Chereads / Avalon Special Unit / Chapter 3 - Reality and Invitation

Chapter 3 - Reality and Invitation

Armstrong menatap kearah Iruka, ruangan pertemuang sangat hening. Setelah Armstrong menghembuskan asap rokoknya, ia kembali memberikan pertanyaan.

Armstrong : "Jadi, apa yang kau ingat dari kejadian lima tahun yang lalu?"

Iruka : "Aku tidak dapat menggingatnya bergitu jelas, namun yang bisa kupastikan kala itu tiba tiba sekompi kapal luar angkasa jenis Frigate tiba tiba muncul di depan warp portal menuju ke stasiun Wardern. Aku tidak ingat berapa jumlah yang pastinya namun kurasa ada ratusan Frigate waktu itu.

Armstrong : "Dan? Bagaimana armada Lungsin kebanggan Omerian bisa hancur?"

Iruka : "Yang aku ingat, kumpulan frigate itu sangat aneh. Ketika kapal mereka akan hancur, mereka menyalakan engine boost dan menabrakkanya kearah kami"

Armstrong : "Kamikaze, tapi mereka melakukannya dengan kapal Frigate. Sungguh tidak masuk akal."

Iruka : "Kamikaze?" iruka terlihat bingung.

Armstrong : "Kamikaze adalah salah satu strategi perang era old world dari negara yang di sebut Jepang"

Arita : "Jepang itu negara seperti apa tuan Armstrong?"

Armstrong : "Wajar kalau kalian tidak tau, Jepang adalah sebuah negara yang cukup masuk di era old world, mungkin sekitar 900 atau 1000 tahun yang lalu dan dari sanalah ras Letda Arita dan Iruka berasal. Lupakan itu sejenak mari fokus ke hal utama. Kau ingat kapal patroli sebelumnya?"

Iruka mengangguk.

Armstrong : "Apa kau melihat ada yang aneh?"

Iruka : "iya, mereka seharusnya tidak menyerang drone milikku karena drone miliku sudah didaftarkan ke perusahaan Lima Minerals"

Armstrong : " Hasil analisis yang di lakukan Jill, ditemukan bahwa sistem navigasi dan radar dari pesawat patroli yang menyerang kalian telah diretas"

Iruka : "Maksud anda? Bukanya untuk meretas harus melakukan kontak langsung dengan objek yang ada?"

Armstrong : "Kau ingat tragedi 5 tahun yang lalu? Kau bilang ada ratusan kapal yang menyerang armada Lungsin bukan? Sebenarnya itu bukanlah armada musuh melainkan Armada Arvarian yang seharusnya menyambut kalian waktu itu. Tepat sebelum kalian warp ke sektor K-L92B, terjadi gelombang ledakan beberapa saat sebelumnya kemudian disusul oleh sebuah gelombang ledakan tepat setelah kalian melakukan warp ke sektor K-L92B. Gelombang ledakan pertama mengakibatkan Armada Arvarian mendeteksi kalian sebagai armada musuh, sementarakan gelombang ledakan kedua membuat radar kalian mendeteksi mereka sebagai armada musuh. Hal ini juga terjadi barusan di sektor Q-Q14, beberapa saat sebelum drone milik temanmu masuk ke sektor Q-Q14 kami mendeteksi ada gelombang ledakan yang sama namun dengan jangkawan yang lebih kecil."

Setelah penjelasan yang panjang lebar Armstrong kembali menghisap rokoknya, kali ini dia menghisapnya cukup dalam dan menghembuskannya dengan perlahan.

Armstrong : "kami juga menemukan bahwa ada kapal pihak ketiga yang menyusup ke kapal pemimpin armada Lungsin, informasi ini didapatkan oleh Lettu (Letnan Satu) Arman ketika menjelajahi sisa sisa bangkai kapal, Arman bisakah kau menjelaskan lebih rincinya kepada Iruka?"

Arman : "Baiklah, seperti yang dikatakan tuan Armstrong, pada lokasi kejadian, kami menemukan sebuah kapal pihak ketiga yang hancur, masih belum diketahui penyebabnya tapi diperkirakan hancurnya kapal tersebut disebabkan oleh tembakaan yang nyasar. Ketika menjelajahi kapal itu kami secara tidak sengaja menemukan blackbox cadangan yang belum hancur, kemudian saya membawanya ke kapal untuk membuka isi rekamannya. Beberapa bagian dari rekaman terlihat tidak jelas, namun ada sebuah nama yang diperkirakan sebagai dalang penyerangan. Namanya Yakov Einsberg, sayangnya kami tidak menemukan PIN dari pilot ini."

