Disaat pendaftaran kuliah dan penyusunan berkas berjalan mulus, maka sekarang tibalah saatnya Zya di masa tes untuk masuk perguruan tinggi pilihannya.
"Semua siswa harus melaksanakan tes A terlebih dahulu baru kemudian tes B dapat dilakukan." kata seorang dosen penguji tes melalui pengeras suara.
Sedangkan pada saat itu Zya sedang sibuk dan panik karna tidak satu pun mempunyai kenalan di perguruan tinggi ini, bahkan saking paniknya Zya tidak mendengar pengumuman dari dosen penguji.
"Calon mahasiswa harap memasuki ruangan kelas A sesuai jadwal yang telah dibagikan oleh staf minggu lalu." kata staf dosen itu memberikan arahan sebanyak tiga kali.
Sementara Zya langsung masuk tanpa melihat kelas mana yang dia masuki, ternyata Zya salah kelas setelah bertanya pada salah satu dosen penguji, dan Zya mendapat bentakan tapi hal itu tidak menggoyahkan niatnya dan Zya akhirnya memasuki kelas yang benar yaitu uji kemampuan dengan komputer dan tidak tertulis, walaupun di awal dosennya sedikit membentak karna ketidak sabarannya, tapi Zya tetap melakukan tes sampai selesai.
Zya kemudian mencari kosan bersama sepupu jauhnya dari sebelah ibuda nya. Sebagai tempat tinggal sementaranya selama menempuh pendidikan di sini. Zya berkenalan dengan mbak-mbak yang alhamdulilah orangnya sangat baik dan ramah, yang ternya kakak tingkatnya dan kemudian Zya di kenalkan dengan teman sejurusan dan akhirnya menjadi teman sekamar dan sekelas.
"Asalamuaikum warahmatullahi wabarakatuh, maaf nama saya Zya saya ingin mencari kamar kos disini karna saya baru masuk kuliah tahun ini, apakah ada kamar kos yang kosong mbk?" tanya Zya dengan ramah. Zya terpaksa keluar dari zona nyaman yang seorang introvert menjadi seorang tidak introfet karna kepepet.
" Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Maaf dek tapi mbak bukan yang jagain kosan karna biasanya yang mau ngekos disini bilangnya ke penjagannya langsung.
"Kalau mau tanya soal kosan adek tunggu disini aja bentar lagi yang jagain juga pulang dari kampus, karna dia juga mahasiswa." kata Mbak itu dengan ramah.
"Mbak namanya siapa? Mbak ngekos disini juga? semester brpa Mbk?" kata Zya penasaran.
"Saya Eka kuliah di sekitar sini juga IAIN tapi kampus 2 jurusan ekonomi syariah, saya semester 5 sekarang, nama kamu siapa? jurusan apa?" kata mbak eka menanggapi sambil sesekali menton televisi.
"Owalah saya Kezya mbk, jurusan BKI, saya baru dilampung belum punya temen juga." kata Zya dengan sedikit lesu.
"Owalah kamu jurusan BKI kebetulan tadi ada mahasiswi yang baru masuk juga cwek yang mau ngekos disini, dia juga jurusan BKI, kalian kenalan aja dulu sapa tau bisa jadi teman dekat dijurusan yang sama nanti, Sasya... Sya... ini ada temen baru yang mau ngekos
disini, dia sejurusan ama kamu Maba (Mahasiswa Baru) juga?" kata Mbak Eka memperkenalkan kamu. Zya bahkan numpang sholat asar dikarmar teman barunya itu agar lebih dekat dan mungkin bisa bersahabat baik.
"Hai... nama saya Sasya anak 2000an , nama Mbak siapa? kelahiran tahun berapa biar enak manggilnya?" kata Sasya ramah.
"Nama saya kezya, anak kelahiran 1999, kamu ngekos disini juga sendiri apa berdua sekamar?" kata Zya sambil tersenyum ramah juga.
"Iya mbk saya sebenernya punya temen, tapi dia gak bisa ngekos bareng saya karna tinggal di pondok pesantren jadinya saya sendiri. Sebenarnya kalou ada teman mau berdua biar biayanya lebih ringan." ucap Sasya.
"Kebetulan baget, saya juga mau ngokos disini tapi saya orang nya penakut, apa lagi pas mati lampu, gimana kalau kita pesen satu kamar aja kita coba setengah tahun atau setahun, nanti klo gak betah bisa sendiri-sendiri aja kok." ucap Kezya.
"Boleh juga mbak, tapi kita pilih yang setahun aja mbak lebih murah setahun cuma 2 juta klo berdua, sedangkan kalok sendiri 2,5 juta, kan lebih hemat." Kata Sasya dengan perhitungan nya .
"Okey besok kita kesini lagi setelah pengumpulan berkas-berkas kuliah. Sekarang saya mau numpang sholat dulu tempat Mbak Eka. Oh iya kita saling save nomor aja biar gampang komunikasi nanti." kata Zya.
