Adi malas mendengar celotehan Fisa. Maka ia terpikir untuk sekali-kali mengerjai Fisa. Asik kali nih orang dikerjai.
"Sepertinya aku mendengar suara tapi nggak ada wujudnya ya? Ah, tempat ini menjadi sedikit seram setelah kejadian waktu itu. Ehm, mungkinkah jika hantu pelakunya? Apa kau juga merinding, Nay?"
"Iya nih, lihat tanganku. Bulu romaku berdiri. Serem ih." Naya menahan tawa mengikuti akting Adi.
"Ya sudah, lupakan saja. Sesuatu yang nggak guna nggak usah dipikirkan. Sebaiknya kita pergi dari sini. Ayo kita mulai pemotretannya."
Abi dan Naya sengaja mengabaikan Fisa. Orang seperti Fisa yang haus akan perhatian pasti merasa kesal saat orang di sekitarnya sama sekali tidak mempedulikan keberadaannya.
"Ugh! Kalaian ...! Awas ya!" Fisa geram. Menghentakkan kaki lalu pergi.