Chereads / Felicidade / Chapter 14 - Dugaan

Chapter 14 - Dugaan

Robber yang siang itu memilih berkunjung ke kerajaan Felicidade dan memastikan semuanya. Mereka yang duduk di taman biasanya yang disana hanya ada air dan bangku.

"Bagaimana keadaanmu saat ini? lebih baik?" tanya Robbert yang membuat Felicidade sedikit bingung.

"Kamu mengetahui semuanya?" tanya bingung Felicidade.

"Sedikit, itu dari Hemartin." beritahu Robbert. Robbert yang ingin sekali mendengarkan semuanya dari mulut Felicidade tapi sepertinya itu tidak mungkin dengan keadaanya.

"Yaaaa,semua yang dikatakan Hemartin benar. Sesuatu telah membunuh saudariku." cerita yang ingin di dengar Robbert akhirnya terwujud.

Mata yang lelah menangis,bibir yang hanya ingin membungkam,dan hati yang sangat hancur semuanya di saksikan di mata Robbert.

"Aku melihat sesuatu ketika hari itu." beritahu Robbert apa yang telah ia lihat di hari kejadian Gelicidade meninggal.

"Apa yang kamu lihat?" tanya terpaksa Felicidade.

"Kereta kuda dan sangat aneh,seketika ia pergi." jelaskan Robbert pada Felicidade.

"Aku juga sempat melihatnya,tapi apakah itu yang menyebabkan Gelicidade meninggal?" tanya Felicidade yang kurang yakin.

"Perbedaan waktu mungkin yang akan menjelaskan. Kamu melihat dimana? aku melihatnya ketika aku ingin ke kerajaanmu,dan sosok itu melihat ke arah Kerajaanmu." unggahan Robbert yang yakin itu penyebabnya.

"Aku melihatnya ketika semuanya terjadi,ada sosok kereta kuda yang sedang melaju kencang. Apa semua berhubungan?" tanya serius Felicidade dengan memutar badannya ke arah Robbert.

"Mungkin saja,hanya ada satu cara. Menemukan Kereta kuda yang sama dengan apa yang kita lihat." pemikiran Robbert yang disampaikan membuat Felicidade mempercayai hal itu.

"Ada tiga kerajaan disini. Kerajaanku, kerajaanmu dan.... oh ya Wolf kingdom. Kita harus mencari kereta kuda itu di dua tempat, kerajaanmu dan kerajaan Hemartin." ungkap Felicidade dengan semangat.

Mereka berdua akhirnya memilih diam dan memikirkan semuanya dengan arguman yang mereka punya.

Hemartin yang ingin berkunjung ke kerajaan Felicidade namun terhalang oleh perintah ibunya yang tetap untuk berdiam diri sampai waktu aman.

"Mari melakukkan nya besok pagi. Aku akan membawa dua kuda. Akan kuajarkan cara menunggangi kuda,itu mungkin akan lebih mudah." seketika tawaran abstrak terucap dari Robbert.

"Baiklah.." jawaban singkat yang terucap dari Felicidade.

"Mengapa Hemartin tidak datang kemari,apa dia tidak ingin menemaniku dengan adanya kejadian ini?" tanya dalam hati yang merindukkan sosok setia di hidupnya.

Kehidupan Felicidade sekarang hanya monoton tidak sindah dan sebahagia sebelumnya,hilangnya satu sosok membuat semua orang didekatnya berubah dan berbeda. Entah sengaja di atur dengan seperti itu atau bahkan memang alurnya yang seperti itu.

Malam kedua dimana Felicidade terbaring di ranjang tanpa suara dari manapun,kini ia benar-benar bersahabat dengan sunyi.

••••••

Matahari terbit yang membuat mata Felicidade sulit untuk terbuka. Rasa tak sabar kini menguasai dirinya,ingin mengetahui siapa yang memulai permusuhan.

