Ketika Iruka dan Drake tiba di kapal Lady Diana, Arman sudah menunggu mereka di terminal kedatangan. Disamping Arman seorang wanita dengan rambut emas yang imut menemaninya. Arman berjalan mendekati mereka.
Arman : "Selamat datang kembali"
Drake : "Yoo Arman dan siapa gadis imut disebelahnya ini?" Drake mencoba merayu sang wanita.
Iruka : "Drake! hentikan!"
Drake : "Ayolah aku cuma bercanda, aku tidak bermaksud apapun"
Arman : "Iruka, kau bisa ikut denganku, Tuan Armstrong sudah menantikanmu."
Iruka hanya mengangguk dan mengikuti Arman.
Arman : "Drake, Kau bisa ikut dengan Erica, dia akan mengantarkanmu ke ruang rekreasi, kau bisa beristirahat disana sembari menunggu Iruka. Erica, tolong tunjukan arah kepadanya" Arman memerintahkan Erica pada akhir pembicaraan, kemudian ia pergi menuju ruangan Amrstrong.
Erica : "Mr.Drake, silahkan ikui aku" Erica menuntun jalan menuju ruang rekreasi di ikuti oleh Drake di belakangnya.
Diluar ruangan Armstrong. Arman mengetuk pintu.
[Knock Knock]
Arman : "Tuan Armstrong, Ini saya Arman. saya membawa Iruka"
Armstrong : "Masuklah"
[Zzztt] Pintu terbuka.
Arman dan Iruka memasuki ruangan Armstong, untuk pertama kalinya Iruka melihat interior kabin yang didesan layaknya kapal pada abad pertengahan. Di sisi kanan dan kiri dinding terdapat sekumpulan foto Armstrong menerima penghargaan dan Medali. Namun dari semua foto, ada yang menarik perhatian Iruka, sebuah foto yang memperlihatkan Arsakova dan Armstrong diantara beberapa perwira kapal lainnya. Seketika muncul pertanyaan dibenak Iruka namun sebelum Iruka sempat bertanya, Amstrong terlebih dahulu berbicara.
Armstrong : "Jangan tanya, kau akan mengetahuinnya setelah bertemu dengannya"
Iruka hanya terdiam disana, mengingat orang ini satu-satunya harapan untuk mendapatkan hal yang diperluhkannya untuk menyelamatkan Arsakova.
Armstrong : "Aku akan meminjamkan sebuah kapal kepadamu namun dengan beberapa syarat yang harus kau terima"
Armstrong merogoh koceknya dan mengeluarkan sebungkus rokok, kemudian ia mulai menyalakannya dan menghisapnya. Setelah ia menghembuskan asapnya, Armstrong kembali berbicara.
Armstrong : "Pertama. kau dan kapalmu akan berada dalam satuan unitku. Kedua kau hanya bisa memilih tiga puluh persen bawahanmu, sisanya adalah orang pilihanku. Ketiga, kau hanya menerima duapuluh lima persen dari gajimu dan kau tetap harus membayar pajak kepada Nycto korps. keempat, dalam ruang kendalimu akan ada satu orang bawahanku. Terakhir, aku bisa menghentikanmu kapanpun aku mau. Apa kau keberatan?"
Iruka terlihat sedikit keberatan dengan peraturan yang diberikan, namun ia tidak memiliki pilihan lain.
Iruka : "Aku akan mengikuti seluruh perintahmu, namun kau harus membantuku untuk menyelamatkan Arsakova"
Armstrong : "Baiklah kalau bergitu, setelah kita tiba di markas besar, aku akan meregistrasi ulang PIN mu sebagai bagian dari korps Nycto, kau bisa tinggalkan PIN Device mu kepada Arman dan kau bisa meninggalkan ruanganku. Arman, kau tetap di sini ada beberapa hal yang harus aku bicarakan kepadamu"
Arman mengangguk, ia mengeluarkan sebuah alat komunikasi dan berbicara melalui alat itu.
Arman : "Bisakah kau keruangan tuan Amstrong sekarang dan antar tamu kita ke ruang rekreasi?"
Suara dari alat komunikasi : "Dimengerti Lettu Arman"
Arman : "Kau bisa menunggu diluar, sebentar lagi akan ada yang menjemputmu"
Kemudian Iruka meninggalkan ruangan Armstrong. Beberapa saat menuggu di lobi, Arita datang dan menyadari bahawa tamu yang di maksud Arman adalah Iruka.
Arita : "Kau! Kenapa kau balik ke sini?! tidak bisa dipercaya! mereka membiarkan seorang pengintip berkeliaran di kapal ini"
Iruka : "Maaf, tapi bisa kita lupakan saja apa yang terjadi sebelumnya" Iruka membungkuk sembari meminta maaf.
Arita : "Mudah bagimu untuk berbicara seperti itu!"
sekali lagi Iruka merasa bersalah atas insiden sebelumnya.
Arita : "hmmp! untuk sementara aku akan membiarkanmu, ayo ikut aku. Lettu Arman memerintahkanku untuk membawamu ke ruang rekreasi."terlihat ekspersi Arita masih sedikit jengkel.
Kemudian mereka berjalan menusuri lobi menuju ruang rekreasi.
Iruka : "Aku minta maaf atas insiden sebelumnya, aku benar-benar tidak ada maksud lain"
Arita : "Akan kupertimbangkan. Jadi apa yang membuatmu kembali? apa kau berubah pikiran?"
Iruka : "Maaf aku belum bisa memberitahukannya padamu"
Arita : "Oh, jadi kau tidak akan memberitahu. Baiklah kalau bergitu permintaan maafmu sebelumnya tidak kutermia"
Iruka menarik nafas, kali ini cukup berat.
