Kirana pun panik, ia tidak mengerti kenapa tiba-tiba orang itu masuk lalu bersimpuh di hadapannya meminta ampun. Kirana pun terdiam menatap paman dan bibi dengan penuh tanda tanya, sedangkan Samir terlihat begitu santai.
"Ampun Ndoro Putri, Raden meminta Ndoro putri untuk mengambilkannya air minum" ucap pria itu dengan sangat sopan dan hati-hati.
"A... Apa-apaan ini? Ndoro Putri?" gumam Kirana tidak mengerti kenapa orang itu bersikap seperti itu.
"Jangan heran Sekar, mereka semua tahu bahwa kau adalah istri sah dari Raden Sastra. Maka dari itu mereka juga menghormatimu seperti mereka menghormati Raden Sastra" ucap Samir tersenyum lembut.
Kirana terdiam, dia sadar diri siapa dirinya sebenarnya. Antara Kirana dan Raden Sastra statusnya sangat berbeda jauh, dan pernikahan sah mereka tidak lain hanyalah sebagai penyamaran saja.