"Aku mau menikah Pa. Sama dia." Ujar Johan dengan mantap. Lelaki berambut putih itu tampak terdiam cukup lama sambil memperhatikan Leni yang sedang bermain. Suasana hening membuat Rara bisa mendengar debar jantungnya yang berdegup dengan begitu kencang. Rara hanya tidak menyangka, bahwa hari-hari seperti ini akan segera tiba.
"Kamu sudah bulat sama keputusan kamu?" Tanya papa Johan.
"Bulat sekali pa." Johan menganggukkan kepalanya pasti.
"Papa akui secara finansial kamu sudah cukup mapan. Tapi papa belum bisa memberikan banyak hal buat kamu sama Leni. Apa kamu enggak bisa tunggu supaya papa bisa kasih kamu sesuatu tanpa mama kamu tahu?" Johan dan Rara tampak begitu terkejut. Ya, mereka ke sini bukan untuk mengemis tentang harta. Mereka ke sini hanya meminta satu kata agar ia merestui pernikahan mereka.
"Enggak bisa pa." Ujar Johan.
"Kenapa enggak bisa? Kamu mau tolak pemberian dari papa?" Tanya lelaki berambut putih itu.