Mereka selalu menggunakan cara bahkan sihir untuk menutupi kesalahannya. Bukan karena takut,karena itu yang lebih pantas.
Bukan karena berfikir buruk tentang orang-orang,tetapi bukankah di dunia ini selalu berlawanan,dimana kamu menemukan kebaikan pasti akan ada kejelekan. Sediakan pikiran itu ketika kamu bertemu seseorang. Itu akan lebih mudah,tidak menyakitkan dan tidak berlebihan.
Keluarga Hemartin yang mengundang Felicidade tanpa rencana dan persetujuan dari yang lainnya tiba-tiba saja di sampaikan ayah Hemartin pada Hemartin untuk mengabari Felicidade. "Mari makan malam bersama Felicidade!"
Hemartin yang bingung dengan sikap ayahnya membuatnya tidak ingin melakukan itu.
"Bukankah peraturan itu jelas,mengapa ia melakukannya dengan terang-terangan di depan ibu dan lainnya." Hemartin yang merenung tentang obrolannya tadi di meja makan.
Memanglah kerajaan mereka yang berjauhan itu membuat mereka tidak mengetahui apa yang sedang terjadi di salah satu kerajaan serigala.
"Ibu mencurigai sesuatu dari ayah?" Hemartin yang menemui ibunya di kamar.
Ibunya yang mempunyai firasat yang sama. "Ibu merasakan,panggil Felicidade dan tetap berada di dekatnya."
Hemartin yang tersentuh dengan ucapan ibunya,membuat Hemartin menelefon Felicidade dengan telefon kerajaan.
Bunyi nyaring terdengar di kamar Felicidade. "Kringggggggg...kringggg.."
Felicidade yang terheran-heran dengan telefon itu membuatnya sedikit mengulur waktu,karena ingin mengetahui siapa yang tiba-tiba menelefon akhirnya Felicidade mengangkatnya.
"Ehem" sapa Hemartin yang menyebalkan.
Felicidade yang sudah merekam suara Hemartin di hati dan kepalanya tidak membuatnya salah tebak.
Menahan rasa ragu dan takut. "Besok datang untuk makan malam bersama."
Felicidade yang senang bukan main,tidak langsung menyetujuinya namun,mengalihkan untuk lebih panjang mengobrol dengan Hemartin. "Mengapa? Sesuatu terjadi? Seperti Pesta?"
"Tidak,datang saja,akan ada kereta kuda besok yang akan mendatangi mu." Hemartin yang bingung dengan semuanya memutuskan sedikit berbicara kepada Felicidade.
"Boleh kU bawa periku? Robbert tidak?" Felicidade yang ingin bertanya karena gembira dan ingin mengobrol dengan Hemartin.
"Hanya kamu." Tutup telefon Hemartin yang mengejutkan bagi Felicidade.
Felicidade yang tidak memikirkan hal lain selain senang,memilih membangunkan para peri untuk memberitahu bahwa dirinya akan pergi esok.
"Hemartin mengajak kU makan malam bersama keluarganya." Beritahu Felicidade pada para peri dengan tersenyum dan menggerakkan gaunnya.
Peri biru yang merasa itu tidak baik untuk Felicidade memilih mengatakan apa yang ia pikirkan. "Emmm"
"Aku tidak menerima penolakan." Tawa Felicidade dengan meninggalkan para peri.
Para peri yang heran dengan tingkah Felicidade karena bahagianya terlalu berlebihan hanya saling menatap satu sama lain.
Felicidade langsung memilih pakaian yang cocok untuk dikenakan nantinya. Sekian lama memilih akhirnya ia menemukan gaun biru muda yang cantik,dengan bandana yang akan di kenakan di kepala nantinya.
"Mungkin ini yang cocok." Menempelkan baju yang ia pilih dengan berputar-putar.
Sebaliknya dengan Hemartin, ia hanya berguling-guling di atas ranjang memikirkan akan terjadi sesuatu apakah nantinya. "Bagaimana jika ayah melukainya."
Lorong remang-remang terdapat sosok laki-laki berdiri tegak dengan mengangkat telefon.
Felicidade hanya sibuk dengan apa yang akan ia kenakan esok. Tak lama telefon masuk. "Kriiing..kkkrrriiinggg"
Felicidade yang menganggap itu telefon dari Hemartin tidak berfikir panjang dan langsung menerobos berbicara. "Ada yang terlupa?"
