Chereads / Felicidade / Chapter 10 - The Human Kingdom

Chapter 10 - The Human Kingdom

Benar saja pagi itu terdapat kuda putih dan pemiliknya yaitu, Robbert. Sejak dini memang ia sudah dibiasakan mengendarai kuda,tak heran ia lincah dalam menungganginya saat ini. Kedua  gadis cantik dari Megical Kingdom pun sudah bersiap-siap di dalam kerajaan.

Tok tok tok. Suara mengetuk pintu terdengar dari balik gerbang akar.

"Mungkinkah itu Robbert felic?" tanya Gelic dengan yakin.

"iya kita suruh gerbang itu terbuka saja,biarkan Robbert masuk dengan sendirinya." masukan dari Felicidade yang begitu menunggu kehadiran laki-laki itu.

Pintu gerbang terbuka sangat lebar,Robbert yang berdiri disana terkejut,dan dia berfikir bahwa itu tanda mempersilakaan ia untuk masuk ke dalam kerajaan. Robert berjalan sambil menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri karena memang Megical Kingdom memiliki keindahan yang tidak dimiliki kerajaan lain.

Robber jalan di sepanjang lorong itu untuk berjumpa dengan Felicidade dan Gelicidade pemilik kerajaan ini. Cukup membuat terpesona oleh keadaan Megical Kingdom dan ia tak menyadari bahwa terdapat kedua gadis cantik itu tepat di depannya.

"Hai...." sapa Gelicidade dengan senyumnya.

"Eh... Belum pernah berada di tempat sebagus ini." Bahas Robbert tentang kerajaan.

Dalam hati Felicidade. "Benar saja laki-laki ini datang kemari tanpa takut akan suatu hal."

"Lalu setelah ini bagaimana?" Tanya Robert sambil memandang kedua gadis kecil itu.

Tak lama para peri datang dan menyambut hangat laki-laki yang sedang mengobrol dengan kedua gadis kerajaan.

"Hai anak muda dan tampan,kamu berasal dari mana?" Tanya peri pink dengan terbang cepat.

"Ohh... emm...sa..saya Robbert dari human kingdom,saya teman dari Felicidade dan Gelicidade." Gugup nya namun tetap memperkenalkan panjang lebar.

Karena sebelum Robbert datang ke kerajaan kedua gadis cantik,kedua gadis itu memberitahu para peri bahwa teman barunya akan menjemputnya dan mengajak jalan-jalan.

"Ingin mengajak kemana kamu terhadap kedua gadis?" Cerewet nya peri kuning.

Dalam hati Robbert. "Bagaimana mereka tahu,aku belum izin."

"Iya,saya ingin mengajak mereka ke kerajaan kami,memperkenalkan sesuatu nya disana." Jelasnya dengan melirik Felicidade.

"Apakah kamu bisa memastikan mereka baik-baik saja?" Syarat yang samar dari peri pink.

"Saya akan membawanya tepat sebelum malam hari." Jawab yakin Robbert.

Dengan perbincangan yang menurut Robbert mencengkeram sekali akhirnya semuanya berjalan dengan beriringnya waktu. Keberaniannya di usia yang belum bisa dibilang remaja cukup membuat terkejut para peri bahkan Felicidade yang tak mudah jatuh cinta.

Mereka semua meninggalkan Megical Kingdom. Kedua gadis itu di jemput oleh kereta berkuda yang di depannya terdapat pak kusir yang lihai. Robbert menaiki kuda sendirian dengan lincahnya ia berada di depan kereta yang di naiki kedua teman gadisnya.

Kedua putri itu melihat perjalanan yang belum pernah mereka lalui,betapa kagum dan terkejutnya mereka. Sosok putri yang hanya menghabiskan waktunya di dalam kerajaan dan ketika melihat bumi begitu takjub luar biasa.

Tak lama suara terdengar dari balik gerbang Megical Kingdom.

"Felic..... gelic...." suara laki-laki.

Para peri yang sedang di dalam tidak mendengarnya,dengan yakin Hemartin akan di sambut oleh Felicidade dan Gelicidade ia menunggu di balik gerbang akar itu.

"Dimana mereka,mengapa tek membukakan pintu untukku." Gumam Hemartin dalam hati.