Iruka : "Yakov Ein-" tiba tiba kepala Iruka sakit mendengar nama Yakov. Iruka menahan rasa sakit dikepalanya dan berusaha melupakannya.

Armstrong : "Jadi ke hal yang paling utama, Iruka, aku ingin kau bergabung dengan Organisasi kami, Nycto Corps. Walaupun kami bukanlah organisasi yang terhormat, tapi kami bisa pastikan kau lebih berguna bersama kami dibandingkan menjadi penambang selama sisa hidupmu."

Iruka : "aku tidak bisa bergabung bersama kalian" Iruka terlihat sedikit ragu.

Armstrong : "Apa kau yakin? Gunakan waktumu, kami tidak mendesakmu untuk bergabung dengan kami sekarang"

Armstrong mengeluarkan sebuah kartu digital dan melambungkannya ke arah Iruka.

Armstrong : "Kau bisa menghubungi aku jika kau berubah pikiran, sekarang kau bebas untuk meninggalkan kapal ini. Julius akan mengantarkan kalian kembali ke Stasiun Aborja."

Armstrong : "Oh iya. Sebelum kau meninggalkan kapal ini pastikan kau menemui Arman." tambah Armstrong.

Iruka membungkuk hormat kemudian meninggalkan ruangan pertemuan, di lobi Julius sudah menunggu Iruka. Ketika Iruka meninggalkan area pertemuan, ia berpapasan dengan seorang gadis muda. Gadis dengan rambut emas kemudian yang berhenti dan memandangi Iruka sejenak. Iruka tidak menyadari hal ini dan tetap mengikut Julius menuju area pemulihan.

Sesampainya di area pemulihan.

Drake : "Yoooo Ruka, kita dimana nih? lalu mereka ini siapa?"

Iruka memukul kepala Drake

Iruka : "Ini semua gara gara lu, kalau lu enggak warp sembarangan kita nggak bakalan berakhir disini!" Iruka memarahi Drake.

Darke : "Ya aku minta maaf, tapi aku nggak bisa selamanya disana bung"

Arman memasuki runganan

Arman : "Drake?"

Drake : "Siap pak" Drake terlihat tegang.

Arman : "Apa kau mau bergabung dengan kami? Kami pastikan kau mendapatkan bayaran lebih dari Lima Minerals"

Drake : "Siap, mau pak! Tapi kalau boleh tau berapa ya?" Drake menyeringai.

Arman : "tergantung dengan keahlianmu, akan kuberi bonus 12k Karvo jika kau bisa membujuk Iruka untuk bergabung bersama kami"

Mendengar uang sebanyak itu, mata Drake menghijau. Drake menatap ke arah Iruka sembari tertawa kecil.

Drake : "Ruka, ayo gabung aja. Huehehe"

Iruka : "Drake kau taukan mereka siapa? Mereka ini prajurit bayaran loh! Kalau gabung sama mereka, pasti yang namanya perang nggak bakalan kehindar."

Drake : "Nggak masalah, asalkan mereka ngebayarin aku 12 K Kavro. Lagian dengan 12K Kavro udah lebih dari cukup buat perlengkapan drone mid-end atau aku bisa beli pesawat tempurku sendiri" Drake bergumam sendiri dalam fantasinya.

Drake : "lagian mereka juga nyelamatin nyawa kita bung" tambah Drake.

Iruka : "Nggak bisa, aku harus mikir dulu."

Drake : "Ruka, ayolah. Ah eek lah. Maaf pak kami aku nggak bisa gabung dulu"

Arman : "tidak masalah, kalian pikirkan saja dulu. Julius akan mengantarkan kalian ke stasiun Aborja. Ini terimalah beberapa Kavro, kuharap ini bisa membantu kalian untuk memperbaiki atau menyewa drone baru."

Arman mengirim 250 Kavro kepada masing masing akun mereka.

Arman : "Julius, silahkan pandu mereka ke kapal pengangkut. Pastikan mereka sampai di stasiun Aborja dengan selamat."

Julis : "Baik Pak!"

Julius pun kemudian memandu Iruka dan Drake ke tempat peluncuran kapal dan mengantarkan mereka kembali ke stasiun Aborja, ketika mereka meninggalkan tempat peluncuran kapal dari dalam kapal pengangkut terlihat kapal frigate yang barusan mereka tinggalkan. Sebuha frigate berwarna biru laut dan pada bagian tubuh kapal tertulis sebuah nama Lady Diana C-3S, sebuah nama yang menunjukan kenyataan kepada Iruka.

Bersambung