Chereads / apakah cinta sejati / Chapter 33 - Terbit Masalah Baru

Chapter 33 - Terbit Masalah Baru

"Ayo sayang kita kesana aja seperti nya lebih tenang menyejukkan." kata Azka sambil merangkul istrinya itu. Zya hanya mengangguk dan mengikuti langkah kaki Suami nya melangkah.

"Subhanallah..... lihat matahari nya mulai terbit.... indah sekali..., ternyata pantai Kuta Bali ini sangat indah jika di pagi hari..." kata Zya yang kagum akan keindahan alam.

"Tentu saja sayang..... jika kita bersyukur banyak keindahan dan nikmat akan selalu Allah tambah." kata Azka sambil mengingat hadis yang pernah di pelajari nya dulu di bangku kuliah.

"Alhamdulilah... selain pengertian dan perhatian suamiku ini sangat pintar." kata Zya sambil mengecup pipi suami itu secara bergantian. Maaf kali ini Zya lupa bahwa mereka sedang ditempat umum tentu saja hal itu sangat memalukan jika sampai ada yang melihat Zya mencium suami terlebih dahulu.

"Kenapa menunduk sayang?....." kata Azka yang merasa gemas dengan tingkah Istrinya ini yang sangat menggemaskan, bahkan Zya malu saat telah mencium pipi suamiya sendiri. Ingat yang Zya cium itu pipi Suamiya bukan Suami orang ataupun laki-laki lain yang bukan mahrom nya Azka sangat ingin mengurung istrinya didalam kamar saja agar cukup dia saja yang mengetahui seberapa mengemaskan Istri cantiknya ini.

"Aku sangat merasa malu..... bagaimana jika ada yang melihat ku mencium mu tadi...., mereka pasti akan menganggap aku bukan wanita baik-baik." kata Zya mengungkapkan perasaan nya.

Azka sangat heran dengan pola pikir Istrinya yang kelewat ajaib ini bagaimana ada orang waras yang akan menuduh Zya perempuan yang tidak benar sedangkan yang di cium oleh Zya adalah suamiya sendiri, bahkan diluar sana Wanita banyak yang rela mencium laki-laki sebagai pacar atau bukan pacar tanpa rasa malu dan bersalah.

"Apa yang kau pikirkan sayang yang kau cium suami mu sendiri bukan suami orang mana ada orang waras yang tega menyalahkan mu." kata Azka menanggapi pikiran ajaib istrinya ini.

Terdapat seorang perempuan yang menatap Zya dan Azka dengan pandangan tidak suka.

"Berani-beraninya mereka bahagia diatas penderita ku...., aku akan akan sedikit bermain-main kali ini." kata Ririn dengan pandangan licik nya.

Saat Ririn ingin menyusun rencana untuk merusak kebahagiaan Zya dan Azka, tanpa sengaja Ririn menabrak seseorang yang terlihat tinggi dan berkulit putih dan bermata biru, ya laki-laki itu seolah bule.

"Aw..... kaki ku." kata Ririn yang merasakan bahwa kakinya terkilir karna bertabrakan dengan seseorang.

"Sorry...., Are you okay?" kata laki-laki itu berjongkok memandang wanita yang dia tabrak, yang lumayan cantik dan sangat seksi.

"I am Okay, Sorry my English don't good." kata Ririn sambil merasa kagum ternyata yang ditabraknya seorang bule yang tampan.

Saat melihat kaki perempuan yang ditambraknya tadi ternyata agak memar membuat laki-laki itu memperkenalkan diri, selain merasa tertarik dengan kepada Ririn mungkin perempuan ini bisa dimanfaatkan nya selama liburan disini.

"Tidak masalah. Perkenalkan nama saya Jakob, siapa nama mu nona cantik?" kata laki-laki itu bertanya pada Ririn, sambil mengulurkan tangan untuk membatu Ririn berdiri.

"Nama saya Riana." kata Ririn sambail menerima uluran tangan dari pria yang bernama jekob itu, ternyata dia lumayan Pasih berbahasa Indonesia kata Ririn dalam hati. Baru akan menegakkan kaki agar bisa berjalan tapi ternya Ririn malah jatoh dan tidak terasa sakit.

"Kau baik-baik saja Riana, seperti kakimu sedikit memar, mari aku obati dipenginapan ku." kata Jakob yang langsung menggendong Ririn tanpa menunggu tanggapan dari wanita itu.