Ia membuang bosannya karena menunggu akhirnya ia memainkan dan menendang rerumputan yang ada disana. Sudah lama ia disana,berakhir ia memutuskan untuk pulang.

"Tidak heran jika kita kagum dan terkejut akan bumi luar." Haru Felicidade.

"Iya.... wajar kita tak pernah melihatnya dengan nyata. Ingin sekali cepat tumbuh supaya kita diperbolehkan untuk pergi dengan bebas." Jelasnya Gelicidade.

"Lihat ada orang-orang disana,mereka sedang apa?" Herannya felicidade.

"Mereka sedang bertanam dan sebelah sana mereka sedang memikul air yang mereka bawa dari sumur atau sungai." Beritahu bapak kusir di depan.

"Oh seperti itu pak... disini banyak sekali orang yang berkeliaran bahkan anak kecil saja boleh." Tambah Gelicidade dengan melihat anak kecil yang berlarian.

"Iya... semuanya kumpul disini. Rajanya adalah ayah dari putra Robbert yang sekarang di depan kita,sangat bijak dan ramah dengan warganya." Terangkannya bapak kusir itu.

Karena Hemartin yang di kerajaannya hanya melamun di taman. Ibunya datang untuk melihat keadaan anaknya.

"Kenapa hari itu kamu tak terlihat seharian Hemartin?" Tanya ibunya dengan memposisikan dirinya dengan Hemartin.

"Emmmm... Hemartin ada dikamar." Jawab Hemartin gugup.

"Tak usah berbohong. Jangan sampai ayah kamu tau tentang temanmu yang bebeda dengan kita." Masukan ibunya terhadap Hemartin.

Pada obrolan itu terdapat pesan bahwa Hemartin harus izin dan memberi tahu ibunya bilamana ia akan keluar menemui temannya yang berbeda kerajaan dengannya supaya hal tak diinginkan tak terjadi.

Sampailah mereka bertiga di Human Kingdom. Dimana Felicidade dan Gelicidade di sanjung dan di perlakukan dengan baik disana.

"Silakan..." ucap perempuan yang bekerja disana,sambil menujukkan jalan.

Mereka sempat melewati gerbang,dan lorong. Kini mereka berdua disambut oleh kedua orang tuanya Robbert yang memasang wajah penuh dengan keramahan dan senyuman.

"Hai para putri kerajaan ajaib.... Teman dari Robbert yang kemarin malam telah ia ceritakan tentang kalian." Beritahu ayah dari Robbert  tentang cerita Robert di lain hari.

"Hai anak cantik,mari Kita makan terlebih dahulu." Tawaran ibu Robbert  dengan mengajak ke tempat makan.

Mereka menyesuaikan tempat duduk mereka masing-masing.Robbert yang berada tepat di depan Felicidade. Ayah Robbert  yang berada pojok  tempat duduk. Ibunya yang kini tepat duduk di depan Gelicidade serta makanan yang sangat banyak.

"Bagaimana kamu mengenal perempuan kembar yang aman cantik ini?" Senggol ibu Robbert yang berniat menggodanya.

"Ah ibu... Lain waktu aku melihat mereka bermain di sungai,dan tepat kemarin malam aku berkunjung ke sebrang sungai sana dan menemukan kerajaan nya mereka,kebetulan disana mereka sedang berada diluar kerajaan yang membuat ku memaksa berkenalan dengannya." Jelaskannya Robbert  yang menunda sesendok nasi ke mulutnya.

"Senangkah kalian berada disini?" Tanya ayah Robbert  dengan senyum.

"Iya kamu menyukai suasana disini,berbeda selali dengan keadaan di kerajaan kami dan sekitarnya yang sangat hening dan sepi." Sepontan jawab Gelicidade.

"Kalian sangat mirip hingga saya tak bisa membedakan kalian." Terang ayah Robbert  yang kebingungan.

"Anda bisa melihatnya dari rambut dan senyum kita." Beritahu Felicidade yang akan melahap makanannya.

Waktu berjalan hingga perbincangan kecil selalu terlontar kan secara sepontan. Mereka berjalan keluar kerajaan untuk melanjutkan perjalanannya yang dijanjikan oleh Robbert kemarin malam.

