewat emosi.
Sementara Lian telah pergi dengan menjulurkan lidah kearah Jihan. Jihan yang emosi dan kesal mengejar Lian sehingga mereka kejar-kejaran diluar kelas.
"Meraka ternyata sangat akrab ya la?" kata Zya yang tersenyum melihat tingkah Jihan dan Lian.
"Ya begitulah lah mereka Tom And Jerry kelas ini, pasti selalu bertengkar setiap hari dan Meraka gak akan bosan saling menjahili kamu jangan kaget dengan tingkah mereka yang kelewat begok itu Saling suka tapi gak ada yang berani nyatain." kata Mela menjelaskan sedikit tentang hubungan Jihan dan Lian.
"Oh jadi Meraka saling suka, pantesan gak pernah bosan untuk selalu bertengkar setiap hari, tapi sih mereka cocok kok sama-sama jahil dan ceria." kata Zya yang berkomentar.
"Loh itu siapa? kok dia tiba-tiba datang dan meluk Lian sih?"kata Zya merasa heran karena ada seorang perampuan cantik yang berpakaian kurang bahan memalik lian.
"Itu adalah benalu diantara hubungan mereka, cewek itu merupakan perempuan yang mengejar-ngejar Lian dan bahkan meminta ayahnya untuk menjodohkannya dengan Lian. namanya Jennifer. Kamu liat aja bentar lagi Jihan bakalan kesini." kata Mela menebak dan tebakannya itu tepat sasaran.
"Yuk kita ke kantin aja, Gue haus ni... habis lari..ngejar mahluk Tuhan yang paling ngeselin itu." kata Jihan bicara pada Zya dan Mela.
Mela yang memahami perasan sahabatnya itu langsung mengajak Zya untuk mengikuti Jihan, sedangkan Lian dari tadi berusaha melepas pelukan Jenifer dan ingin menceh Jihan pergi tapi Jihan keburu lari.
"Ya ampun Han yang bener aja Lo... makan sebanyak itu muat?" kata Zya yang kaget melihat porsi makan Jihan yang besar bayangkan saja, Jihan memesan 2 mangku mieayam bakso dan 1 porsi sate dan lontong.
"Gue lagi laper banget nih." kata Jihan disela-sela memakan mieayam bakso.
"Jangan heran dengan pola makan Jihan kalau lagi kalap emang suka kayak gitu...., kalo makan gak ada jaim-jaimnya." kata Mela .
Zya yang paham pun hanya mengangguk-nganggukan kepalanya. Ternyata Mandang orang makan banyak gak cuman harus dari badannya aja, orang kurus belum tentu makannya dikit dan Zya sudah melihat faktanya didepan mata.
"Zya lo kenyang cuman ngeliat Jihan makan kalau gue si enggak, yuk buru makan, bentar lagi ada jam mata kuliah kita." kata Mela menyadarkan Zya.
Sebenarnya Zya bukannya kenyang melihat cara Jihan makanan Jihan hanya sedikit melamun tadi.
"Iya la ini juga makan kok." kata Zya yang mulai makan baksonya. Mela dan Zya sama-sama memesan 1 porsi bakso urat dan minuman mereka 1 es teh. sedangkan Jihan memesan the jus lemon 2 gelas.
Alhamdulilah semenjak Azka mengumumkan bahwa Zya adalah istri tidak ada lagi yang orang yang menatap nya secara aneh dan malah banyak yang takut menatap Zya, apakah Azka udah makan siang ya sekarang kok rasanya pengen peluk Azka, tapikan Azka lagi kerja. Kok mahasiswa disini memandang Zya dengan tatapan takut ya, apakah Azka melakukan sesuatu yang membuat mereka ketakutan itu lah yang saat ini ada di pikiran zya.
"Zya Jihan udah habis 2 porsi makanannya dan baksoku juga udah habis, cepet habisin makananmu jangan terlalu banyak melamun." kata Mela memperhatikan Zya yang dari tadi hanya mengaduk-aduk makanannya.
Zya pun kemudian fokus memakannya dan menghabiskan makanannya hanya dalam waktu 5 menit.
"Cepet juga ya kamu makannya, Apakah kau merasa sangat lapar setelah melamun tadi?" kata Jihan setelah menghabiskan 3 porsi makanan dan 2 gelas minumannya.
"Gak kok, masih hebatan kamu, mampu makan sebanyak itu dengan tubuh mu yang terbilang sangat langsing itu." kata Zya memuji kehebatan temannya itu.
"Okay 15 menit lagi kita mata kuliah psikologi klinis dimulai, ayo kita kekelas sekarang sebelum pak dosennya datang dan kita tidak diizinkan masuk kelas." Kata Mela yang mengingatkan teman-temannya.
"Ayo kita kekelas kalo gitu...," Kata Jihan dengan semangat berjalan di depan sedangkan Zya dan Mela hanya mengikuti Jihan sambil tersenyum melihat mood Jihan yang kembali membaik.