Aya membulatkan matanya saat menyadari bahwa ada beberapa mimpi tentang Rara yang Aya curiga pada satu orang suster. Apakah dia susternya? Aya tidak tahu, namun Aya segera menarik lengan suster itu yang hendak menyuntikkan sesuatu pada Rara.
"Berhenti." Suster itu terdiam dan membeku.
"Itu suntikkan buat apa, perasaan dokter belum datang. Kenapa udah asal masukkin obat aja?!" Tanya Aya menyelidiki.
Namun saat Aya hendak membuka masker yang digunakan oleh suster itu. Suster itu langsung kabur keluar. Aya ingin mengejarnya, tapi suara rintihan Rara membuat Aya harus bertahan di ruangan ini. Menemani Rara.
"Siapa Ya?" Tanya Rara di sela rasa sakitnya.
"Bukan siapa-siapa, tenang aja. Enggak akan ada yang berani lukai kamu." Beginilah perjuangan seorang ibu? Sungguh sangat besar. Aya memperhatikan Rara yang semakin memucat, dan kini Aya semakin takut karena waktunya sudah hampir datang.
"Johan di mana Ya?"
"Sebentar lagi. Kamu sabar ya." Johan sebentar lagi datang.