"Coba katakan dua kata yang berada di dalam hatimu dengan cepat." ucap Alif seketika tatkala aku sedang memejamkan mata.
"A-anu...."
"Ayo katakan." serunya dengan lembut.
"A-aduh..., sulit sekali. Aku gugup."
"Lho, memangnya apa yang sedang kamu pikirkan?"
"A-aku dan..., Alif."
"Apa?" tanyanya.
"Iya, aku dan Alif."
"Maksud kamu ini apa? Aku tak paham."
Ku buka mataku sambil berdecak kesal.
"Ish. Tadi kan kamu memintaku untuk mengucapkan dua kata dengan cepat."
"Jadi?"
"Jadi ya itu jawabannya. Kamu ini kenapa sih?"
"Oh...." Alif tertawa sambil menggaruk rambutnya tak gatal.
"Nah sekarang giliran mu." ujarku kemudian.
"Oke."
"Tutup mata sekarang dan tenangkan hatimu. Tarik napas...."
Alif mengikutinya.
"Lalu keluarkan dengan pelan. Sudah?"
Dia mengangguk.
"Sip. Sekarang..., coba katakan dengan cepat," belum juga diucapkan, aku sudah tertawa karena tebak-tebakan ku ini membuatku tak bisa menahan tawa.
"Eh kok ketawa? Kamu kan belum beres bilangnya."