Chereads / AKHIRNYA CINTA / Chapter 16 - Part 16

Chapter 16 - Part 16

Pikiran Rama tidak henti-hentinya memutar moment romantis tadi bersama Alice. Semenjak sekamar dengan ALice, baru kali ini kejadian romantis terjadi. Perasaannya sungguh serasa ingin melayang ke angkasa sambil menikmati keindahan disana. Seperti itulah gambaran perasaannya sekarang.

Sampai sekarang dia masih tidur di sofa. Bagaimana bisa dia memeluk dan mencium Alice seperti itu, tidurnya aja tidak seranjang dan sampai sekarang Alice belum siap diajak begituan. Dan baru tadi, secara tidak sengaja apa yang dia nanti-nanti terjadi.

"Ternyata gini ya rasanya."Rama memutar kembali kejadian tadi yang memang tidak disengaja. Bibirnya atas bawah disatukan dan digesek-gesekkan berusaha ingin menikmati lagi bekas bibir ALice di bibirnya. Sampai-sampai dia merasa ada rasa manis di bibirnya mungkin itu bekas bibir ranum ALice. Pikirannya tidak bisa berhenti mengingat kejadian tadi.

Manis

Rama tidak bisa tidur karena masih terus dibayangi kejadian tadi. Walaupun dia sudah memejamkan kedua matanya dan merebahkan tubuhnya di sofa tapi tetap saja tidak bisa tidur.

"Kenapa aku terus mikirin itu sih."Rama frustasi tidak bisa tidur. Akhirnya dia tidak jadi tidur. Saat dia bangkit dari tidur, dia sekilas melihat Alice yang begitu cantik sekali saat memejamkan mata. Walaupun sekilas, tapi masih membekas di mata dan pada akhirnya Rama memutuskan untuk melihat lagi wajah ALice dengan lebih dekat. Rama berjalan dengan pelan ke arah Alice berharap tidak membangunkan ALice. Alice benar-benar tidak bangun saat Rama mendekatinya. Rama kini sudah duduk tepat di kasur Alice dan kedua matanya terus memandangi istrinya.

Belum satu menit memandangi ALice, tiba-tiba ponsel Rama yang ada di sakunya berbunyi. Suaranya begitu keras sehingga membuat Rama terkejut sekali. Saking kagetnya, Rama langsung berdiri dan lari menjauhi Alice sambil tangannya merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya. Dia cepat-cepat lari keluar dari kamar dan segera melihat layar ponselnya.

"Siapa sih. Malam-malam gini ganggu."Rama merogokh sakunya dengan perasaan keasl.

"Aku sungguh kecewa banget sama kamu. Kenapa kamu bisa menikah secepat ini dan meninggalkan segala kenangan manis yang pernah kita lalui bersama."ternyata ponselnya berbunyi itu karena ada pesan masuk dari Intan.

"Dia ngapain lagi sih ngechat aku lagi."Rama membaca pesan masuk dari Intan dengan sinis.

"Aku tahu kamu menikah dengan Alice. Dasar wanita gila berani-beraninya merebut pacarku."belum sempat Rama membalasnya tiba-tiba datang pesan kedua dari Intan.

"Jujur aku sangat sakit hati. Aku masih suka sama kamu tapi dengan beraninya dia merebut kamu dari aku. Dan aku janji pada diriku sendiri akan membalas rasa sakit hatiku pada dia. Aku nggak akan membiarkan istrimu itu hidup tenang."Rama membacanya langsung terlihat emosi. Suami mana yang tidak marah ketika istrinya diancam orang lain.

Rama yang sudah merasa emosinya trpancing, kini jari-jemarinya langsung mencari kontak Intan. Tanpa butuh waktu lama dia langsung meneleponnya. Dadanya terasa sesak karena menahan rasa amarh yang begitu besar.

"Say..."Intan mengangkat dan terdengar sangat senang ketika ditelpon Rama.

"Kamu jangan macam-macam sama istriku. Aku nggak akan membiarkan kamu menyakiti dia."Rama meluapkan emosinya dan berbicara dengan sekali nafas saja.

"Sayang. Segitu cintanya kamu sama dia."Intan terdengar sedih ketika Rama memarahinya.

"Kamu itu ngapain masih chat aku lagi. Kita ini sudah tidak ada hubungan lagi. Kamu harus ingat itu."Rama mengingatkan Intan ddngan keras. Intan mendengarnya dengan jelas.

"Bukannya kamu sudah sama Brian."Rama menambahkan lagi.

"Tuh kan kamu masih sayang sama aku. Kamu cemburu sama dia. Tenang saja itu aku khilaf kok. Jujur aku itu lebih sayang dan masih sayang sama kamu."Intan menjawab dengan pede dan seolah-olah dia sudah lupa kalau dulu pernah berselingkuh dengan eErik.

"Dasar wanita gila."Rama tidak tahu lagi harus menghadapi Itan kayak gimana laig. Sudah berani selingkuh tapi ini malah tidak merasa bersalah malahan dengan beraninya dia menganggap Rama masih cinta padanya. Karena sudah muak akhirnya Rama langsung menutup telepon.

Rama masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Mantan pacarnya dulu yang pernah mengkhianatinya dan berselingkunh dengan Erik malah berani-beraninya menghubunginya lagi. Dia hanya bisa tertawa saja saat ini.

