Selamat membaca :)
°•°•°
Tiga puluh menit sudah digunakan Dea dan Meli untuk berbincang-bincang. Dea akhirnya memutuskan untuk mengabari kembarannya serta Alin. Dan kebetulan sekali, mood Diya untuk berbelanja ternyata sudah meredup.
"Kita disuruh ke bioskop, Mel...."
"Tunggu apalagi? ayo!" ajak Meli penuh semangat. "Kapan lagi kita bisa seru-seruan, Dea?"
"Iya, ya... ayok!" Dea menarik pelan pergelangan Meli. Namun karena langkah Dea yang terbilang pelan, membuat Meli menyeretnya. Dua kali lebih cepat. "Astaga! jalanmu kecepetan!"
"Kamu yang kelamaan, Dea!" Meli tertawa. "Dari dulu sampai sekarang masih sama?"
Dea menggeleng. "Pernah cepet kok, tapi kapan ya... udah lupa." Mendengar jawabannya, Meli geleng-geleng kepala. Meli berpikir kalau Dea masih pantas dijuluki bocah SMA.