"Anak tampan papa … jangan cepat besar, ya," ucap Wat sembari menggoda anak laki-lakinya.
"Kenapa begitu?" tanya Lin, bingung dengan pernyataan Wat.
"Kalau mereka cepat besar, kita tidak akan bisa menikmati lucu dan perkembangan mereka tumbuh besar. Aku begitu menikmati masa kecil mereka yang sangat menggemaskan. Rasanya … aku tidak ingin melewatkannya, walau hanya sehari."
***
"Aku harus pergi," ujar Wat.
"Masih ada satu mata kuliah lagi, Wat … aku yakin, Lin juga akan marah kalau tahu kamu lagi-lagi bolos kuliah," timpal Mario, tidak ingin Wat terlalu diperbudak oleh cinta dan menelantarkan kuliahnya.
Wat akhirnya mengurungkan niat untuk segera pergi bersama Win. Ia tetap bertahan dengan ketiga temannya untuk menunggu dosen di mata kuliah jam terakhir, di hari itu.
"Wat, apa aku boleh bertanya?" tanya June.
"Tanyakan saja."
"Jika diberi pilihan, antara aku dan hmmm, siapa temanmu yang satu jurusan dengan kita?"
"Win," sahut Mario menjawabnya.