Chereads / Felicidade / Chapter 20 - pertemuan yang menyakitkan

Chapter 20 - pertemuan yang menyakitkan

Kereta kuda yang didalamnya seorang wanita bergaun hitam sedang menuju suatau tempat yang cukup jauh. Sesampainya ia di tempat tujuannya yaitu Wolf Kingdom. Ia masuk kedalam,dan ibu Hemartin menyambutnya dengan senyum,keakraban yang tidak di sukai Hemartin kini terlihat kembali.

"Gabriella datang, kemarilah!" Suruh ibu Hemartin.

Ibu Hemartin yang tahu akan perasaan putranya bukan untuk Gabriella tetap berusaha meluluhkan hati Hemartin dengan sabar dan perlahan. Hemartin sosok yang tidak mudah menyakiti hati seorang wanita,hanya menuruti perintah ibunya.

Hemartin yang kini bertatapan dengan Gabriella terpaksa menyapa dengan sikap yang biasa saja. "Haii... dengan siapa kemari?"

"Aku bersama kereta kuda kemari." Gabriella mendekat kepada Hemartin.

Hemartin hanya bersikap biasa dengan Gabriella. Karena jarang sekali bertemu,keakraban mereka juga tidak begitu berjalan baik,tapi Gabriella menganggapnya itu sikap yang normal,pikiran bahwa Hemartin tidak menyukainya tidak pernah terlintas di pikirannya.

Ibu Hemartin kini membisikkan sesuatu pada Gabriella. "Jadi alasan Hemartin bahagia ya... Ia kini sedang terdapat masalah,hibur dia." dengan meninggalkan Hemartin dan Gabriella berdua di lorong.

"Ayo jalan-jalan...." permintaan Gabriella pada Hemartin yang membuat Hemartin sedikit sebal.

Hemartin yang menjawab dengan basa basi. "Ke mana,bukankan disini lebih baik."

"Bukankah kamu sedang bosan? Ingin keluar? Ayo kemana saja." Gabriella menawarkan Hemartin untuk memilih lokasi yang akan mereka tuju.

Hemartin yang memanfaatkan kesempatan itu langsung menjawab dengan nada tenang dan tetap biasa saja supaya tidak terlihat lalu di curigai Gabriella. "Oke kita pergi ketempat yang aku pernah ke sana."

Gabriella yang senang tawarannya kini di terima Hemartin,langsung menarik tangan Hemartin dan manaiki kereta yang sudah di ada di depan gerbang Wolf Kingdom. Mereka berjalan dengan arahan Hemartin.

"Apakah itu tempat kesukaanmu?" tanya Gaebriella dengan mendekatkan wajahnya ke Hemartin.

Hemartin yang terkejut langsung memberikan jarak pada Gabriella. "YAH"

"Dengan siapa kamu kesana? Sendiri kah?" tanya Gabriella yang sedikit penasaran.

"Tidak perlu kamu tahu,lihat saja nanti tempatnya." Hemartin sedikit kesal dengan pertanyaan yang menjebaknya.

Mereka hanya fokus dengan perjalanan, hingga mereka sampai di sungai yang dulu Hemartin dan Feliciadade pertama kali bertemu. Gabriella yang tidak pernah melihat sesuatu yang berada di depannya kini,langsung menghampiri tempat itu dengan senang hati.

Hemartin yang separuh hatinya merasa senang bisa ke tempat itu lagi,dan setengah hatinya merasa sedih karena orang yang sekarang bersamanya tidak sama dengan sosok yang di inginkannya. Hemartin berjalan perlahan dengan mengingat semua memori bersama Felicidade tanpa menyadari ia membayangkannya dengan tersenyum tipis yang di saksikan oleh Gabriella.

"Terima kasih sudah membawaku kemari semuanya benar-benar indah." Gabriella tersenyum lebar karena merasa ini semua adalah bentuk perasaan Hemartin pada dirinya.

Hemartin hanya membalas dengan tatapan dan malanjutkan menikmati semua yang ada disana. Kini berbeda untuk Hemartin,dengan cepat waktu merenggut sosok yang baru ia temukan.

"Bagaiamana kamu menemukan tempat ini?" tanya Gabriella dengan nada halus.

"Seseorang mem... lupakan. Nikmati saja sebelum kita harus pulang." Hemartin yang memalingkan wajahnya dan memilih berjalan menuju rumah pohon.

Gabriella yang sedikit memikirkan tempat itu aneh,mencoba menghiraukan. Hemartin hanya memandangi rumah podoh itu tanpa menaikinya. Pikiran Hemartin dikuasai memori kenangan bahagianya.

"Mengapa Hemartin melihat rumah pohon itu amat lama?" Pertanyaan yang membingungkan namun tidak berani mengatakan.

Peth yang bosan di dalam Megical Kingdom,mengajak Felicidade untuk keluar sesaat. "Bawa aku keluar untuk hari ini,semua membosankan."

Felicidade yang merasakan kebosanan itu meminta izin pad apara bibinya. "Aku ingin keluar dengan Peth,tidak akan lama aku akan kembali."

"Kami memiliki peraturan,jadi keluarlah dengan waktu yang singkat." Para bibi mengizinkan Felicidade keluar namundengan batas waktu yang ditentukan.

