Chereads / Light In The Night / Chapter 6 - Chapter 5 : Tugas Utama

Chapter 6 - Chapter 5 : Tugas Utama

Seperti biasa hari ini Lily dan aku berbincang-bincang di perpustakaan sampai ada kabar dari Quelle bahwa ada lagi oran g yang berhasil melewati tantangan. Aku diajak oleh Lily karena dia penasaran tapi aku tidak mau karena itu hanya membuang waktu. "Baiklah kalau kau tidak mau hmmph!" Ucap Lily marah dan membuang muka. Lalu mereka berdua pergi ke gerbang utama, aku yang merasa tidak enak akhirnya mengikuti mereka ke gerbang depan dan berdiri disamping Lily. Kita melihat Drell bersama 3 orang di belakangnya. *apa? 3 orang? Aku baru tahu hal ini.* aku pun menyadari kalau itu adalah hal yang tidak wajar dan berbisik pada Lily "kau sadar apa yang harus dilakukan bukan?" Bisikku "ya, aku tahu mereka pasti berbahaya dan berjaga-jaga" balas Lily. Aku memutuskan untuk kembali lagi ke perpustakaan, tapi Lily masih ingin melihat sampai selesai. Aku pun sampai di perpustakaan dan membaca lagi sampai setengah jam lalu Lily datang ke perpustakaan dan bicara padaku "hei, apa kau percaya apa yang aku informasi dapatkan barusan?" Tanya Lily "tidak, apa memangnya?" Tanyaku balik "ternyata mereka bertiga adalah orang terakhir yang menyelesaikan tantangannya" terang Lily "hmm, jadi mereka adalah orang nomor 18,19, dan 20" ucapku "iya, dan ternyata mereka dipanggil dari tempat yang sama" terang Lily "menarik" ucapku. Saat aku dan Lily masih bercakap-cakap Drell datang dan meminta kami mengikutinya, kami berdua kemudian meninggalkan perpustakaan. Kami berjalan dibelakang Drell beberapa menit kemudian kami sampai di depan pintu besar dan kemudian pintu dibuka oleh para penjaga. Terlihat jelas kalau ini adalah ruang singgasana, dan terlihat pula para iblis pelayan dan ke 3 orang tadi yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Kami dipersilahkan masuk oleh Drell dan berdiri disamping 3 orang itu. Seketika ruangan pun hening sampai kita memberi salam pada raja iblis sambil berlutut padanya "Salam Raja Iblis!" Dan diikuti oleh para iblis pelayan lainnya "Puja Raja Iblis" "baik kalian boleh berdiri" kemudian semua berdiri dan mendengarkan apa katanya "perkenalkan aku adalah Ovierre sang raja iblis" sahutnya "aku mempunyai sebuah tujuan dimana ini adalah tugas dari kalian. Tugas utama kalian adalah menyebarkan keadilan, meskipun aku mungkin dilahirkan di sisi buruk dunia akan tetapi aku tak ingin memperburuk dunia!." Ucapnya "Maka dari itu, Albert Logerdz" panggilnya "siap!" Ucapku "Lily Shelle" "siap!" Ucap Lily"Sam Caneel" "siap!"ucap seorang disebelah Lily "Daisy Weill" "siap!"ucap orang disebelah Sam "Dan Louis Hammel" "siap!"ucap orang disebelah Daisy "Aku ingin kalian menjelajah ke seluruh dunia dan meratakan semua keadilan di dunia ini!" "Siap!" Ucap kami serentak. Lalu tak lama datang 5 orang perempuan dari arah belakang singgasana raja iblis "aku akan memberikan orang-orang ini sebagai support, mereka adalah roh yang mempunyai sebagian kekuatanku" ucapnya lalu aku terpikir sesuatu *tunggu jadi para roh itu mempunyai wujud? Tapi aku harus melanjutkan hal ini* pikirku lalu Lily berbisik padaku "hei Albert lihatlah gadis disana" sambil menunjuk ke arah roh iblis yang ada sejajar denganku "ya, aku dapat melihatnya"ucapku "imutnya, kau setuju tidak?" Ucap Lily "y-ya"jawabku, aku lihat bukan hanya kita berdua yang berbisik tapi mereka bertiga juga sama.  