"Okay mbak, ni no wa saya, tar mbak chat aja." kata Zya kemudian kembali kekamar temannya tempatnya menginap dari kemaren malam demi tes, karna jarak rumahnya yang sangat jauh".
Setelah itu Zya pun melaksanakan sholat Zhuhur di kamar eka dan kemudian, pulang bersama-sama dengan sepupu jauh yang mengantarkannya tadi, dia juga telah berpamitan pada teman-teman barunya.
Mulai saat itu Zya dan sasya yang di kenalkan oleh Eka tadi menjadi teman dekat karna selain mereka sejurusan mereka juga sekamar kos dan sekelas.
"Mbak kita ni udah lengkap belom peralatan buat ospeknya besok?" tanya Sasya karna takut dihukum jika tidak lengkap.
" Udah kyaknya dek, cobak ya q periksa dulu, seragam hitam putih, jilbab hitam,sepetu pantopel, sendal swalow atas putih hitam, pita hitam , name tag, bendera, mukenah, kotak bekal, alat tulis dan buku, udh lengkap tinggal siapin mental buat besok aja." kata Zya sambil mengecek peralatan buat ospek sebagai mahasiswi baru besok.
"Ya udah mbak klo dah lengkap kita tinggal do'a dan jalanin aja semoga besok, ospeknya berjalan dengan lancar." kata Sasya.
"Ayo tidur biar besok gak kesiangan, kita berangkat jam set 7 lagi." kata Zya kudian mereka memadamkan lampu dan menghidupkan lampu tidur, dan terlelap.
Mereka bangun tidur setelah azan subuh berkumandang, kemudian berganti mandi dan sholat subuh, setelah itu mereka menyiapkan bekal dan sarapan dengan roti dan kemudian mengambil wudhu dan pergi keampus untuk melaksanakan ospek, mereka bersama dengan mahasiswa lain diatur oleh polisi kampus dengan tegas, karena jumlah mahasiswa baru yang lumayan banyak, maka polisi kamupunya pun lumayan banyak untuk mengar mahasiswa baru itu.
"Kamu apakah pakaian mu sudah lengkap?" kata salah seorang pria dengan tegas menatap Zya.
"Seperti sudah kak, coba periksa lagi, nanti setelah Sholat Dhuha akan saya periksa lagi, klo ada yang tidak lengkap akan mendapat hukuman." kata polisi kampus itu dengan tegas dan kemudian pergi
Sementara Zya hanya menunduk memeriksa perlengkapan serangamnya, ternyata pita hitam dikepalanya hilang.
"Ya Allah gmna ini, dek kamu liat pita hitam aku gak kyaknya tadi jatoh?" kata Zya khawatir.
"Seluruh mahasiswa baru harap menuju mushola untuk melaksanakan sholat Dhuha ", kata panitia ospek memberi pengumuman.
"Gak mbak kan tadi udah mbak pasang kepala sebagai bando, kyaknya jatoh pas kita jalan tadi mbk. tapi kita harus sholat Dhuha dulu mbak itu panitianya dah woro-woro, tar kita cari sambil jalan siapa tau ketemu mbak." kata sasya mencoba menenangkan Zya yang terlihat panik.
"Iya ayok kita jalan ke mushola aja dek, mungkin setelah Dhuha bisa ketemu pitanya." kata Zya sambil berjalan bersama sasya menuju mushola, mereka pun mengambil wudhu di tempat wudhu khusus wanita ya walaupun mengantri dan kemudian sholat Dhuha bergantian".
"Ya Allah Terimakasih atas nikmat sehat mu yang kau berikan pada hamba. Tolong permudahkan jalan hamba dalam proses menimba ilmu disini... amin..." kata Zya berdoa dalam hati.
Detelah berdo'a Zya pun keluar dan berjalan menuju tempat mos awal tadi tapi dia hampir di tabrak seorang laki-laki yang terlihat terburu-buru, dan untuk tidak ditabrak.
"Astagfirullah halazimmm." kata Zya mengelus dada karnya kaget sasya mengagetkannya dari belakang.
"Hehehheh maaf mbak, mbak kok ninggalin aku sekarang malah ngelamun lagi?"tanya sasya protes karna ditinggalin.
"Aku kira kamu dah selesai duluan dan tempat ospek langsung, kan tadi kamu yang sholat duluan." kata Zya heran.
"Aku tadi masih ngobrol ama temen yang sama-sama berasal dari daerah kelahiran ku mbak, ya kan sambil nungguin mbak, walah malah aku ditinggal." kata Sasya sewot.
"Aku mau cari pita yang hilang tadi di sekitar sini, nah ketemu." kata Zya yang kemudian menemukan pita hitam itu.
Sementara di lain tempat ada seorang laki-laki yang sejak dari awal masuk ospek memperhatikan gerak-gerik Zya sambil tersenyum.