Raja kembali ke rumah dengan perasaan senang, meskipun ia masih memikirkan omongan papa nya tapi ia sedikit lega setelah mendengarkan nasehat Selina. baru kali ini Raja bertemu dengan seseorang yang dapat menenangkan hati nya.
Raja masuk ke rumah dengan sangat riang nya, lalu ia disambut dengan sapaan papa nya yang sudah pulang kerja dari tadi.
"Ja, darimana kamu? kok baru pulang?" tanya papa nya
"mm.... dari restoran pa" jawab Raja gugup
"beneran, gak dari bar kan?" tanya papa nya lagi tak percaya
"beneran pa, mulut aku aja gak bau, berarti aku gak ke bar" jelas Raja Ngotot
"iyaa, papa percaya, sama siapa kamu ke restoran?" tanya papanya lagi
"sama temen pa" jawab Raja singkat
"ya udah, Raja mau ke kamar dulu pa. mau istirahat" pamit Raja pada papa nya
Papa nya yang melihat tingkah laku Raja menjadi bingung, karena tak biasanya Raja berwajah sangat senang.
"kok aneh sih?" gumam papa nya
"teman mana yang dia maksud sampai se riang ini?" tanya papa nya didalam hati
Raja ke kamar nya untuk bersih bersih dan berbaring ditempat tidurnya. ia masih membayangkan makan malam nya tadi.
"ternyata dia baik juga" batin Raja sambil tersenyum membayangkan itu semua
Dewa tengah lewat kamar nya Raja yang pintu nya terbuka, sedikit melihat Raja. Dewa bingung dengan tingkah adik nya itu.
"Ja?, ja?" panggil kakak nya
Raja mengabaikan panggilan Kaka nya itu karena memang Raja tidak mendengarnya dan terus tersenyum. Kakak nya semakin bingung dengan adik nya itu lala dia mendekat dan menepuk pundaknya.
"Ja?" panggilnya lagi
Raja langsung terperanjat dan kaget mendengar ditepuk pundaknya.
"Aduh, kak Dewa ngagetin aja" Kata Raja dengan terkejut
"lagian kamu tu, kakak panggil gak nyaut nyaut, mana senyum senyum sendiri lagi. ada apa sih" tanya Dewa penasaran
"maaf, gak dengar soalnya" ucap Dewa dengan malu
"gak ada apa apa" kilah Raja
"bener? masih normal kan?" tanya kakak nya
"iya lah, 100% normal kak" tegas Raja
"jangan, jangan Lo....." tebak kakak nya
Belum sempat menebak, Raja langsung menimpali kakak nya.
"udah, aku gak papa. kakak keluar sana ini udah malem" timpal Raja dengan mendorong kakak nya dan menutup pintu kamar nya
Dewa Yang diperlakukan seperti itu, masih bingung dengan Raja sambil garuk-garuk kepala nya yang tidak gatal.
"kenapa tu adik gue?, kok jadi stress gitu" tanya Dewa pada dirinya sendiri.
Esok harinya, pagi pagi sekali Dewa tidak sarapan dan Langsung berangkat ke kantor.
"pa, aku langsung berangkat ya" pamit Dewa
"kok gak sarapan dulu?" tanya papa nya
"gak, soalnya ada urusan" jawab Dewa
Raja yang baru turun dari tangga, kebingungan melihat Dewa yang langsung pamit pada papa nya. Raja lalu mempercepat langkahnya ke meja makan
"ada urusan apa kak?" Sahut Raja
"biasa dong, mau jemput Sheril. emang kamu" balas kakaknya sinis meledek
"iya deh, anak muda" kata Raja dengan muka masam.
"hahaha....." tawa Dewa sambil berlalu menuju pintu.
Sedangkan Raja, ia sarapan bersama papa nya. mereka sarapan dengan khidmat nya. tiba tiba suara papa nya memecahkan keheningan.
"o ya Raja, sudah kamu putuskan belum tentang kemarin?" tanya papa nya
"MMM.... Rajaa masih pikirkan pa. Raja belum bisa putuskan Sekarang" jawab Raja dengan hati hati
"jangan lama lama" pesan papa nya
"i...iya pa" balas Raja gugup