"Bibi... aku akan keluar kerajaan dengan Robbert,bibi tak perlu khawatir,aku akan mengetahui siapa yang membunuh Gelic." Dengan rasa terburu-buru ia lari dengan kencang melewati gerbang akar. Felicidade menunggu Robbert di depan gerbang dengan mengayunkan kakinya bergantian.

Tak lama terlihat kuda yang ditumpangi Robbert serta kuda yang di sebelahnya untuk Felicidade. Sebelum ia mencari tahu siapa yang terlibat dengan kematian Gelicidade,Robbert akan mengajari cara menunggangi kuda.

"Aku akan naik lebih dulu,begitu juga kamu naik di depanku,aku akan mengajarimu." Robbert yang sedang naik ke kuda yang tadi sempat ia bawa.

Felicidade yang menurut perintah Robbert,menaiki dengan yakin. Kini ia duduk di atas kuda bersama Robbert. Robbert yang tak ragu langsung mengambil tangan Felicidade dan meletakkannya di tali untuk mengendalikan kuda itu.

Felicidade yang terlihat tidak apa-apa dengan itu. "Ayo cepat!!"

"Oke,lakukan hal ini jika ingin menggerakkan kuda,gerakkan tali ini seperti menyambuk." Ajarnya Robbert dengan senyum.

Mereka melakukannya tidak lama,karena satu sama lain cukup percaya. Akhirnya mereka bersiap melihat kerajaan mana saja yang ada di dekat Megical Kingdom.

"Sangat menyenangkan." Ujar Felicidade yang sedang mengendalikan kuda dengan senyum terhadap Robbert.

"Yaaa." Robbert yang membalasnya dengan senyum.

Ibu Hemartin yang bingung dengan semua ucapan suaminya,serta tingkah anaknya akhir-akhir ini membuatnya untuk mengobrol dengan suaminya.

"Ada apa? Kenapa setiap kali kita makan di meja makan,kamu selalu memperingatkan Hemartin untuk berhati-hati dan seolah Hemartin bertemu seseorang di luar secara diam-diam??" Kalimat panjang yang diucapkan ibu Hemartin.

"Tidak ada apa-apa,aku hanya mengingatkan anak kita yang sekarang dalam masa pubertas,akan ada sifat ingin tahu yang tinggi dan sedikit melawan kita." Jawab ayah Hemartin dengan tenang.

Ibu Hemartin yang tidak dapat membantah hanya terdiam karena alasan dari suaminya tidak memiliki alasan yang harus diragukan.

Hemartin yang sekarang hanya mondar-mandir di kamarnya karena ia harus ke rumah Felicidade tanpa diketahui siapapun. Keadaan Wolf Kingdom sangatlah ketat,lebih ketat dari sebelumnya.

Felicidade yang tak pernah melihat kerajaan itu bertanya-tanya kepada Robbert. "Tempat apa ini,sangatlah gelap bukan??"

"Kamu belum mengetahuinya?" Tanya Robbert.

"Hanya ada dua kerajaan, inikah Wolf Kingdom,tempat Hemartin tinggal." Bingungnya Felicidade.

Mereka hanya memandangi kerajaan itu di atas kuda mereka yang sedang bersampingan.

Keluarnya Hemartin disana dilihat oleh Felicidade,yang membuat mereka berdua menuju kesana.

"Hemartin." Teriak Felicidade dari jauh.

Hemartin yang menyadarinya sedikit bingung akan melakukan apa,bagaimana jika ayahnya mengetahuinya.

Para prajurit mengetahui hal itu,langsung bergegas keluar gerbang dan menghalangi Felicidade dan Robbert.

"Berikan kita jalan. Kami teman Hemartin." Ucap keras Robbert.

"Kami tidak lama izinkan saja kami masuk." Tambahan Felicidade.

Ayah Hemartin yang tau akan keributan itu,memilih untuk keluar dan menemui mereka berdua. Hemartin yang terkejut dengan sikap ayahnya yang seolah tidak melarang teman-temannya menemuinya.

