6 Mei ****
"Sayang, ayo bangun." Ujar chanyeol sambil menggoyang tubuh suami cantiknya itu
"Emm?"
"Saengil chuckkae baekkiku sayang, nanti malem bikin baby dalam perut yuk." Ucap chanyeol sambil memeluk baekhyun erat
"Aku kan masih um-"
"Kamu udah 20 hari ini bee." Cela chanyeol
"Yakin mau bikin baby dalam pelut hari ini?" Tanya baekhyun dengan nada imutnya
"Ini nanti jadinya bayi punya bayi." Goda chanyeol
"Emang ya aku bayi?" Tanya baekhyun lagi
"Heem, kamu masih bau susu." Jawab chanyeol lalu mengendus leher baekhyun
"Hah? mana bau susunya?" Tanya baekhyun sambil membaui tubuhnya
"Bau bayi..^^."
"-3-, ayo mandi mau makan~." Kan salting:")
"Nde, princessku yang paling cantik." Turut chanyeol langsung angkat baekhyun ala bridal menuju kamar mandi
Skip selesai mandi...
"Saengil chukkae baekhyun-ah~." Ucap wendy
"Hihihi, gomawo wen^^." Balas baekhyun
"Hari ini baekki sama chanyeol oppa aja ya, aku ada janjian mau blind date hari ini hehe~." Ujar wendy lalu menggaruk kepalanya yang padahal tidak gatal
"Gapapa, udah sono pergi. Lagi mau bikin dedek bayi dalem perut hari ini." Ujar chanyeol
"Seriously?! YESS aku bakal jadi imobu🥺." Ujar wendy semangat
"Isshh channie, seharusnya kan nanti surprisein wendy kok malah di beritahu sekarang." Ujar baekhyun lalu memanyunkan bibirnya
"Ehhh iya ya.."
"Ya sudah aku pergi dulu ya, tenang aja aku bakal pulang malem kok hari ini hehehe~have fun." Ujar wendy lalu berjalan pergi dari rumah chanbaek
"Bee, mau bikin sekarang atau siang atau sore atau malam aja?" Tanya chanyeol
"Issshh kebelet banget sih bikinnya kkk." Ujar baekhyun lalu mengecup pipi chanyeol cepat
"Ya dong, ini hari yang aku tunggu² bee." Ujar chanyeol
"Ya udah yuk...sekarang aja." Ujar baekhyun malu² kucing
"Sip~." Balas chanyeol lalu membawa suami mungilnya itu ke kamar
Skip selesai dengan urusan tanam bibit...
"Channie yakin aku bakal hamil?" Tanya baekhyun yang terlihat ragu
"Yakin dong, anggap aja hadiahnya udah ada di dalam perut ya kkk." Jawab chanyeol
"Oke^^." Saut baekhyun lalu mengajak suami raksasanya itu untuk beradu mulut kembali
...
2 minggu kemudian~
Karena terlalu bersemangat, baekhyun selalu tes setiap ia ingin buat air kecil tapi hasilnya selalu garis merah satu.
"Masa iya sih belum positif:(?" Tanya baekhyun kecewa
Baekhyun juga masih belum merasakan morning sickness yang biasanya di alami calon ibu saat mempunyai janin di dalam rahimnya.
"Kayaknya gagal deh..." ujar baekhyun pasrah sambil memijat perlahan keningnya
"Baek..masih belum?" Tanya wendy dan baekhyun hanya menggeleng lemas
"Mungkin belum, udah jangan di pikirin pasti juga ada waktunya bayi itu ada di kandungan kamu." Ujar wendy lalu menghampiri kakak iparnya itu
"Tapi aku ga mau buat channie kecewa, aku ga mau dia sedih karena aku ga hamil." Ujar baekhyun
"Jangan banyak pikiran dong, ga baik juga buat kamu." Ujar wendy sambil mengelus surai baekhyun
"Terus aku mau bilang apa ke channie kalau hasilnya pure negatif dari dua minggu lalu?" Tanya baekhyun dengan matanya yang berkaca-kaca
"Udah baek, ngomong jujur aja pasti chanyeol oppa ngerti. Chanyeol oppa ga mau kamu sedih baek, dia pernah bilang mending dia yang dikecewain daripada dia buat orang kecewa." Ujar wendy
"Hikss sobb sobb hikk.."
"Udah gapapa ga usah nangis." Ujar wendy lalu membawa baekhyun kepelukannya
Baekhyun terus menerus menggenggam alat tes kehamilan itu sambil menangis deras di pundak wendy. Ia tidak mau suami tampannya itu membencinya dan perlahan-lahan meninggalkannya dan mencari pengganti baru yang bisa memberinya keturunan.
"Udah ga usah takut, chanyeol oppa bakal ngerti kok sama keadaan ini." Ujar wendy
Skip malam...
Baekhyun duduk di meja makan dengan tatapan polos menghadap pintu depan, kaki rampingnya berkeringat dan gemetaran, dan raut wajahnya terlihat lemas dan tidak ceria karena terlalu banyak menangis saat wendy meninggalkannya sendiri di kamar.