Kini dia hanya bisa tertawa saja. Pikirannya tadi yang masih terbayang-bayang sama ciuman pertamanya dengan ALice harus ternodai dengan amarahnya pada Intan. Sungguh hal yang lucu baginya. Sama-sama kejadian yang tidak pernah ia duga sebelumnya tapi benar--benar terjadi padanya dalam waktu yang sama.

Rama kembali ke kamar dan merebahkan tubuhnya di sofa dekat kasur ALice. Saat mau tidur, Rama menyempatkan menatap ALice yang tertidur. Melihat wajah polos ALice, mampu membuatnya merasa tenang dan rasa kesalnya pada Intan seketika hilang begitu saja.

"Kalau aku biarkan dia seperti ini terus aku bisa emosi juga. untung aku punya dia, yang bisa buat aku menjadi tetap tenang dan bahagia ketika bertemu dengannya. Aku sangat mencintainya. Jadi aku tidak akan membiarkannya terluka lagi sedikitpun. Cukup kejadian kemarin, dia terluka gara-gara wanita gila itu"Rama memandangai wajah Alice yang tertidur pulas menghadap ke sofanya.

"Aku harus beri peringatan ke Intan biar dia nggak ngganggu rumah tanggaku terutama Alice. Kalaupun Intan masih marah dia itu seharusnya marah sama aku bukan ke istriku. Apa dia nggak sadar semua perbuatan yang telah dia lakukan kepadaku."batin Rama dalam hati.

Flashback

Rama mengetuk pintu kamar Intan. Saat itu hubungan mereka sudah menginjak 3 tahun. Mereka telah berpacara sejak di bangku kuliah. Setiap ada waktu luang kuliah mereka menyempatkan untuk jalan-jalan bersama. Hinggarasa cinta diantara mereka muncul .

Betapa terkejutnya Rama saat dia memaksa membuka pintu rumah Intan. Kejadian yang tidak pernah dia bayangkan dan diharapakannya muncul di depan matanya langsung. Dimana Intan yang berada di dalam rumah tengah berdua-duan dengan seorang laki-laki yang telah dikenal Rama sebelumnya.

Nama laki-laki itu adala Bryan. Bryan sendiri adalah rekan bisnis Rama yang baru terjalin 4 bulan. Bryan juga sama seperti Rama, sama-sama memiliki perusahaan sendiri. Namun bedanya Bryan ini memiliki perusahaan karena meneruskan warisan orangtuanya yang telah diturunkan dan disuruh meneruskan Bryan. Jadi tidak seratus persen Bryan ikut terlibat langsung dalam pendirian perusahaannya dari awal.

Intan yang berada di atas pangkuan Bryan dan mereka terlihat mesra sekali. Bahkan disana juga terdapat dekorasi ruangan yang teramat romantis. Dan ternyata saat itu juga Bryan telah menyatakan cinta ke Intan dan Intan langsung menerimanya.

Intan tidak tahu kalau Bryan adalah rekan bisnis pacaranya. Yang dia pikirkan hanyalah mendapatkan kekayaan dari Bryan untuk diporotinnya. Kalau dia mengandalkan Rama saja itu pasti kurang. Jadi dia melirik kearah Bryan yang keadaannya juga tidak jauh kaya daripada Rama. Dalam hatinya sama sekali tidak ada rasa pada Bryan.

Sedangkan Bryan sangat mencintai Intan. Menurutnya Intan itu adalah perempuan paling cantik yang pernah dia temui. Bryan sudah menebak cewek mana yang bisa menolak cintanya. Secara dia itu kaya pasti cewek akan suka padanya Termasuk Intan. Dan Bryan tidak tahu kalau Intan telah berpacaran dengan Rama rekan bisnis perusahaannya.

"Intan."teriak Rama setelah membuka pintu rumah Intan.Rama terkejut melihat Bryan dan Intan begitu mesra sekali di dalam rumah. Intan dan Bryan kaget melihat kedatangan Rama. Akhirnya mereka berdua langsung berdiri menghadap ke Rama.

"Oh jadi gini ya kamu. Kamu selingkuh dibelakang aku."kata Rama menatap Intan yang terlihat kebingungan. Intan tidak menyangka kalau Rama akan datang ke rumahnya.

"Bentar-bentar. Ram kamu ini siapanya dia?"tanya Bryan yang terlihat bingung ketika melihat Rama marah-marah ke Intan.

"Gue ini pacarnya dia. Dan kita telah 3 tahun pacaran."jawab Rama dengan ngegas.

"Apa."Bryan marah sekaligus kaget.

Itulah alasan yang membuat Rama memutuskan Intan dan kini menikahi Alice. Sejak kejadian itu pula hubungan antara Rama dan Bryan menjadi renggang. Bryan merasa kecewa pada Rama padahal dia sudah terlanjur cinta banget kepada Intan. Jadi Rama dianggapnya sebagai penghalang cintanya kepada Intan. Sedangkan Rama juga tidak terima kalau Bryan menganggapnya sebagai penghalang cintanya. Berhubung Rama sudah merasa dikecewakan jadi detik itu juga Rama langsung mengakhiri hubungannya dengan Intan. Bukan hanya mengakhiri hubungannya dengan Intan saja melainkan hubungan kontrak kerja dengan Bryan juga. Disisi lain Bryan juga tidak butuh lagi untuk meneruskan hubungan kontraknya dengan Rama. Jadi mereka sama-sama memutuskan hubungan komtrak kerja hanya karena masalah Intan. sejak saat itu hubungan Rama dan Bryan sampai sekarang kurang harmonis.