Naya telah menyelesaikan pertunjukannya, ia membungkukkan sedikit tubuhnya untuk memberikan salam penghormatan kepada para pimpinan, dewan juri dan para tamu undangan.
Hah! Naya bernafas lega setelah ia berada di belakang panggung. Ia menuju ruang ganti untuk istirahat. Tapi sayang, Naya harus menggunakan ruangan tersebut bersama dengan Fisa.
"Aku tidak menyangka, kau juga menggunakan cara licik untuk memenangkan kompetisi ini." ledek Fisa.
"Apa maksudmu?"
"Lihatlah dirimu sekarang. Kau bahkan rela menjual tubuhmu untuk dipertontonkan secara umum. Itu apa namanya kalau bukan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan?" Fisa semakin keterlaluan.