"Bee?" Panggil chanyeol sambil menggoyang pundak baekhyun
Wendy hanya diam, ia sama sekali tidak menikmati makan malam yang ia masak sendiri, bukannya tidak enak tapi menatap makanan saja rasanya hambar lebih hambar dari air dan roti tanpa ragi.
"Kalian kenapa sih kok kayaknya ada masalah?" Tanya chanyeol
Wendy melihat ke arah baekhyun yang masih fokus ke objek yang ada di depannya, ya masih pintu depan dan utama rumah chanbaek. Air matanya mulai mengalir tanpa seijinnya, isakkan kecil dari baekhyun mulai terdengar, dan suara bindeng juga mulai terdengar.
"Bee, kok nangis?" Tanya chanyeol khawatir
"Aku ga mood makan.." ujar baekhyun lalu perlahan-lahan pergi menuju kamar
"Wen, ada apa sih? Kamu buat masalah apa sama baekki?!" Tanya chanyeol
"Kita ga bertengkar kok tenang aja..." Balas wendy
"Terus?!" Tanya chanyeol
"Mending kamu tanya baekhyun langsung aja..." Ujar wendy
Dengan raut penasaran dan khawatir, chanyeol langsung berlari menuju kamarnya dan baekhyun.
Kamar chanbaek
"Bee?"
"Hikkss..eumm?"
"Kamu kenapa nangis hm? Wendy apain kamu?" Tanya chanyeol sambil mendongakkan dagu baekhyun
"Wendy ga apa²in aku kok sobb..channie please jangan kecewa sama aku sobb." Jawab baekhyun
"Emang apa hm?"
"Aku..belum hamil calon bibit kita." Jawab baekhyun
"Astaga beeaku kira apa, kita kan bisa praktek lagi, kita bisa praktek kapan pun yang kamu mau. Aku ga peduli kapan pun kita buatnya, walaupun gagal kita harus buat sampai jadi." Ujar chanyeol
"Ga usah nangis bee, kita bisa kok praktek lagi dan coba lagi. Jangan sedih bee please aku ga suka lihat kamu sedih gini." Lanjut chanyeol
"Channie ga sobb kecewa kan sama baekki?" Tanya baekhyun
"Enggak dong bee, aku yakin kamu bisa kasih aku keturunan. Kita harus sabar aja, tunggu yang di atas bener² kasih kita kepercayaan buat jadi orang tua." Jawab chanyeol
"Channie, jangan pernah berpaling dari baekki ya sobb, baekki bakal berusaha sobb buat bisa hamil." Ujar baekhyun lalu memeluk chanyeol erat
"Ya bee, aku bakal sabar kok, udah² jangan banyak nangis nanti imunmu tubuhmu turun jadi bisa gampang sakit." Balas chanyeol lalu mengecup bibir dan kedua pipi baekhyun
"Channie, aku lapar tapi tiba² ga mood.." ujar baekhyun
"Aku suapin ya? Aku lihat tadi, hampir semuanya makanan kesukaan kamu loh." Rayuh chanyeol
"Lihatnya aja rasanya kayak aneh gitu, kepala tiba² pusing, rasanya pengen muntah aja setiap nelan apa pun." Ujar baekhyun
"Ya udah deh ga di paksa, tapi perut kamu kan kosong bee.." ujar chanyeol
"Baekki bisa tahan kok." Ujar baekhyun
"Mukamu pucat bee, bibir kamu juga kering kurang minum, aku ambilin susu dulu ya terus habis itu tidur." Ujar chanyeol dan baekhyun hanya mengangguk nurut
...
Setelah minum susu, chanyeol langsung membaringkan suami mungilnya di pelukannya dan mengelus lembut punggung si cantik.
"Kamu kenapa khawatir dengan hal sepele seperti itu sih bee? Biar Tuhan aja yang berkehendak ngasih kita anak apa enggak kalau jawabnya enggak ya kita harus terima dengan lapang dada kalau ya kita harus banyak bersyukur." Bisik chanyeol
"Kita harus banyak berdoa aja semoga kita bisa punya anak, bener² anak dari darah daging kita sendiri." Lanjut chanyeol
Chanyeol melihat kantung mata baekhyun yang terlihat sebam karena terlalu banyak nangis, ia terlihat sedih saat melihat itu tapi sebagai suami ia hanya bisa menenangkannya dan memberi suaminya itu support untuk bangkit lagi.
Ia pun mengecup kening, pipi, bibir, dan punggung tangan si cantik dengan lembut. Ia tidak mau melihat suami cantiknya kembali menangis karena baekhyun emang sangat emosional dengan hal sekecil apa pun.
"Aku ga bakal pernah ninggalin kamu bee, aku bakal ada selalu buat kamu, aku ga bakal rela ninggalin kamu gitu aja, aku ga mau kamu sedih dan nangis lagi, aku hanya mau kamu senyum dan ceria karena kehadiranku di sampingmu. