Chereads / Avalon Special Unit / Chapter 9 - A Companion

Chapter 9 - A Companion

Setelah pertemuan, Iruka dan Drake diperintahkan untuk kembali kehangar bersama para lower officer mereka. Sebelum meninggalkan ruangan Arman mengingatkan bahwa orang yang diutus oleh Armstrong sudah menunggunya di hangar.

Dalam perjalanan menuju ke hangar.

Drake : "Kalian bisa pergi dulu sih ke hangar, aku dan Iruka ada hal yang harus dikerjakan dulu"

Mendengar apa yang dikatakan Drake para lower officer tampa berpikir panjang langsung meninggalkan mereka, setelah para lower officer itu pergi menarik Iruka dan berbicara kepadanya.

Drake : "Bentar bentar, tadi yang diruangan rapat. Maksud Arman sebenarnya apasih!? kau mempertaruhkan nyawa untuk nyelamatin orang yang bahkan kita nggak tau masih hidup atau enggak!"

Iruka : "tenanglah ini bukan masalah besar"

Drake : "BUKAN MASALAH BESAR! Kau udah GILA!? bisa aja si Armstrong ngebunuhmu setelah ia dapatin si Arsakova!"

Sejenak Iruka terlihat bingung.

Iruka : "Setidaknya kalau Arsakova nee masih hidup, ia tidak membusuk sebagai tawanan alien"

Drake : "Bagaimana kalau dia sudah mati?"

Iruka : "Entahlah, tapi aku rasa ia tidak akan mati semudah itu"

Drake : "Gila! aku nggak tau lagi sih mau ngomong apa. Kadang kau bisa sangat optimis tapi di satu sisi kau juga bisa bergitu bodoh mempertaruhkan nyawa kau untuk sebuah ketidak pastian"

Iruka hanya diam.

Drake : "Setelah 4 tahun aku berteman dengan kau, jujur aku masih bingung dengan cara berpikir yang kau punya"

Drake hanya menggeleng gelengkan kepalanya, kemudian berbalik badan sembari berjalan meninggalkan Iruka.

Iruka : "Drake?" Iruka menatap Drake yang meninggalkanya.

Drake : "Ayo tunggu apa lagi?"

Iruka : "Maksudnya?"

Drake : "kita balik ke hangar lah"

Menyadari Drake masih disisinya, Iruka pun menyusul Drake.

Iruka : "Maaf, gara gara aku kau harus terjebak dengan masalah personalku"

Drake : "Naah, Aku juga sih yang maksa ikut, Udahlah lagian kau juga sudah ku anggap seperti saudara sendiri"

Iruka : "Thanks Drake"

Drake : "Ngomong-ngomong. sebelum ke hangar kita makan dulu lah"

Iruka : "Ok"

Drake : "Tapi kau yang traktir"

Iruka : "Lah"

Drake : "Ayolah, uangku udah habis sama barang barang yang ada di tasku, hehe" Drake menyeringai.

Iruka : "Kau kalau soal uang pasti boros. Tapi sudahlah"

Drake : "Jadi traktir gak ni?"

Iruka : "Traktir"

Drake : "Yes! Nah restoran itu keknya ok" terliat Drake menunjuk ke sebuah restoran yang cukup mahal.

Dalam hati Iruka hanya bisa pasrah. Uang yang disimpanya melayang cukup banyak.

Setelah mereka kembali ke hangar Iruka dan Drake dihampiri oleh seorang gadis bertubuh kecil sekitar 155cm. Menggunakan topi Pilotka dan earpod pada telinga kanannya, ia terlihat berlari dari jarak yang cukup jauh sembari membawa sebuah tablet digital ditanganya. Setelah mendekat, gadis itupun melapor kepada Iruka.

Gadis : "Se-selamat sore pak!, saya serda Tanya Frautz dan saya adalah perwakilan langsung oleh Tuan Armstrong" terlihat gadis itu sedikit terhengah hengah setelah berlari.

Iruka : "Jadi Tuan Armstrong sudah menyampakan sesuatu padamu? sebuah misi? atau semacamnya?"

Tanya : "Untuk sementara ini belum pak!" Tanya terlihat berusah untuk tegas.

Iruka : "baiklah kalau bergitu, kau bisa pergi melakukan apapun yang kau mau, cukup kabari aku jika ada sesuatu"

Tanya : "Baik Pak!"

Kemudian Iruka dan Drake berjalan memasuki kapal Avalon, didalamnya terlihat beberapa lower officer sudah mulai menempati posisi mereka.

Drake : "Aku bakalan ngecek beberapa hal di kapal ini, kau bisa menghubungi aku, aku akan menemui kau di anjungan setelah aku menyusuri kapal ini" ujar Drake kepada Iruka.

setelah berkata demikian Drake kemudian pergi meninggalkan Iruka. Setelah berpisah sengan Drake, Iruka menyusuri koridor menuju anjungan. Dalam perjalanan Iruka menyadari bahwa Tanya mengikutinya sejak mereka memasuki kapal Avalon, namun Iruka tidak menghiraukannya. Tanya terus mengikuti Iruka kemanapun ia pergi. Namun yang menjadi masalah ialah ketika Iruka hendak menuju ke toilet, terlihat Tanya juga ingin memasuki toilet tersebut yang mana itu adalah toilet pria.

Iruka : "Aaa tunggu sebentar Tanya, kau tidak perlu mengikutiku terus, kau bisa menunggu di anjungan"

Tanya : "Tapi sesuai perintah Tuan Armstrong, saya harus mengikuti anda dan memberikan laporan sesegera mungkin"

Iruka : "Tapi kau tidak harus mengikutiku sampai ke toilet"

Tanya : "Tidak bisa, perintah tuan Armstrong adalah mutlak"

Iruka : "Tunggu sebentar, kau akan tetap mengikutiku sampai kedalam? kau tau kan toilet wanita dan pria itu beda?"

Tanya hanya menganggu.

Iruka : "Kau tidak masalah dengan itu?"

wajah Tanya sejenak memerah.

Tanya : "ka-kadang mengganggu sih"

Iruka : "Nah kalau gitu kau tidak perlu mengikutiku sampai kedalam"

Tanya : "Tapi perintah tuan Armstrong adalah mutlak" ujar Tanya dengan suara sedikit kecil kali ini.

Mendengar hal itu Iruka disatu sisi merasa akan dicap sebagai seorang bajingan yang berusaha memaksa seorang gadis untuk masuk kedalam toilet pria.

Tanya : "Yosh! Tidak masalah tuan, saya ak-"

Iruka : "TUNGGU! TIDAK BISA! aku tidak akan merusak repitasiku seperti ini"

Tanya : "Tapi aku bisa menggunakan kedua jenis toilet"

Iruka : "ha? menggunakan keduanya?" Iruka sangat kebingungan ketika tanya mengatakan hal itu.

Iruka : "Tunggu apa maksudmu?"

Tanya : "Saya adalah seorang intrasex, saya lebih sering menggunakan toilet wanita. Tapi bapak tenang saja, saya akan menyesuaikan diri! walaupub sa-"

Mendengar hal itu, Iruka seolah-olah tidak percaya, pasalnya seorang Intrasex adalah entitas paling langka yang pernah ada dan ketika ia masih berada di kerajaan Omerian. Kebanyakan para intrasex akan dipaksa untuk memilih salah satu jenis kelamin mereka atau mereka akan dikirim ke kamp konsentrasi dimana para penyandang difabilitas dan manusia yang memiliki keanehan fisik berada.

Tanya : "Pak? Pak Iruka? anda baik-baik saja?"

Iruka : "Maaf, aku hanya teringat beberapa hal. Kau tidak perlu memaksakan dirimu."

Tanya : "tidak bisa! sekali lagi saya bilang perintah tuan Armstong adalah mutlak!"

