Chereads / BULAN STORY / Chapter 1 - Awal

BULAN STORY

dwijayantii10
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 59.4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Awal

Bulan Antari

sering dipanggil bulan seorang gadis yang cukup bad di sekolah namun pintar memiliki wajah yang begitu cantik dan menawan, banyak orang mengira Bulan begitu beruntung memiliki kecantikan dan kepintaran yang ia miliki tanpa orang lain sadari kehidupan mereka mungkin lebih baik dari Bulan siapa yang ingin dibenci keluarga?tidak kan yang orang lain lihat belum tentu kehidupan bulan sesempurna itu. Bulan memiliki saudara kembar yang begitu benci dengan bulan.

Mentari Antari

Gadis yang cukup lugu dan polos saat mereka masih anak-anak namun berubah menjadi Mentari kejam dan suka membuly, Mentari sangat membenci Bulan entah apa yang dilakukan Bulan hingga ia dibenci keluarganya.

Mereka memang kembar tapi tak dengan kehidupan mereka, Bulan tinggal di apartemen dengan kesendirian sedangkan Mentari hidup di rumah orang tua mereka dengan penuh kasih sayang. Kadang Bulan merasa iri dengan kembarannya yang dipenuhi kasih sayang oleh semua keluarga ,sedangkan dirinya ? Dibenci oleh semuanya .

sepupu,ayah ,ibu ,bibi ,

Paman, Namun tidak untuk nenek dan kakeknya mereka selalu menyayangi Bulan hingga maut merebut mereka dari kehidupan Bulan .

Hari ini hari yang begitu cerah bagi bulan, karena matahari telah hadir dan menerangi dirinya yang telah semalaman sendiri ditemani rembulan dan bintang-bintang.

07.25

Bulan sudah berada disekolah

"Gemilang school" . Bulan 1 sekolah dengan Mentari banyak yang mengira mereka kembar namun Mentari selalu membatah bahwa ia tidak kenal dengan Bulan, ia selalu membuly Bulan karena hampir semua siswa membandingkan dirinya dengan Bulan .

Kring kring kring

Bel istirahat pertama Bulan pergi ke kantin bersama sahabat karibnya, intan Anastasya biasa dipanggil intan. Hanya intan yang tahu bahwa Bulan kembaran Mentari banyak yang bertanya kenapa Bulan mirib mentari tapi Bulan hanya menjawab "cuma kebetulan ".

Dikantin

Bulan POV

Banyak mata para kaum laki-laki memandang gue, walaupun mirib mentari tapi banyak siswa disini membandingkan gue lebih cantik dari dia, gara-gara ucapan para siswa disini dia makin membenci gue dia sudah haus dengan perhatian .

Gue duduk di bangku paling pojok kiri bersama Intan.

"Lan mau pesan apa ?gue deh yang pesenin sekarang "tawar Intan.

"Samain aja deh sama lo" sahut gue karena bingung mau pesan apa.

"Oke deh "ucap Intan lalu berlalu pergi meninggalkan gue.

Setelah Intan pergi, gue merasa bangku di sebelah ada yang menduduki, dan benar saja

Reza Avino mosweted gemilang. Kata-kata orang sih dia ganteng, pinter tapi bad boy, usial kesemua orang bahkan guru dan Dia termasuk anak orang kaya, anak tunggal ,orang tuanya memiliki banyak perusahaan dimancan negara sedang duduk disamping gue itu udah hal biasa setiap istirahat.

"Hai",sapa Reza dengan senyum.

"ngapain lo kesini?mau jailin gue lagi?"ketus gue karena capek dengan seribu keusilan Reza walaupun gue akui dia ganteng tapi jailnya astaga bikin orang pengen makan dia, gue sering kasih dia julukan pangeran jail gue juga enggak tau ngapain gue ngasih julukan gitu dari mana coba pangeran jailnya .

"Enggaklah gr amat lo, gue cuma numpang duduk aja soalnya semua bangku di kantin penuh "ucap Reza, tangan Reza tidak bisa diam memang dasar pangeran usil ada aja yang dia lakuin mukul-mukul meja lah, narik-narik rambut gue lah kalau difilem-filem biasnaya dielus-elus ini mah ditarik sakit cuy .

Selang 10 menit, Intan datang dengan nampan yang berisikan pesenan gue, akhirnya surga gue dateng.

"Nih Lan pesanan lo "ujar intan yang sudah duduk di bangku, belum sempat gue ngomong terimakasih makanan gue udah diembat .

"Wih gue belum minta Lo udah

bawain makanan" ucap Reza menyerobot makanan gue, dasar orang enggak tau malu .

"Ehhh itu makanan gue monyet!!" ucap gue naik satu oktaf, lama-lama bisa masuk RS kalau ngadepin anak setan gini

"Minta ihh pelit amat lo" Reza tak mau kalah dengan gue alhasil kita saling tarik menarik kek perasaan aja tarik menarik bang .

"Ya gak harus makanan gue, yang lo ambil"ucap gue mulai memanas.

Dan intan?dia hanya menyaksikan perdebatan gue dengan Reza, Intan udah terbiasa sama perdebatan gue dan Reza.