"Aku ayah Hemartin. Kamu temannya? Mari masuk." Rasa hangat terlihat dari senyumnya.

Robbert dan Felicidade yang merasa mereka tamu terhormat dengan sikap biasa saja masuk dengan senang hati.

Hemartin yang ragu akan semua ini hanya terdiam di tempatnya kini. Felicidade dan Robbert yang berjalan menuju ke dalam kerajaan hanya menyapa Hemartin. Hemartin yang masih kaku mengikuti ayahnya,Felicidade dan Robbert di belakangnya.

Sambutan hangat dari keluarga Hemartin membuat Robbert dan Felicidade tak memikirkan hal lainnya selain senang.

"Mari masuk dan duduk,nikmati makanannya." Ayah Hemartin yang menarik kursinya.

Hemartin yang tidak ikut bergabung memilih menghampiri ibunya.

"Dimeja makan terdapat kedua temanku,ayah menyambut mereka dengan baik,bagaimana ini??" Tanya gugup Hemartin dengan memegang kepalanya.

"Benarkah? Mari kita bergabung,dan cobalah berfikir jernih,mungkin ayahmu berbaik hati dengan mereka." Jawab Ibu Hemartin yang sedang menuju meja makan.

Mereka berdua yang menikmati makanan yang sudah disiapkan dengan santainya tanpa memikirkan tujuan mereka yang sebenarnya.

Tak lama Hemartin dan ibunya memilih kursi yang kosong untuk bergabung dengan mereka.

"Ini teman Hemartin?" Tanya ibu Hemartin dengan melempar senyum tulus.

"Iya kami temannya,nama saya Felicidade dari Megical Kingdom." Felicidade yang

Polis dengan santai memperkenalkan dirinya.

"Saya Robbert dari Human Kingdom,senang bertemu dengan kalian." Timpah Robbert.

Kedua anak tadi tidak mengetahui sebuah peraturan yang ada di Wolf kingdom,jadi mereka hanya melakukan apa yang mereka suka.

Perbincangan yang mencurigakan tidak terlihat dan terdengar disana. Kini mereka berjalan-jalan mengelilingi kerajaan Hemartin,seperti halnya Felicidade melakukan hal itu ketika Hemartin datang ke kehidupannya.

Mereka cukup kagum dengan semua yang terdapat di kerajaan Hemartin,semua hal yang belum pernah ia lihat di kerajaan satu sama lain.

"Mengapa kalian kemari,hampir saja aku terkena sakit jantung." Ucap Hemartin yang menghalangi jalan mereka berdua.

"Memang kenapa? Kami temanmu salahkah hal itu di lakukan." Jawab Felicidade dengan menggeser Hemartin yang menghalangi jalannya.

"Apa itu mengganggumu?" Jawab Robbert yang segera menghampiri Felicidade.

"Kami kesini... oh ya kami ingin mengetahui makhluk apa yang membunuh Gelicidade." Jawab jelas Felicidade.

Kini mereka berjalan tanpa perbincangan. Felicidade yang memisahkan dirinya dari Robbert dan Hemartin menuju ke suatu tempat gelap seperti gudang tapi itu lebih baik dari gudang.

"Tempat apa ini,sepertinya tidak di gunakan." Ucap perlahan Felicidade dengan meneruskan penelusurannya di tempat itu.

"Bruk" suara Felicidade yang kakinya terbentur papan.

Keadaan disana Memanglah gelap. Felicidade mencoba merambah-rabah benda itu,dan ia sedikit melihat cahaya dari jendela,dia mencoba membukanya,dan ternyata benda yang ia tendang tadi sebuah kereta kuda hitam yang lain

Hari di liat nya. Felicidade yang takut dan terkejut memilih keluar.

"Dari mana saja?? Kenapa memisahkan diri?" Tanya Robbert dengan menepuk pundak Felicidade.

