Selamat membaca :)
°•°•°
Kedahsyatan gemuruh mampu menambah kesan ngeri di atas langit. Bunyinya yang terus menggelar lambat laun dibarengi oleh hujan yang mengguyur bumi. Tetes demi tetes airnya bertambah, membuat siapapun yang mendengar itu pasti terganggu. Terlebih di malam yang tadinya sunyi.
Perlahan, kegiatan tidur seorang istri itu tampak terganggu. Mula-mula kening itu hanya berkerut. Tapi, begitu suara petir yang entah menggelegar ke berapa kali, mampu membuatnya terduduk tegap.
"Sean!" satu kata itu yang bisa ia ucapkan kala sosok di sebelahnya tak ada di sana.
Tidak tahu kenapa, hawa dingin kian menusuk kulit. Dea sampai mengeratkan lilitan selimut di tubuhnya. "Kenapa aku jadi gini, ya? perasaan, biasanya nggak pernah takut sama hujan."
Tapi bagi dirinya, malam ini rasa-rasanya memang seperti malam yang asing. Malam hari yang tak pernah Dea alami di sepanjang hidupnya. Bahkan saat dulu ia merantau sekalipun.