Menyadari bahwa tidak ada cara lain lagi untuk mengubah pikiran Tanya, akhirnya Iruka pun pasrah dan membiarkanya masuk kedalam toilet pria.

Iruka : "Kau bisa tunggu di pintu saja"

Mendengar perintah Iruka, Tanya pun mengangguk dan menunggu tepat di depan pintu toilet yang digunakan oleh Iruka.

Tanya : "Pak Iruka, apakah saya boleh bertanya sesuatu?"

Iruka : "Silahkan"

Tanya : "Tadi ketika aku mengatakan Intrasex, anda sempat terdiam sejenak, apakah anda baru pertama kali mendengarnya?"

Iruka hanya diam didalam toilet sembari memikirkan apa yang harus ia katakan.

Tanya : "Anda tidak harus menjawabnya dan maaf jika pertanyaan ini menggangu anda"

Iruka : "Dulu, aku adalah seorang perwira dari sebuah kerajaan luar angkasa bernama Omerian dan disana Intrasex adalah hal yang tabu, tidak hanya Intrasex, autisme, cacat fisik dan penyimpangan seksual adalah hal yang dianggap sebagai penghambat bangsa. Mereka yang dilabeli sebagai Shadh akan dikirim ke kamp konsentrasi"

Tanya : "Lalu apa yang akan terjadi dengan mereka pak?"

Iruka : "tidak ada yang tau, kecuali para perwira tinggi yang mengurus kamp konsentrasi tersebebut"

Tanya : "Sepertinya terdengar cukup mengerikan"

Iruka : "Ngomong-ngomong kalau tidak salah, nama keluarga mu Frautz kan? sepertinya aku mendengar nama ini barusan namun aku tidak bergitu yakin dimana"

Tanya : "Benar Pak, Frautz adalah nama keluarga saya, keluarga Frautz adalah salah satu dinasti yang cukup terkenal di planet ini"

Terdengar suara siraman air dari dalam toilet dan selang beberapa saat, Iruka pun keluar dari toilet.

Iruka : "Sebelumnya aku ingin bilang padamu, kau tidak perlu memanggilku pak, aku masih terlalu muda untuk dipanggil seorang pak"

Tanya : "Jadi saya harus memanggil anda seperti apa?"

Iruka : "Hmm entahlah, terserahmu"

Tanya : "baiklah kalau bergitu saya akan memanggil dengan sebutan tuan saja"

Iruka : "Setidaknya itu lebih baik daripada dipanggil pak"

Tanya : "Baiklah Tuan, jadi anda sekarang akan kemana?"

Iruka : "Hmm, mungkin aku akan menunggu laporan dari Drake di anjungan kemudian pergi untuk tidur"

Tanya : "Baiklah dimengerti Tuan"

Iruka memiliki perasaan aneh mendengar hal itu. Setelah menerima laporan dari Drake dan menyelesaikan beberapa hal yang harus dibahas bersama para lower officer, Iruka selesai dengan harinya ia pun pergi menuju kabinnya didalam kapal Avalon dan Tanya masih tetap mengikutinya hingga ke depan ruangan kabinya.

Iruka : "Sekedar mememastikan, kau tidak ikut aku masuk kedalam kan?

Tanya : "Hmm, sebentar lebih baik aku tanyakan ke tuan Armstrong"

Iruka : "Tidak perlu, kau tidak ikut dengan ku kedalam. kau bisa jumpai aku besok pagi"

Tanya : "Tapi tuan Iruka?"

Iruka : "Tidak ada tapi-tapian, aku juga perlu privasi" tegas Iruka.

Tanya : "Baiklah kalau bergitu"

Kemudian Tanya meninggalkan. Disisi lain Iruka merasa lebih tenang karena setidaknya ia memiliki sedikit waktu untuk dinikmati. Namun ke esokan harinya, tepat setelah Iruka membuka pintu kabinnya, Tanya sudah menunggu didepan ruangannya dan hal ini berlanjut selama beberapa hari kemudian.

Bersambung.