"Ahhh" kagetnya Felicidade.

"Aku melihat kereta." Jalannya mereka menuju tempat luar kerajaan.

"Kereta? Lalu?" Tanya Robbert yang masih belum tersadarkan dengan tujuan mereka.

"Iya,kereta hitam yang pernah kita lihat." Langkahan Felicidade yang terhenti.

"Warna hitam? Bagaimana jika semua kerajaan memiliki Kerrera dan mereka memiliki warna hitam." Kalimat yang sedikit membingungkan Felicidade.

"Mengapa kita berlama-lama disini dengan santai seperti menikmati liburan?" Tanya Felicidade yang sedikit merasakan keanehan.

Robbert dan Felicidade tak menyadari bahwa bahwa ayah Hemartin yang sudah menuangkan bubuk menghilangkan ingatan untuk sementara yang itu akan menyadarkan peminumnya ketika mereka terganggu oleh sesuatu.

"Oh iya,aku menyadarinya tadi ketika kamu berkata perihal kereta. Cukup lama untuk memahami kata kereta saja,untung kamu mengingatkan." Cetus Robbert.

"Aku tersadar ketika aku tersandung kereta itu, bukankan semuanya aneh." Ungkap Felicidade yang seolah mengajak Robbert pergi dari sana.

Hemartin yang menghampiri mereka berkata. "Pulanglah,lain waktu aku akan yang mengunjungi kalian. Tidak baik tempat ini untuk kalian." Ujar Hemartin yang membuat Robbert dan Felicidade curiga.

Robbert dan Felicidade meninggalkan kerajaan Hemartin dengan penuh kejanggalan. Kini mereka hanya berjalan tanpa tau arah.

Mereka saling melamun di atas kuda yang mereka kendarai dengan lanjuan yang amat lambat.

"Bagaimana jika ke kerajaanku?" Kalimat yang membuat Felicidade tersadar dari lamunannya.

"Baiklah kita beristirahat disana terlebih dahulu,lalu jika ada waktu mari lanjutkan semuanya." Tangan yang mengendalikan tali di leher kuda.

Tak melihat apapun di sekitar membuat mereka mengendarai kuda dengan amat cepat. Dengan cepatnya mereka sampai.

"Hai gadis cantik,ibu Merindukanmu mari masuk." Sapa ibu Robbert yang baru saja pulang dari pasar.

"Iya ibu." Senyum sapa dari Felicidade.

Robbert yang memilih berjalan di belakang ibunya dan wanita yang ia kagumi.

"Ingin makan dan minum apa?" Tanya ibu Robbert.

"Tidak usah repot-repot,Felic hanya ingin disini saja." Saut Felicidade yang membuat ibu Robbert meninggalkan mereka berdua.

"Berikan saja kepada Felic apa yang ia inginkan." Beritahu pelayan yang ada di sana oleh ibu Robbert.

"Bagaimana kesimpulannya. Di kerajaan serigala cukup meragukan dari pertama kita masuk dan terdapat kejanggalan." Ucap Robbert.

"Aku tidak terlalu jelas melihat kereta yang ada di kejadian itu. Dan aku juga tidak terlalu jelas melihat kereta yang ada di dalam kerajaan Hemartin." Jelaskannya Felicidade.

"Pantas jika kita mencurigai,bukankan kereta kuda seharusnya berada di tempat kuda atau sebuah tempat yang banyak dengan kereta lainnya." Jawab Robbert.

"Lalu Kita sudah menyelesaikan kejanggalan satu. Mari mencari yang kedua untuk dilihat perbandingannya." Berdirinya Felicidade dari tempat duduknya membuat Robbert lebih bersemangat dan kagum dengan Felicidade.

Mereka berjalan keluar dengan memperhatikan setiap pengguna kereta kuda,kali ini mereka hanya berjalan supaya lebih mudah.

Tak terlalu lama mereka berjalan terdapat kereta yang mereka cari.

