Aya memikirkan rencana perayaan atas pekerjaan yang baru Aya dapatkan. Yang Aya pikiran adalah apakah Aya harus merayakan itu bersama teman-temannya? Sedangkan Aya sungguh tidak ingin mendapatkan mimpi tentang mereka. Ah, lupakan perayaan itu.
Aya memiliki hal yang lebih penting sekarang, yaitu memikirkan alur cerita dan juga gaya gambar pada komik yang akan Aya terbitkan nanti. Sudah dua kali Aya mengajukan cerita dan gaya gambaran tokoh. Namun sudah dua kali juga di tolak. Aya harus membuat gantinya agar segera disetujui karena waktu yang Aya miliki hanya tersisa lima hari.
Ini benar-benar sulit. Pada dasarnya Aya bukanlah seorang penulis, Aya hanya bisa menggambar. Lihat! Sekarang Aya hanya bisa terdiam di depan buku sketsanya. Aya tidak tahu harus membuat alur fantasi yang seperti apa.
Yang pertama Aya gambarkan adalah tentang vampir, namun kata Cicil-editornya. Cerita itu sudah terlalu umum. Yang kedua Aya lukiskan adalah putri duyung, namun itu juga di tolak.