"Kayaknya kamu kurang pengalaman soal percintaan." Lanjut Cicil, mendengar itu Aya merasa ada petir yang menyambarnya. Itu memang benar. Aya tidak bisa membuat adegan romantis.
Mungkin Aya memang harus mendengarkan saran mereka untuk reset. Tapi kepada siapa? Tian? Tidak Tian pasti akan sangat marah jika Aya mencari orang lain untuk ini.
"Cari pengalaman? Tapi susah mbak Cicil." Keluh Aya, berusaha mencari celah agar mendapatkan simpati dari Cicil. Namun sepertinya itu percuma.
"Aku enggak mau tahu, kamu harus bikin lagi yang lebih bagus. Kamu tahukan kalau hanya tiga bab ke depan yang di acc buat terbit? Jadi sebelum tiga bab itu habis, kamu harus buat hal lain lagi."
Oh tidak Aya dalam bahaya.
*
Sepertinya Aya baru saja bersenda gurau dengan Cicil. Namun lihat Aya sekarang, terbangun dengan kondisi tubuh yang basah penuh keringat.
Brak!