"Itu kereta warna hitam." Tarik tangan Robbert oleh Felicidade.

"Oh iya itu,mari kesana." Mereka berjalan menuju ke arah kereta itu.

Karena ternyata pengemudi ada di dalam kereta dan hendak pulang ke rumahnya,pengemudi kereta itu pergi dengan rasa biasa saja padahal putra Rajanya sedang berusaha mendekatinya.

"Ahhh kita kehilangan jejaknya." Nafas terengah-engah dari Felicidade.

"Apa perlu aku ambil kereta di rumah?" Robbert yang bersiap mengingatkan Felicidade disana sementara.

"Mari pinjam sepeda itu." Felicidade yang terus menarik tangan Robbert membuat Robbert tidak menolak hal itu.

"Hallo,bolehkan aku meminjam sepedamu?" Tanya Felicidade kepada seorang wanita lebih tua darinya.

Karena wanita itu melihat di sebelah Felicidade adalah putra rajanya,tak ada kalimat tolakan yang ada hanya kalimat menginginkan.

"Tentu." Senyum wanita pemilik sepeda.

Robbert yang mengendarai sepeda itu dan Felicidade yang berada di belakangnya kini mereka berusaha mencari kereta kuda yang barusan mereka lihat.

Terdapat salah satu rumah yang dimana didepan rumah itu terdapat kereta yang tadi mereka lihat.

"Berhenti,ayo ke sana!" Ajakan Felicidade yang tak sabar.

"Permisi..." ucap Robbert dengan mengetuk pintu.

"Oh iya putra Robbert,ada yang bisa saya bantu." Dengan cepat pemilik rumah menyambut mereka berdua dan mempersilakan masuk.

"Bapak saya ingin menanyakan sesuatu. Bolehkah?" Kalimat sopan dari Robbert.

"Tentu,apa itu?" Tanya bapak pemilik rumah.

"Di depan ada kereta kuda hitam itu milik bapak?" Tanya Felicidade dengan penasaran.

"Iya nak,itu milik bapak." Jawab bapak dengan senang hati.

"Apa bapak 2 hari yang lalu pergi ke daerah Megical kingdom?" Tanya Robbert.

"Bapak hanya menggunakan kereta ini di daerah sini saja,bapak jarang sekali pergi ke sana,selain jauh bapak juga tidak sempat." Jawaban yang melegakan Robbert dan Felicidade.

"Oh seperti itu,bapak memiliki anak? Atau kereta kuda ini hanya dipakai bapak saja atau ada orang lain yang sering meminjamnya?" Tanya Felicidade untuk memastikan.

"Bapak tidak memiliki anak nak,orang-orang di dekat bapak juga tidak saling meminjam kereta,mereka memiliki masing-masing dan itu untuk berangkat ke tempat kerja mereka." Jawab bapak tua itu.

Felicidade yang merasa puas dengan jawaban bapak itu memilih meninggalkan rumah bapak itu.

"Maaf jika mengganggu waktu bapak,terima kasih." Ucapan terima kasih dan berpamitan oleh Felicidade.

Mereka keluar dan menaiki sepeda yang mereka pinjam tadi,mereka tidak menemukan kereta kuda hitam yang mereka cari.

"Tidak ada kereta lainnya bagaimana? Mau mencari kemana?" Tanya Robbert yang terengah-engah karena mengendarai sepeda.

"Sepertinya kita hanya menemukan satu kejanggalan yaitu Wolf Kingdom. Mari tanyakan soal kereta kuda kepada Hemartin lain hari saat ia berkunjung." Saut Felicidade yang tetap merangkul Robbert.

Mereka berdua hanya memiliki kecurigaan pada satu kerajaan saja. Mereka hanya menunggu waktu yang tepat untuk menanyakannya kepada Hemartin nantinya.

See uuuu next part gusy

Jangan lupa vote,comment,and share...

🖤🖤