Felicidade dan Peth sangat senang dengan kesempatanya untuk keluar kerajaan,mereka langsung menuju tempat dimana Felicidade bisa merasakan kebahagiaan yang pernah hadir.

"Apa yang kita datangi nantinya sangat menakjubkan?" tanya Peth yang bahasanya sudah terdengar oleh Felicidade,kekuatan yang setiap harinya akan bertambah.

Peth berjalan di atas Felicidade. Dari kejauhan Felicidade melihat sosok yang ia kenal bersama orang lain. Felicidade yang ingin sekali menemuinya berusaha berjalan lebih cepat. "Itu temanku,cepat.." Dengan semangat Felicidade berlari ke arah Hemartin.

Hemartin yang tak melihat Felicidade memilih menghampiri Gabriella untuk mengajaknya kembali ke kerajaannya. "Ayoo..."

Gabriella yang menengok ke Hemartin tak sengaja melihat seseorang perempuan berjalan ke arahnya,itu membuat Gabriella tak membalas ajakan Hemartin. "Lihat ada orang lain di belakangmu!"

Hemartin memalingkan wajahnya untuk melihat wanita yang dimaksud Gabriella. "Sudah... Mari pulang!" Hemartin yang tau itu adalah Felicidade langsung menarik tangan Gabriella dengan cepat dan langsung menaiki kuda untuk pulang.

"Mengapa mereka berjalan terburu-buru jika itu temanmu?" Tanya Peth pada Felicidade.

"Aku tidak tau." Felicidade yang terkejut dengan sikap Hemartin berbeda dari yang dulu,membuat Felicidade berhenti berjalan dan hanya mematung,pandangannya tak lepas melihat seseorang yang ia cintai menjauh.

Hemartin dan Gabriella kini berjalan ke arah Felicidade,Hemartin hanya mematung dan mengalihkan pandangannya ke depan,Gabriella yang penasaran dengan wanita itu memilih memandangnya.

Felicidade yang berharap itu hanya halusinasi namun seketika dikejutkan dengan suara Peth dan gerakan yang berlebihan. "Apa tadi benar? Nyata kah? Kamu melihatnya Peth?"

Peth yang sekarang diubah Felicidade menjadi wujud aslinya mengatakan pertanyaan yang di tanyakan Felicidade. "Benar ada sosok laki-laki dan perempuan.Kamu berkata ia temanmu."

Felicidade hanya terdiam dan melanjutkan perjalanannya menuju rumah pohon dengan pandangan kosong. Peth hanya bisa melihat keanehan Felicidade.

"Mengapa kita tergesah-gesah untuk pulang? Waktu kita masih lama." Ocehan Gabriella yan tidak di tanggapi oleh Hemartin.

Posisi yang mematung dan pandangan kosong. "Bagaimana perasaanya? Aku bukan ingin menyakitinya,aku hanya ingin melindunginya. Maaf kan aku..." Dengan rasa penyesalannya.

Gabriella yang semakin penasaran asat tempat,sosok yang ia lihat bahkan tingkah Hemartin membuat Gabriella menanyakan hal itu pada Ibu Hemartin. "Hemartin sempat mengajakku ke suatu tempat,namun perilaku nya terlihat tidak seperti biasa, pandangannya yang sedang mengingat sesuatu di tempat itu,bahkan mengajakku untuk segera pulang karena melihat seorang wanita disana. Ada sesuatu yang terjadi terhadap Hemartin kah?"

Ibu Hemartin yang memilih menjawab dengan alasan merahasiakan persoalan anaknya . "Mungkin Hemartin hanya ingin melindungimu dari orang diluar sana." Ibu Hemartin yang mencoba menenangkan Gabriella.

Gabriella yang merasa itu tidaklah jawaban yang di inginkannya,memilih mengakhiri pertemuannya dan bergegas pulang.

Felicidade yang melamun di tepi rumah pohon dan Peth yang sedang duduk di tangga rumah pohon,memilih mengatakan perasaannya terhadap Hemartin. "Aku menyukainya,namun sesuatu sering terjai beriringan sehingga ia perlahan menjauh,contohnya seperti tadi yang kau lihat."

Peth yang bingung akan menjawab apa. "Siapa yang bersamanya tadi?"

"Entahlah..." Felicidade hanya memandang kebun yang ada di hadapannya.

"Apa ia kekasihnya,pacarnya?" Pertanyaan Peth yang membuat Felicidade sedikit sadar dari lamunanya.

Felicidade hanya terdiam tidak memilih menjawab apapun. Peth yang melihat mata Felicidade penuh dengan kesedihan dan rasa cemburu hanya terdiam dan membiarkan Felicidade menikmati lamunannya dan suasana disana.

Hemartin beberapa kali ingin sekali keluar dari kerajaan dan kembali ke tempat ia bertemu dengan Felicidade barusan,namun ia mencoba menahan kemauannya untuk kebaikannya dan Felicidade.

Gak semua yang kita inginkan akan terwujud dan tidak semua yang kita takutkan terjadi.

pertemuan yang tidak disengaja namun meninggalkan luka bagi mereka yang bertemu....

Jangan lupa vote,cmnt,and share.

Kalo nongkrong bawa kopi yaaa...

see u next chptrs...