Raja yang akan menancapkan gas nya, tiba tiba langsung menghentikan kegiatannya itu. ia lagi lagi melihat seseorang yang mirip sekali dengan mama nya. seseorang itu, sedang menaiki sebuah mobil dan pergi.
Raja terpaku menatap orang tersebut, tapi sayang Raja hanya bisa menatapnya dari arah samping.
Selina yang melihat Tingkah Raja menjadi bingung, karena ia bingung entah apa yang Raja tatap.
"Ja, Raja" panggil Selina dengan menggoyangkan lengan nya
Raja yang merasa digoyangkan lengan nya langsung menoleh ke arah samping
"Lo kenapa? lihat apa sih?" tanya Selina penasaran
"gak..... kenapa Na....paa, gak ada apa apa kok" kata Raja dengan terbata
"tapi Lo kok lihat nya serius banget tadi? lihat apa sih?" tanya Selina lagi karena belum puas dengan jawaban Raja
"e....nngga...ak tadi gue lihat mm... itu, di... depan sana macet gak ya" kilah Raja berbohong
"oh, itu. kirain ada apa" jawab Selina
"ya, gak tau sih. biasanya macet dikit" lanjut Selina
"oh, gitu ya. berarti, kalau macet pulang nya telat dikit gak papa ya" Kata Raja disertai anggukan
"ya, gak papa lah. namanya juga macet" seru Selina
Setelah itu, Raja melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Diperjalanan, tak ada kata yang keluar dari mulut Raja hanya jawaban penting saja ketika Selina melontarkan pertanyaan pada Raja.
"gimana ada tugas kuliah gak Lo?" tanya Selina
"ada sih" jawab Raja
"tugas dari siapa?" tanya nya lagi
"dari pak Budi" jawab nya singkat
Lalu Selina terdiam karena tak biasa nya Raja seperti itu, biasa nya Raja mengoceh dengan riang nya.
Raja terdiam karena ia sedang memikirkan seseorang yang tadi keluar dari butik, ada banyak pertanyaan yang muncul di benak Raja.
"kira kira siapa ya seseorang tadi" tanya nya dalam hati
"kenapa mirip sekali dengan mama?" gumam nya dalam hati.
Sesampainya didepan rumah Selina, Selina turun dari mobil Raja.
"makasih ya, udah dianterin" ucap Selin
"iya sama sama" jawab Raja
"Lo gak mau turun dulu?" tanya Selin
"gue mau pulang. lain kali aja" jawab Raja
"ya udah, gue pamit dulu" pamit Raja
"iya, hati hati ya, bay!" Kata Selin
Selina lalu masuk ke dalam rumah nya, sementara Raja Langsung melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
tak berselang lama, Raja telah sampai rumah, ia terus memikirkan seseorang tadi karena sudah 2 kali ia melihat nya.
"apa dia benar-benar mama ya" gumam nya
"udah 2 kali aku melihat orang yang mirip sama mama, apa memang mama ya?" tanya nya dalam hati dengan ke dua tangan nya memegang pinggang
"Ok, aku harus cari tau" batin Raja
Sedangkan papa nya Raja, ia pulang lebih awal karena pekerjaannya sudah selesai, papa nya segera menuju kamar Raja.
"Raja..." seru papa nya
"iya pa" sahut Raja dengan membuka pintu nya
"Lho papa udah pulang?" tanya Raja
"iya, udah. kerjaan papa udah selesai" jawab papa nya
"O ya Ja, kamu besok berangkat pagi ke kantor papa, temuin pak Surya, selaku HRD posisi kamu akan diberitahukan oleh pak Surya" lanjut papa nya
"iya pa" jawab Raja singkat
lalu papa nya Raja berjalan ke arah pintu kamarnya.
Raja kembali menutup pintu kamar dan merebahkan badan nya ke ranjang empuk nya itu, sambil memikirkan apa yang dilihat nya tadi. Lalu Raja sadar akan lamunan nya, setelah mendengar Dewa menelpon seseorang.
"iya pak. Terimakasih atas kepercayaan anda" ucap Dewa
Raja langsung keluar kamar menemui Dewa,
"kak Dewa" panggil Raja
"kenapa" sahut Dewa setelah menutup telepon nya
"ada yang aku tanyain sama kakak" jawab Raja
"tanya apa? serius banget muka kamu" ujar Dewa sambil menggulung lengan kemeja nya
"aku mau tanya, apa kakak tau mama dimana?" tanya Raja
"Kenapa kamu tanya itu?" tanya balik Dewa dengan tatapan tak bisa diartikan
"ya, gak papa" kilah Raja
"aku gak tau" jawab Dewa singkat dan langsung masuk ke kamar nya.
"kak... kak Dewa?" seru Raja mengikuti Dewa
"kenapa lagi?" tanya Dewa
"kak, aku serius. apa kakak tau keberadaan mama?" tanya Raja lagi
"Raja, kakak gak tau" tegas Dewa
"Ok, kalau kakak gak tau. kapan terakhir mama manemui kak Dewa?" tanya Raja lagi
"waktu kuliah semester awal" jawab Dewa dengan murung.
"udah kan tanya nya, kamu keluar sekarang! kakak mau istirahat!" perintah Dewa dengan sedikit meninggi
Raja langsung keluar kamar dengan kecewa karena ia tidak mendapatkan jawaban yang diharapkan