Sampai jam tujuh malam, belum ada tanda-tanda Arion ingin berpamitan. Aku sudah mengarang beberapa paragraf kalimat agar dia cepat angkat kaki dari rumah, namun sepertinya ia memang seteguh batu karang. Terlebih lagi setelah Papa kembali dari rumah temannya, Arion terlihat gembira karena pasti ia akan mengobrol dengan Papa. Benar saja, begitu Papa masuk dan melihat Arion, Papa langsung menyalaminya dengan senang. Sepertinya memang Arion telah diterima di rumah ini. Apakah sikap Papa dan Mama nanti akan berubah jika tahu latar belakang Arion? Latar belakang yang sampai saat ini masih berusaha aku dapatkan.
"Kok baru nongol lagi nih Nak Arion? Lagi sibuk pastinya ya?" Cara Papa menyapanya seperti dia yang sudah sering ke rumah. Ahh, Papa, mengapa harus seramah itu sih padanya. Belum tahu saja Papa jika tadi pria itu sudah mengancam akan menembus benteng pertahananku. Pria keras kepala!