Keadaan kembali hening dan raja iblis kembali menerangkan "seperti yang aku sampaikan tadi, mereka adalah roh yang memiliki sebagian kekuatanku kalian mendapat masing-masing satu untuk menambah Mana yang ada pada tubuh kalian, kalian harus berkeliling dunia dan menyebarkan keadilan kalian boleh bekerja sama ataupun berpisah"ucap raja iblis "mendekatlah" ucap raja iblis "silahkan kalian bawa roh yang ada dihadapan kalian" ucapnya lagi *eh, tunggu jadi kau adalah roh yang memberiku kekuatan itu?* ucapku dalam hati *ya memangnya kenapa?* jawabnya *yaa tidak tapi aku hanya heran saja bahwa kau punya wujud yang imut seperti ini, dan juga kau tak memberitahuku kalau roh juga mempunyai wujud*ucapku *hmmph!*jawabnya *eeh*. Lalu raja iblis pun pergi dan kami keluar dari ruang singgasana dan para roh kembali ke wujud roh mereka. Aku juga memutuskan untuk kembali ke perpustakaan namun ditengah jalan aku dicegat oleh Sam, Daisy, dan Louis. "Hei, kenalkan namaku Sam, ini Louis, dan dia Daisy"ucapnya "ya, namaku Albert, dan dia yang orang yang menuju kesini namanya Lily"jawabku sambil menunjuk kepada Lily "jadi… kudengar kau adalah orang pertama yang berhasil melewati tantangan itu dan selamat"tanya Sam "yup, aku adalah orang yang pertama"jawabku "ada hubungan apa antara kau dengan Lily"tanya nya "kami hanya berteman setelah dia datang ke sini dan saling bertukar informasi yang akhirnya akrab"jawabku "apa?, kau berhasil melewati tantangan itu sendirian?"tanya dia lagi "tidak, aku membiarkan teman-teman pertamaku di sini mati pada tantangan itu"jawabku dengan nada dingin "apa katamu?!"katanya sambil mengangkat kerahku ke atas "hei, berhenti Sam"ucap Daisy "ya, itu keterlaluan"sahut Louis "hei hei ada apa ini"ucap Lily sambil melerai kami "haa haa, biar kubilang saja bahwa kau tidak layak untuk ada di sini"ucapnya sambil mendorongku "jadi, menurutmu teman hanyalah sebuah pertahanan mu untuk hidup huh?"ucap Sam lagi. Aku hanya bisa diam tak menjawab dan membuang muka, kemudian Sam memukul wajahku dan aku terhempas cukup jauh dan dia bicara lagi padaku "mungkin teman-teman mu lebih lemah darimu, tapi jika kau memperlakukan mereka seperti itu maka kau bukanlah seorang manusia"ucapnya lalu aku pun menjawab "jadi, manusia huh? Aku telah membuang sisi kemanusiaanku pada saat itu, kau takkan tahu apa yang aku alami, jika kau tak tahu apa yang sebenarnya terjadi kau tak perlu sok tahu"jawabku. Lalu dia mengangkat kerahku lagi dan kemudian mendorongku lagi dan kemudian pergi, Lily menolongku untuk berdiri dan kami kemudian pergi ke perpustakaan lagi. "Jadi, apa kau ingin bekerja sama mengerjakan tugas itu?"tanyaku pada Lily "yaa, disini tak ada lagi yang bisa aku percaya lagian aku telah bersama mu disini dan juga aku telah melakukan apa yang kau lakukan dan membuang sisi kemanusiaan ku"jawabnya "baiklah kalau begitu kita akan disini sebulan lagi lalu pergi menebarkan keadilan"ucapku "baiklah". Hari-hari pun berlalu dan aku mengasah kemampuan sihirku bersama Quelle, begitu pula dengan Lily yang mengasah kemampuan berpedangnya dengan pelayan pribadinya. Satu bulan pun berlalu dan kami akan pergi hari ini, Quelle telah menyiapkan perlengkapanku, aku kemudian menghampiri Lily dan bertanya "apa kau sudah siap?" "Ya"jawabnya.