Pagi yang cerah dilangit bumi terlihat oleh Hemartin yang hendak menuju ke Megical Kingdom. Hemartin tak lupa membawakan sebuah buah tangan yang berada di ranjang. Hemartin berjalan menuju ke sana tanpa diantar bahkan mencuri kesempatan dengan banyaknya tamu yang dating ke kerajaannya saat itu.
"Semoga Felic dan Gelic suka dengan apa yang aku bawa." renungnya dalam hati sambal mengendap-endap.
Perjalanan ke arah Megical Kingdom lumayan tidak membosankan namun akan terasa hening ketika sendirian. Hemartin hanya focus pada apa yang ia tuju yaitu sampai ke Kerajaan kedua gadis cantic itu dan tidak menghiraukan apapun.
"Felic.." teriak Hemartin dibalik gerbang akar.
Nama yang selalu ia sebut pertama kali ketika dating ke Megical Kingdom.
"Mendengar suara?" tanya Felicidade pada saudaranya dengan mentap heran.
"Tapi siapa? Tak ada yang mengenal kita." jawab Gelicidade dengan mengingat dan menggigit jari.
"Ahhh, kita punya teman baru,mengapa kamu lupa." tepuk felicidade pada saudaranya yang tak mengingat teman laki-lakinya.
"oh iya,kamu saja baru teringat,ayo kita kedepan!" canda Gelicidade sembari berjalan menuju gerbang akar.
Kedua gadis cantik itu menuju ke gerbang akar untuk menemui siapa yang beberapa saat tadi memanggil nama dari salah satu putri Megical Kingdom.
Rajang yang berada tepat di depan wajah Hemartin. "Hallo para putri yang penasaran siapakah yang berada di balik gerbang akar."
"ah kamu bias saja." saut Gelicidade dengan menurunkan ranjang yang menghalangi wajah Hemartin.
Seketika itu pula Hemartin melemparkan senyum nya pada Felicidade solah Hemartiin sedang menyapanya.
"Untuk apa datang kemari?" tanya Felicidade tanpa mengulur waktu.
"Tidakkah ada orang lain di dalam sini." nyelonongnya dengan menaruh kedua tangannya di belakang badannya.
Bersamaan dengan itu Felicidade dan Gelicidade mengikuti Hemartin. Hubungan mereka sekarang makin akrab dan merasa nyaman satu sama lain.
Mereka kini berjalan menuju taman yang biasa Felicidade dan Gelicidade bermain disana,dan beberapa kali Hemartin berkunjung kesana juga.
"Tak pernahkah kalian keluar untuk melihat dunia?" tanya Hemartin padahal ia tau jawabannya.
"Baru beberapa kali kita keluar itu pun kita langsung menemukan seseorang aneh." canda Felicidade dengan beberapa kali melirik Hemartin.
Tawa Hemartin yang paham sindiran itu untuknya dan membalas candaan Felicidade. "Owwhh seseorang yang aneh? Tapi tampan bukan?"
"Kita tidak diperbolehkan bermain keluar,karena kita masih terlalu kecil." unggahan Gelicidade.
Suasana makin serius untuk Hemartin yang ingin tahu semua tentang kedua putri Megical Kingdom.
"Aku sudah beberapa kali kemari,mengapa tidak pernah melihat kedua orang tuamu?" penasarannya Hemartin.
"Kedua orang tua kami sudah tidak ada,kami dari kecil Bersama para peri dan hanya bermain di dalam kerajaan." jawab Panjang Felicidade.
"Bagaimana dengan bermain di luar dan mengetahui apa saja yang ada diluar?" tawaran Hemartin.
Felicidade tergiur. "SETUJU..." sautnya.
"Bagaimana dengan peraturan para peri?" ingatkannya Gelicidade kepada saudaranya yang benar-benar lupa atau mnyepelekan.
"Sudah mari kita pergi sekarang,dan biarkan nanti menjadi urusanku." yakinkan Felicidade dengan menggandeng saudaranya yang telah kebingungan.
Felicidade dan Gelicidade berjalan dengan beberapa kali melompat kegiranan,sedangkan Hemartin memandang mereka berdua yang tengah senang dengan ajakannya.
Mereka kali ini benar-benar berada di luar kerajaan mereka masing-masing dan tanpa awasan siapapun.
"Lalu bagaimana dengan kamu?" tanya Felicidade dengan menatap Hemartin.
"Aku? aku pergi bila kekerjaan lainnya saja,selebihnya aku habiskan dengan kalian beberapa waktu dan sekarang." beritahu Hemartin pada kedua gadis Megical Kingdom.
"Lalu bagaimana dengan keadaan luar yang kita tidak tahu?" sambung Gelicidade yang khawatir.
"Tak apa bila kita tidak jauh." yakinya Hemartin.
