Seharusnya tadi, aku tidak meninggalkan meeting dengan calon client potensial kami hanya karena Arion mengajakku makan siang, jika berakhir dengan suasana seperti ini. Sejak Arion memintaku untuk tidak dekat dengan Pak Jo tadi, aku mulai bertanya, akan ke mana arah hubungan kami ini? Baru juga kami bertemu setelah jadian, apakah sudah harus diwarnai dengan perdebatan? Di rumah, aku paling terkenal orang yang tidak suka beradu pendapat. Bagiku tindakan tersebut hanya menguras energi yang seharusnya bisa digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat. Bukan berarti aku tidak bisa adu argumen ya. Hanya saja aku melihat urgensinya.
"Dia calon client kami, Mas." Hal ini harus kutegaskan agar Arion bisa membedakan mana urusan pribadi dan pekerjaan. Arion menarik napas berat mendengar ucapanku.
"Boleh nggak, kamu pertimbangkan lagi menerima pekerjaan dari dia?" Pintanya dengan suara yang semakin terdengar berat, sama dengan tarikan napasnya tadi.