Asih terharu, kemudian ia beranjak dari tempat duduknya dan memeluk Tari dengan erat. "Dari awal aku tidak percaya kau benar-benar kasar padaku, aku yakin ada sesuatu yang memaksamu untuk melakukan semua ini Mbakyu. Aku sudah memaafkanmu" jawab Asih dalam pelukan Tari.
"Aku sudah berjanji pada Sekar, bahwa aku akan menjagamu. Dan sekarang ini aku sedang menepati janjiku" jawab Tari dengan nada lirih dan bergetar.
"Kau sudah melakukan hal yang benar Nak" jawab Empu Dhamar.
"Daaarrrrr....." petir besar kembali menyambar, membuat semua orang yang ada di ruangan itu terkejut dan memejamkan matanya.
Bibi melangkah menuju jendela, angin kencang membuat jendela kayu bagian luar terhempas dan berayun tidak karuan. Sebelum bibi menutup jendelanya, ia menatap ke tanah lapang yang sudah tergenang air. Bayangan Kirana yang sedang bermain di sana kembali terpampang sebentar, kemudian meredup dan bayangan itu kembali ditutup oleh hujan yang deras.