Mereka pergi ke sebuah perbatasan sungai yang disana mereka bertiga belum pernah berkunjung.
Felicidade yang tak henti berputar-putar dengan sedikit melompat kesana kemari, Gelicidade yang berjalan biasa melihat saudaranya,dan Hemartin yang tak pernah melepaskan pandangannya pada Felicidade.
"Kita telah sampai" membalikkan badannya dengan berteriak pada Hemartin dan Gelicidade yang masih tertinggal.
Hemarti dan Gelicidade saling bertatapan dan berlari bersamaan dengan senyuman yang lebar.
"Wah indah sekali Jernih bukan main air ini." Kagum Hemartin.
"Benar.." saut Felicidade yang tak berhenti kagum sambal memercikkan air itu pada Hemartin dan Gelicidade.
Mereka saling memercikkan air ke satu sama lain, canda tawa dan mereka merasa menemukan surganya.
Pandangan Hemartin yang tak berhenti memandang Felicidade yang selalu terseyum bahagia.
Tanpa mereka sadari, pakaian mereka sangatlah basah. Tak lama kuda putih serta seseorang yang berada diatasnya sedang melihat kearah mereka bertiga,yang dimana letak itu berada di sebrang sungai itu.
"Lihat!!!! ada yang memperhatikan kita bukan?" penasaran Gelicidade serta melihat kearah kuda itu.
"Sebalah mana?" tanya Felicidade lalu berdiri tegak.
Ketiga-tiganya pun mengambil posisi berdiri semua untuk mayakinkan itu siapa.
"Oh ya aku melihatnya." beritahunya Hemarti pada mereka berdua.
Mereka terheran-heran karena mereka bertiga tak tahu dan itu diluar perbatasan kerajaan mereka.
Kuda itu puun pergi dengan tiba-tiba dengan perintah seseorang yang di atasnya, ia tidak jauh dari mereka umurnya karena postur tubuh yang hamper sama.
Mereka bertiga akhirnya berbraing di terpi sungai untuk mengeringkan pakaian mereka.
krukkk.. suara peut yang menandakan lapar.
"Suara perut siapa itu?" tanya Hemartin yang sedang memandang langit.
"Suara perutku,aku lapar" senyum Gelicidade.
Menarik saudaranya untuk kesuatu tempat. "Ayo waktunya memetic buah."
"Bagaiamana berkunjung ke Wolf kingdom ku?" tawaran Hemartin pada kegua gadis itu.
"Tidak perlu kami tidak ingin." tolak Felicidade yang menghentikan langkahnya.
Merekapun menuju kebun dekat Wolf Kingdom yang biasa mereka datangi.
Mereka saling mengambil buah yang mereka suka dan membawanya naik ke rumah kayu diatas pohon besar itu.
"Kamu berapa bersaudara?" tanya gelicidade dengan tatapan aneh pada Hemartin.
"Aku putra satu-satunya." jawab Hemartin dan melanjutkan menggigit buahnya.
"Apa keluargamu tau jika kamu pergi keluar utuk bermain?" tanya felicidade secara sepontan.
"Tidak,aku juga sama dengan kalian,malam itu suatu peraturan kerajaan melarang anak raja untuk berteman dengan kerajaan lain bahkan menikahi kerajaan lain." ceplos Hemartin.
"Dalam bahaya kamu bila ketahua." ujar Gelicidade.
"Asal tidak ada yang melaporkan semua aman." mengakhiri topik yang membosankan.
Mereka saling focus pada apa yang dimakan. Hemartin pun berdiri dipintu rumah kayu itu dan melihat sekelilingnya,ternyata terdapat kerajaan lain yang benar letakknya di sebrang sungai tadi.
"Mari sini!" perintah Hemartin kepada Feliciade dan Gelicidade.
Keadaan di Wolf Kingdom semakin penasaran tentang keberadaan putranya yang tida terlihat dari pagi tadi hingga sesore ini.
"Dimana Hemartin? Apakah ia pergi ke Wolf Kingdom lainnya ataukah dia berada dikamarnya?" tanya ayah Hemartin.
"Kamarnya terkunci,mungkin saja ia menghabiskan waktunya dikamar." tenangkannya istrinya.
Begitu juga dengan Keadaan Megical Kingdom.
"Aku semakin heran dan khawatir dengan mereka berdua karena semakin besar,mereka kini dimana?" tanya peri biru pada peri lainnya.
"Memang,apakah mereka main dirumah kayu itu?" dugaan peri pink.
"ISHH... Anak-anak itu. Kita tunggu saja." geramnya peri kuning.
Mereka bertiga tidak memikirkan apakah keluarganya mencarinya atau tidak,mereka hanya focus pada apa yang mereke kerjakan dan hal itu membuat mereka bahagia.
Jangan lupa Vote dan Commnt
NEXT PART....
SEE U