"Hai.." suara yang tak asing yang membuat Felicidade sedikit berfikir sejenak.
"Oh yaa,ada apa?" Jawab Felicidade yang sudah mengenali suara barusan.
"Mau bertemu dengan keluargaku esok,kita piknik kecil di dekat sungai,bagaimana?" Tawaran Robbert yang menggiurkan terdengar secara terang-terangan.
Felicidade yang bingung dengan semuanya. "tidak mungkin menerima keduanya,karena salah satu akan rusak." Dalam hati Felicidade bergumam.
"Bagaimana jika lusa,aku akan datang." Felicidade yang mencoba bernegosiasi dengan Robbert.
Robbert yang merasa aneh karena Felicidade tidak akan menolak hal yang berbau tentang dunia luar. "Oke akan kU sampaikan kepada keluargaku. Selamat malam."
Felicidade yang merasa tidak nyaman dengan apa yang ia katakan kepada Robbert memilih untuk melupakannya dan sesegera mungkin beristirahat.
••••
Suasana sepi di sekitar gadis periang tetap membuatnya senang.Gadis yang memiliki acara esok malam membuat ia tidak tidur dengan lelap,kini ia hanya berjalan kesana kemari dan beberapa kali mencoba mengenakan pakaian yang ia siapkan dari semalam.
Para peri yang melihat itu membuatnya membicarakan Felicidade.
"Mengapa ia sebahagia itu?" Tanya peri pink.
"Sudahlah memang seperti itu." Jawab peri biru.
Peri kuning yang berusaha menyudahi semuanya berkata santai. "Yasudah biarkan saja,senyuman yang kita rindukan biarlah begitu."
Felicidade yang melihat para peri dari kejauhan memandangi nya memilih mengabaikan.
Felicidade hanya menunggu dikamar supaya waktu cepat berjalan. Hemartin yang di kamar dengan gelisah mengkhawatirkan malam nanti.
•••
Suara yang tidak pernah di ketahui Felicidade terdengar keras. "Felicidade."
Sontak panggilan itu membuat Felicidade bergegas jalan ke depan. Para peri yang mendengarnya pun menghampiri Felicidade. Karena Felicidade mengetahui maksud para peri itu tanpa basa basi Felicidade meminta izin. "Aku akan keluar makan malam dengan keluarga Hemartin. Jangan cemaskan aku!! Aku akan kembali." Felicidade yang terburu-buru dan di ikuti para peri untuk ke depan gerbang akar.
Felicidade dengan senangnya langsung menaiki kereta kuda yang sekarang berada di depannya,Felicidade perlahan berjalan menjauh dari kerajaannya.
Hemartin dan keluarganya yang sudah berkumpul di meja makan untuk menanti kehadiran tamunya. Ibu Hemartin yang sadar bahwa putranya sedang gelisah akan sesuatu. Ayah Hemartin yang hanya duduk dengan santai membuat Hemartin semakin curiga.
Felicidade yang terus berfikir mengapa perjalanannya terasa lama membuatnya bertanya pada pak kusir. "Masih jauh kah? Bukankah tidak sejauh ini per jalannya." Pak kusir yang Hanya terdiam membuat Felicidade terus menanyakan sampai berulang kali.
Karena Felicidade sangatlah mengganggu pak kusir, akhirnya Felicidade di turunkan di tempat itu,dimana tempat yang sangat gelap dan tidak tau dimana.
Hemartin yang cemas dengan semuanya memilih keluar kerajaan dan menanti Felicidade. Bunyi suara memanggil dari balik gerbang akar membuat para peri terheran-heran. "Permisi.. selamat malam."
Para peri menghampiri seseorang itu. "Mencari siapa?" Tanya peri kuning.
"Saya dari Wolf kingdom ingin menjemput Felicidade. Maaf terlambat tadi terdapat sedikit masalah." Jelas pak kusir pada para peri.
"Seseorang telah menjemput Felicidade dan mereka sudah lama pergi." Ucap seketika Peri pink.
Rasa gelisah dan bingung membuat para peri untuk mengantarnya ke Wolf kingdom.
Hemartin yang melihat sesuatu berjalan mengarahnya mengira itu adalah Felicidade. Namun saat ia lihat ternyata itu hanya bibinya.
