Mendengar ada langkah kaki seseorang yang masuk ke dalam kamar, Kirana buru-buru pergi ke atas dipan kemudian pura-pura tidur. Tapi sayang sekali, Raden Sastra sudah melihatnya terlebih dulu.
Raden melongok wajah Kirana, sengaja ia mendekatkan daging lezat yang sudah dimasak supaya Kirana bisa mencium aromanya.
"Wah, sudah tidur ternyata. Sayang sekali, padahal malam ini ini para wargaku akan menikmati masakan daging perburuan yang lezat" ucap Raden Sastra pura-pura tidak tahu kalau Kirana sebenarnya belum tidur.
"Ya sudahlah, mungkin istriku malam ini sangat lelah. Aku tidak akan mengganggunya" ucap Raden Sastra masih melirik Kirana kemudian beranjak dari hadapannya.
"Kruukk... Kruuukkk..." suara perut lapar terdengar begitu keras. Langkah Raden Sastra terhenti, ia pun menahan tawanya.
"Suara apa itu tadi?" ucap Raden sastra pura-pura tidak tahu.