Iruka : "Aku harus menyelamatkan seseorang"
Arita : "dan siapa seseorang ini?"
Iruka : "Dia adalah orang yang sudah kuanggap sebagai kakak ketika berada di panti asuhan"
Arita : "Tunggu sebentar, jadi kau dari panti asuhan juga? stasiun apa? aku juga dari panti asuhan"
Iruka : "stasiun Alp kerajaan Omerian"
Seketika Arita mendiam sejenak ketika mendengar nama stasiun itu.
Arita : "Aku dengar stasiun itu diserang oleh para ailen dan kebanyakan para penghuninya menghilang"
Iruka : "Aku salah satu yang selamat dari penyerangan itu"
Arita : "Maaf aku tidak bermaksud menyinggung hal itu"
Iruka : "Tidak masalah, itu hanya masalalu"
seketika situasi menjadi sedikit canggung untuk Arita. Tak lama mereka menusuri lobi, akhirnya mereka menemui persimpangan di depan.
Arita : "Aku baru ingat ada hal yang harusku lakukan terlebih dahulu, di persimpangan depan belok ke kiri, rungan rekreasi ada di pintu kedua, aku harus pergi sekarang" Arita meninggalkan Iruka, dia bertingkah seolah-olah sedang kebelet.
Setelah meninggalkan Iruka, Arita bersembunyi dibalik dinding dengan rasa bersalah karena tidak sengaja mengungkap lembaran hitam dari masa lalu Iruka.
Disisi lain, Iruka menuju ruang rekreasi sesuai di instruksikan Arita. Disana Drake sudah menunggu Iruka, ada beberapa anggota kapal yang sedang beristirahat juga disana.
Setelah memasuki ruangan, Erica mendekati Iruka, ia memperhatikan Iruka dari kanan ke kiri dari atas ke bawah dan kemudian pergi meninggalkannya.
Drake berjalan mendekati Iruka.
Drake : "Ruka, dengar. gadis itu, walaupun bertampang imut. menurutku dia sedikit aneh" Berbisik ke Iruka.
Iruka : "Apa maksudmu?" Berbisik ke Drake.
Drake : "Kau lihat, dia ia itu seperti robot bung, tidak memiliki ekspresi sama sekali. seperti hmmm, seperti robot dalam tubuh manusia?" Bisik ke Iruka.
Iruka : "Maksudmu Android?"
Drake : "Mahkluk sepert itu emang ada?"
Iruka : "Dulu waktu aku masih di Kerajaan Omerian, Android adalah sesuatu yang umum"
Drake : "Menurutmu dia Android?" Bisik ke Iruka.
Iruka : "Entahlah, tapi dia masih terlihat seperti manusia, terutama bagian payudaranya."
Drake dan Iruka mengamati Erica lebih lama.
Arita yang baru saja tiba melihat Iruka dan Drake memandangi Erica seperti itu membuatnya sedikit kesal. Arita mendekati mereka dari belakang dan memukuli kepala Iruka.
Iruka : "Loh! Apa maksudnya ini!"
Arita : "Dasar! binatang buas! bisa bisanya kalian memandangi Eri seperti itu!" ujar Arita dengan nada tinggi!
Erica mendekat ke arah mereka.
Erica : "Rita, kenapa kau memukuli mereka?"
Arita : "Eri, jangan sampai kau dekat dengan salah satu diantara mereka! mereka memandaingmu dengan pikiran kotor"
Drake : "Enak aja! kita nggak mikirin hal kotor kok! kita cuma mandangi Tetenya doang! lagian dia ngak ada ekspresinya sama skali! kek robot!"
Mendengar ucapan Drake, Arita naik pitam.
Arita : "A-aapa maksudmu cuma mandangi te-tetenya doang!, Keterlaluan! tidak bisa di maafkan!" Wajah Arita sedikit memerah mendengar ucapan Drake.
Arita mengeluarkan Pistolnya dan mengarahkannya ke Drake. Di sisi lain Erica dengan polosnya menyentuh payudarahnya.
Erica : "Te?Tete?"
Melihat dan mendengar ucapan Erica, Arita menjadi panik.
Arita : "E-Eri-ca? Tidaaaaaaaak!!! Erica-ku yang polos telah ternodaaiiii!!! AAAAAAAA!!1" Arita berteriak dengan histeris.
Arita mengenggam kerah baju Drake sembari menodongkan pistolnya ke kepala Drake.
Arita : "Akan ku ledakkan kepalamu!!!"
Ketika Iruka ingin menghentikan pertikaian mereka berdua, tiba tiba Arman memasuki ruangan, menyadari hal itu Arita melepaskan Drake dan memasukkan kembali pistolnya.
Arman : "Ada apa ini?"
Arita : "Lettu Arman! mereka memandangi Eri dengan tidak senonoh!" Sembari menunjuk ke arah Iruka dan Drake.
Iruka : "Arman, ini cuma kesalahpahaman"
Arita : "Kesalah pahaman katamu! Jelas jelas temanmu mengatakan kalian memandangi tt-tt-tete! Eri" Wajah Arita masih memerah memerah.
Arman : "Arita sudahlah, kita sebentar lagi akan menuju Dovak. Setelah tiba di Dovak aku ingin kau membawa mereka berdua untuk membeli segala kebutuhan mereka. Untuk Erica, kau temani Arita."
Erica hanya mengangguk, sementarakan Arita sedikit terlihat keberatan.
Arman : "Ada pertanyaan lain? jika tidak aku akan kembali ke ruang kendali."
Kemudian Arman meninggalkan mereka dan kembali menuju ruang kendali. Sementara itu Arita masih marah namun ia harus berdamai dengan Iruka dan Drake hingga Arman mencabut perintahnya.
Bersambung,