"sini gue siapin" tawar Reza kegue yang punya makanan siapa yang nawarin siapa dasar Reza.

"Ogah gue disuapin sama monyet"tolak gue dengan melipat tangan didepan dada.

"Ehh gini gantengnya kek artis-artis korea Lo bilang monyet "ucap Reza dengan pedenya.

"Ya sini cepatan suapin gue, keburu masuk "bulan mengalah dengan reza.

Gue hanya pasrah disuapin sama monyet Reza ketimbang gak makan, saat gue disuapin Reza gue merasa ada desiran dijantung gue ini yang buat gue enggak mau jauh-jauh dari Reza walaupun dia agak jail tapi itu bikin gue nyaman dan gue enggak tau ini rasa cinta atau enggak tapi gue masih takut dengan namanya cinta.

bulan off

* * * * *

Koridor sekolah

Bulan berjalan beriringan dengan intan, tapi ada penguntit siapa lagi kalau bukan Reza,dia berjalan dihapit Bulan dan Intan.

Dan mentari berdiri di depan kelasnya, saat Bulan dkk lewat dengan sengaja mentari melempar minuman ke baju Bulan .

"Ehh mentari kenapa suka banget Lo ngeganggu Bulan sih "ketus intan, yang sudah eneg sama tingkah mentari yang gak ada habis-habisnya mengganggu bulan.

"Ehh lo jangan ikut-ikutan deh, ini urusan gue siapa suruh dia jalan bareng Reza "mentari.

"Kok gue?terserah gue dong mau jalan sama siapa, emang apa urusannya sama lo?"ucap Reza agak kesel, karena dia dikaitkan dengan masalah Bulan dan Mentari.

"Lo itu masih milik gue dan gue gak mau milik gue deket sama kuman ini''tunjuk mentari ke Bulan.

"Apasih salah gue sama lo ?gue capek ya lo ganggu hidup gue terus ,emang gue pernah ganggu hidup lo ahhh?"ucap bulan yang sudah lelah dengan tingkah sodara kembarnya.

"Lo dah berani ya sama gue sekarang"ucap Mentari tak membuat Bulan lemah

"Kalau udah kenapa?"Bulan tidak mau terlihat lemah lagi didepan sodaranya .

Mentari menjambak rambut bulan dengan keras, menendang Bulan sampek terjatuh dan kepala bulan membentur pot sampai berdarah .

"Mentari !!! Teriak Reza

lo yah gak punya otak banget, inget gue bukan milik lo lagi kita udah putus lama dan lo masih ngarep gue?hello lo yang lebih mirib kuman ketimbang Bulan, lo gak ada bedanya dengan jalang yang ada di klub waktu itu, untung udah gue putusin langsung "ucap Reza panjang lebar.

"Bulan lo gak kenapa-kenapa"? batin seseorang .

Reza menggendong bulan ke UKS.

Uks

"Lo berat juga ya, padahal kecil "ejek reza sambil menidurkan bulan di brankar uks.

"Lo sempet-sempet ngejek gue saat keadaan kek begini "ucap Bulan yang sudah jengkel dengan kejahilan Reza.

"Udah-udah gue capek denger kalian berantem, Lan mana yang luka?"intan menyudahi perdebatan Bulan dan Reza.

"Ini cuma dikit kok" tunjuk Bulan didahi.

"Sini gue obatin "tawar Intan yang hendak mengobati Bulan namun ditahan oleh Reza.

"Ehh biar gue aja, lo balik ke kelas aja terus bilang sama guru kalau gue sama Bulan izin di jam dia "ucap Reza

"Kalau gitu gue balik kelas dulu "pamit Intan .

Tinggal bulan dan Reza di uks

"Mana yang sakit?"tanya Reza

"Kan udah gue bilang tadi lo tuli ya" ketus bulan.

" udah baik ni gue mau ngobatin" Reza

"Terserah Lo "Bulan

Reza tak menjawab ucapan Bulan dan fokus mengobati dahi Bulan, entah ada rasa kasihan dengan Bulan karena Mentari selalu mengganggu ia Reza juga tak tahu hubungan Bulan dan Mentari .

"Lo cantik kalau dari deket" batin Reza

"Kring kring kring "

Bel pulang sekolah yang ditunggu-tunggu oleh para siswa berbunyi. "Baik ibuk akhiri pelajaran, dan kalian hati-hati di jalan " ucap buk Nina guru matematika .

"Lan gue pulang duluan ya, disuruh pulang cepet sama nyokap "ucap Intan lalu pergi keluar kelas lalu menuju parkiran.

"Oke Tan hati-hati ya" ucap Bulan sambil tersenyum.

"Lan lo pulang sama gue ya,

kan lo masih sakit "tawar reza

"Okeh deh irit ongkosss "bulan

Bulan pulang dibonceng Reza, di depan gerbang mereka melewati mentari dan teman-temannya.

"Mentari itu si Bulan kan sama Reza ?"Indah

"Ehh iya tuh"imbuh Senja

"Awas lo ya Bulan gue hancurin lo" ucap Mentari

"saatnya lo bahagia kak" batin seseorang.