Para peri yang sudah tidak sabar dengan semuanya memilih masuk ke Wolf kingdom.
"Dimana Felicidade?" Sontak peri pink yang menemui kedua orang tua Hemartin.
"Felicidade belum datang kami menunggu nya sekarang." Jawab ibu Hemartin dengan menenangkan para pari.
Hemartin yang mendengarkan semuanya,memilih untuk mencari gelicidade sendirian dengan bantuan pak kusir yang sudah berada di depan kerjaaannya.
Ayah Hemartin mengerahkan semua prajuritnya untuk mencari Felicidade, pada peri yang mencari Felicidade di berbagai sudut kerajaan. Seketika ml para peri masuk ke dalam ruangan,yang dimana tempat itu sangatlah gelap.
Peri pink yang mengejutkan. "Kereta apa ini? Mengapa keberadaannya disini?"
"Pisau?? Mengapa di atas kereta?" Tanya peri kuning.
Peri biru yang merasa mereka memasuki tempat yang salah langsung mengatakan. "Mari keluar bukankah kita terlalu jauh?"
Mereka semua keluar dari tempat itu dan melanjutkan pencarian Felicidade.
Hemartin yang terus berjalan entah harus kemana membuatnya sedikit bingung. Waktu kini semakin larut malam,semuanya berhenti mencari kecuali prajurit dari kerajaan.
Hemartin yang sudah tidak bisa menahan amarahnya memilih untuk mengungkapkan keburukan ayahnya. "Ibu semua yang terjadi adalah ulah ayah,dari Gelicidade bahkan Felicidade yang sekarang." Dengan amarah dan air yang membendung.
"Benarkah itu? Mengapa kamu tega melakukannya?" Ibu Hemartin yang tidak mempercayai semuanya.
"Aku melakukannya untuk menghilangkan jejak anak Kita,bagaimana jika Wolf kingdom lainnya mengetahui putra kita berteman dengan perempuan kerajaan lain? Kita akan kehilangan dia." Ayah Hemartin yang merasa tidak dihargai atas semua memilih kembali ke kamar.
Hemartin yang sedih benar-benar merasa kehilangan memilih untuk berdiam diri di kamar.
•••
Sinar matahari kini sudah terlihat,silauan membuat Felicidade terbangun dari tidurnya,dengan mata yang sedikit buram ia meneruskan perjalanannya menuju ke utara.
Robbert yang ingin berkunjung ke megical kingdom memilih perjalanan yang belum pernah ia lewati. Tak lama Robbert melihat sosok berjalan seperti seorang perempuan. Ia terus memperhatikan dari jauh dan seketika perempuan itu terjatuh yang membuat Robbert melaju lebih cepat. Ketika ia membalikkan badan perempuan itu ternyata itu Felicidade yang sedang pingsan,tubuh lemas dan pakaian yang lusuh.
Robbert membawa Felicidade ke megical kingdom.
Hemartin yang terbangun dari tidurnya memilih ke rumah Felicidade untuk meyakinkan Felicidade sudah ditemukan atau sebaliknya.
Para peri yang mendengar ucapan Robbert bergegas menghampiri. "Tolong...."
Para peri bersedih melihat sosok yang gembira kemarin kini tertidur lemas. Robbert membawanya ke kamar Felicidade.
Tak lama Hemartin tiba disana,dan benar saja kehadirannya di sambut oleh para peri. "Aku ingin menemui Felicidade." Ucap Hemartin.
"Tidak perlu sudah waktunya kamu pulang dan tidak kembali,aku mengetahui semuanya." Peri kuning yang membongkar semuanya.
"Aku hanya ingin bertemu untuk terakhir kalinya jadi biarkan aku masuk dan meminta maaf pada Felicidade." Permohonan Hemartin yang di tolak para peri membuat Hemartin sedih dan membendung air mata. Hemartin hanya bisa meninggalkan Felicidade tanpa mengetahui keadaannya.
Robbert yang mendengarkan semuanya,memilih berdiam diri dan menunggu Felicidade sadar dari bangunnya.
•••••
Tidak semua alasan baik untuk menyelesaikan masalahmu membuat mereka tenang.
Next chptrs
Seee uuu guys
Jangan lupa vote,comment,share