"Kalian ingin memulai perjalannya kemana?" Tanya Robbert dengan melihat sekitar.

Felicidade dan Gelicidade saling menunjuk arah yang mereka pilih namun berlawanan arah,yang akhirnya Robbert yang menentukan kemana mereka harus pergi.

"Kalau begitu mari ikuti aku,Kita ke sebuah air terjun yang berada di ujung desa sana. Dengan mengendarai sepeda selayaknya warga sekitar." Tuntun Robbert kepada kedua gadis cantik itu.

"Baiklah..." jawab kompak mereka berdua.

Mereka akhirnya mengendarai sepeda itu dengan cara siapa cepat itulah pemenangnya. Dengan senyum dan bahagianya kedua gadis itu,membuat Robbert memilih mengambil posisi dibelakang mereka yang dari samping ia bisa mencuri pandang tolehan muka dari keduanya.

Para warga menatap kedua gadis cantik itu dengan heran dan mambuat mereka gagal fokus,lebih parahnya terdapat salah satu warga menumpahkan air yang sedang ia pikul diatas pundak nya.

Dari mereka bertiga yang sampai lebih dulu ialah Felicidade,ya memang jiwa semangat akan hal baru sangat menonjol pada diri Felicidade.

Kini mereka berjajaran berdiri sambil memandang air terjun itu.

"Bagaimana??? Indah bukan?" Tanya Robbert menatap depan.

Karena ia tak memperhatikan sebelahnya,ternyata Robbert hanya berbicara sendiri,sedangkan kedua gadis itu sudah bermain air.

Keadaan yang biasa saja dan sekarang sangat ribut ketika percikan air terkena Robbert. Ketika Felicidade memercikkan air itu kepada Robbert, Robbert membalas Felicidade dengan kejaran kecil yang dimana mereka berada di dalam air.

Mereka bertiga saling melambar percikan itu dan saling membalas,tak menyadari mereka sudah berada di tengah-tengah,mereka saling melayang diatas air menghadap langit yang silau.

"Huh,lelah sekali tadi..." ucap Gelicidade dengan emmm menggelapkan nafas.

"Iya memang..." tawa Felicidade yang mengejutkan Robbert.

Hanya saat-saat tertentu Felicidade mengeluarkan suara tertawa,yang biasanya hanya dengan senyum.

Mereka telah lama disana sekarang mereka berkunjung ke pasar yang sempat mereka lalui tadi saat ingin pergi ke Human Kingdom.

Gayuh an mereka yang tak berbeda dengan awal tadi membuat perjalanan itu lebih cepat tanpa terduga.

Mereka sempat di sapa oleh beberapa orang disana,Felicidade dan Gelicidade hanya melempar senyum,karena mereka tau mereka berdua tak mengenal dan harus memiliki rasa hormat.

"Aku ingin makanan yang berasap itu." Inginnya Felicidade dengan mendekat.

"Aku juga ingin." Saut Gelicidade yang melihat makanan itu aneh.

Karena Robbert melihat mereka dengan penasaran,akhirnya ia membelikan kedua makanan asap yang Felicidade dan Gelicidade sebut.

"Ini makan..  Ini namanya bukan makanan berasap,tapi satai." Beritahu Robbert yang menahan tawa.

"Owwwhh.." jawab kedua gadis itu.

Mereka melahap makanan itu dengan pelan-pelan dan menikmatinya.

"Cantik sekali kamu kalian berdua." Pujian dari salah satu pasangan disana.

"Terima kasih." Ucap Gelicidade dan Felicidade.

"Semoga anak kami secantik kalian." Doa perempuan yang memberi pujian sambil mengelus-elus perut nya.

Felicidade hanya melempar senyum begitu juga Gelicidade.

Karena waktu kurang sedikit lagi,Robbert mengingatkan kedua gadis itu untuk pulang. Namun mereka menolak.

"Sebentar lagi aku ingin memakan semua makanan disini." Jawab Gelicidade.

"Mari lain hari bertemu kembali." Rayuan Robbert yang membawa mereka pulang.

Felicidade yang semakin terkagumi dengan sifat Robbert.

Mereka akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pertemuan mereka.

Jangan lupa vote nd comnt

Next parts

See u