"Jangan kecewa dulu." Ucap Wati sambil melajukan mobilnya. Aya hanya diam dan memilih untuk memperhatikan jalan yang di guyur hujan.
Mobil melaju seperti biasa dan ketika Aya sampai di rumahnya. Dengan cepat Aya dan Wati langsung berlari ke halaman. Agar tidak kebasahan terkena air hujan. Aya bukannya sok lemah, tapi memang terkena air hujan bisa membuat puding dan masuk angin. Aya tidak mau itu terjadi padanya, karena rasanya tidak nyaman.
Aya membuka pintunya. Anehnya pintu itu tidak terkunci. Aya mengernyit saat membuka pintu itu, Wati bahkan mengangkat kedua bahunya tak tahu apa yang terjadi. Dengan cepat Aya memasang perlindungan diri, siapa tahu yang di dalam sana adalah maling.
Satu.
Dua.
Surprise!!!!
Aya terkejut saat sebuah tembakan kertas mengarah padanya bersamaan dengan lampu yang menyala. Aya terkejut bukan main saat banyak orang yang berada di sini.