Chereads / Light In The Night / Chapter 10 - Chapter 9 : Akhir Dari Pertarungan

Chapter 10 - Chapter 9 : Akhir Dari Pertarungan

Seorang penjaga ditumbalkan oleh sang Wali kota,

"hmm, kau adalah seorang pengecut pak tua" ucapku

"ha?, bukankah kau yang menyuruhku melakulannya? Aku hanya melakukan apa yang kau minta"jawab Wali Kota

"arrrgh!, baiklah janji adalah janji, kau kuberi kau 3 kesempatan untuk bertanya" tawarku

"apa yang kau mau sebenarnya?" Tanya Wali Kota

"bukankah itu sudah jelas? Tentu saja menegakkan keadilan di dunia ini" jawabku

"a-apa, baiklah pertanyaan selanjutnya"ucap Wali Kota

"kau bilang keadilan huh? Lalu kenapa kau membunuh para penjaga diluar sana?" Tanya Wali Kota

"hmm, kalau itu…"ucapku sambil mengelilingi ruangan Wali Kota

"oh tentu saja, karna kematian merupakan keadilan"jawabku.

Salah seorang penjaga kemudian berlari ke arahku dengan mengarahkan pedangnya padaku, dan aku pun menendangnya dan membuat tubuh bagian atasnya hancur tak tersisa,

"bagus! Kalahkan aku!"ucapku dengan gembira

"ehem, tuan maaf lanjutkan lagi"ucap Wali Kota

"lalu yang terakhir, siapa orang yang menyuruhmu melakukan semua hal ini"tanya wali kota

"itu? Hanya itu? Kau membuang-buang waktuku saja, kuakui pertanyaan mu yang pertama dan kedua itu bagus, tapi pertanyaan yang terakhir itu membosankan"ucapku dan menghampiri meja Wali Kota

"baiklah, dengarkan ini baik-baik sebelum kalian bertemu dengan ajal kalian"lanjutku

"orang yang memerintahku tentu saja Sang Raja Iblis Ovierre!"teriakku

"a-apa?, bagaimana sosok jahat seperti dia ingin menegakkan keadilan" tanya dia "oh, kau sudah mengajukan 3 pertanyaan, jadi aku tak bisa menjawab hal itu" ucapku

"beri aku waktu lagi kumohon" mohon Wali Kota

"tidak, urusan kita sudah berakhir, semoga kau mati dengan tenang"ucapku sambil menghampiri Lily yang telah ada di luar ruangan dari tadi

"dadah" ucapku sambil melambaikam tangan dan berjalan keluar gedung balai kota

"Heavenly Fire" rapalku setelah menginjakkan kaki pertama ku diluar halaman balai kota. Balai kota terbakar sangat dahsyat, namun karena mantra 'Room' orang-orang diluar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan menganggap kalau kejadian ini hanyalah kecelakaan biasa. Mayat para penjaga juga hangus terbakar tanpa sisa, dan tidak ada yang mengetahui siapa pelaku dari ini semua, tidak kecuali satu orang