Aliana kini sudah berada di kelasnya untuk mengikuti mata pelajaran karena para guru sudah selesai rapat.
"Al, kamu tadi kemana?" Tanya Aurora.
"Kenapa memangnya?"
"Kak Radiv cariin kamu tadi ke sini"
"Kapan?"
"Tadi, sekitar jam setengah sembilan kalo nggak salah"
Deg. Ia sadar, saat itu ia sedang menangis bersama Lintang di atap sekolah.
°°°°°
Bel sekolah pun berbunyi, bertanda waktu pulang telah tiba. Aliana merapikan serta memasukan kembali buku-bukunya kedalam tas ransel miliknya.
Lalu tiba-tiba, seorang siswi masuk ke kelas tersebut dengan tergesa-gesa.
"Al, ikut aku ayo" gumamnya dan menarik tangan Aliana.
"Eh chel kemana?"
"Ke halaman belakang sekolah. Radiv..."
"Radiv kenapa?" Aliana langsung memotong omongan siswi tersebut.
"Radiv ribut sama kak Nathan"
"Hah?"
Aliana membulatkan matanya karena terkejut. Mereka pun segera bergegas menuju ke halaman belakang sekolah.
Saat tiba, terlihat Radiv dan Nathan yang sudah beradu tangan satu sama lain. Keduanya juga sudah tampak babak belur.
Tak hanya Radiv dan Nathan, ia juga melihat Lintang yang terduduk di Lantang dengan wajah yang penuh lembam.
Aliana segera beralih kesana untuk melihat keadaan Lintang.
"Kak, kak Lintang kenapa?" Tanyanya panik.
"Pergi.. selamatin Nathan"
Aliana pun langsung bergegas kearah Nathan dan Radiv. Ia menahan tangan Radiv yang ingin membogem Nathan lagi.
"Kak Radiv, udah kak"
Radiv pun menghentikan Aksinya. Nathan pun beralih pada Lintang, Aliana pun ikut duduk di sebelah Lintang.
"Kak, kakak gak apa-apa kan?" Tanya nya pada Nathan.
Belum sempat Nathan menjawab, Radiv malah menarik tangan nya dan membawanya pergi dari sana.
Emosi Nathan pun memuncak melihat hal tersebut. Ia malah pergi meninggalkan Anora dan Lintang. Ia pergi menyusul Aliana.
"Kak Radiv kenapa sih kak?"
"Kamu masih tanya kenapa? Kamu pikir aku nggak tahu huh? Kamu pergi tinggalin aku di kantin dengan alasan mau kerjain tugas tapi malah ketemuan sama Kakak Alumni"
"Kak Radiv salah paham kak. Aku nggak ada hubungan apa-apa sama Kak Lintang"
Radiv malah mendorong Aliana yang sedang memegang lengannya dan membuat jatuh terduduk di lantai saat Nathan tiba disana hingga membuatnya melihat perlakuan Radiv terhadap Aliana.
Ia kembali membogem pipi mulus Radiv dan membuatnya ikut terjatuh disebelah Aliana.
Ia memegang dagu Radiv dan berkata "Gua tau dia pacar lo, tapi jangan pernah sakitin apa yang pernah jadi milik gua"
Ia memegang tangan mungil Aliana dan menarik nya pergi dari sana.
"Aku nggak salah lihat kan? Kak Nathan bela Aliana" ujar seseorang yang memperhatikan keributan tersebut.
Aliana hanya bungkam dengan perlakuan Nathan terhadapnya. Mereka datang kembali pada Lintang. Dan terlihat disana bahwa sudah tidak ramai lagi seperti tadi. Dan Nathan juga tidak menemukan Anora disana.
"Anora mana?" Tanya Nathan.
"Udah gua suruh balik duluan tadi" jawab Lintang.
"Aku obatin ya kak" gumam Aliana disela-selanya.
Aliana pun pergi ke UKS untuk mengambil kotak P3K. Sementara Lintang dan Nathan masih menunggu disana.
"Lo kenapa sih? Kok bisa ribut gitu sama pacar nya si Alia?"
"Itu juga ulah lo duluan. Kalo aja lo nggak bawa Anora ikut pasti Alia nggak bakal cemburu"
Nathan hanya diam membisu tak menjawab lagi perkataan Lintang.
"Dia nangis tadi diatap sama gua karena cemburu lihat lo sama Anora" lanjut Lintang dan Nathan masih tetap diam tak membuka suara.