Pria ini terlalu baik, pasti dia menyimpan maksud terselubung. Aku tidak boleh terpesona hanya karna perlakuannya, semua laki-laki sama saja mereka hanya ingin memanfaatkan ku dan kemudian meninggalkan ku ketika aku dititik paling rapuh. Ririn sambil mengingat masa lalunya yang menyedihkan.

"Wajahmu terlihat sedih, apakah kakimu sangat terasa sakit Riana, bersabarlah sebenarnya aku akan mengambilkan kotak P3K di dalam." kata laki-laki itu setelah meletakan Ririn di kursi depan kamar penginapan nya.

Kalau memang dia berniat hanya ingin memanfaatkan ku tidak mungkin dia meletakkan ku sini, pasti dia akan meletakkan ku didalam. Atau mungkin dia menunggu waktu yang tepat. Batin Ririn berkecamuk.

Kemudian jekob datang membawa kotak P3K dan mulai mengoleskan krim itu ke kami Riri yang keseleo, bahkan dia mengurut kaki Ririn dengan perlahan.

"Aw.... " kata Ririn tersadar dari lamunannya karna merasakan kakinya yang terasa agak sakit dibagian yang dipijat Jakob.

"Bersabarlah sebentar, kamu akan bisa berjalan lagi setelah ini. Dulu aku pernah di ajari ibuku cara memijat kaki yang keseleo ini memang akan sedikit menyakitkan tapi setelah ini sakit nya akan berkurang." kata jekob dengan sangat ramah.

"Terimakasih, dan maaf telah membuat tangan mu kotor karna telah memegang kakiku." kata Ririn yang merasa sedikit bersalah, sebenarnya ingin menolak bantuan dari Jekob tapi Ririn merasa tidak enak karena jekop telah bersimpuh didepan kakinya.

"Tidak masalah lagi pula kakimu tidak kotor, lain kali berhati-hatilah saat berjalan, coba sekarang kau berdiri dan mulai melangkah apakah kakimu masih terasa sakit!?" kata Jakob yang mengulurkan tangan untuk menuntun Ririn berjalan.

"Kaki ku lamanya membaik dan tidak sesakit tadi, terimakasih banyak. Ternyata kau sangat berbakat dalam mengobati orang yang keseleo." kata Ririn sambil tersenyum.

"Ah tidak juga...., aku hanya sedikit bisa." kata Jakob merendahkan diri sambil tersenyum memandang Riana yang terlihat sangat cantik saat tersenyum. Rasanya perempuan ini terlalu cantik dan menarik untuk di sia-siakan begitu lah suara hati Jakob saat ini.

"Seperti nya aku harus segera pergi karna ada sedikit urusan yang lumayan penting, Terimakasih telah membantu ku." kemudian Ririn baru akan melangkah pergi tapi ada tangan yang mencegahnya untuk melangkah.

"Boleh aku minta Nomor handphone mu, aku rasa kita akan cocok menjadi sahabat baik." kata Jekob sambil menyodorkan handphone nya agar Ririn menyimpan nomor disitu .

"Tentu saja." kata Ririn kemudian mencatat dan menyimpan nomor handphone nya dan menyerahkan kembali handphone jekob.

"Sampai jumpa.... jangan sampai menabrak orang lagi." kata Jakob sambil tersenyum. sedangkan Ririn hanya membalasnya dengan anggukan dan senyum kemudian terus melangkah menjauh.

Mereka sepertinya sedang makan siang, aku punya ide yang bagus agar perempuan itu meninggalkan Azka dan hubungan mereka Mungkin akan akan sedikit bermasalah.

"Hay sayang. Emmuaach. Aku sangat merindukanmu ternyata kamu telah makan siang bersama terlebih dahulu tanpa menunggu ku bukankah kita tadi telah berjanji akan makan bersama." kata Ririn yang datang tiba-tiba mengganggu Azka dan Zya yang sedang makan.

Azka yang kaget akan Ririn yang tiba-tiba datang mencium bibirnya pun langsung saja memandang Riri dengan pandangan tidak suka dan mematikan. Baru saja Azka ingin memprotes perlakuan dari Ririn tapi Zya telah pergi meninggalkan tempat itu dengan mata yang berkaca-kaca.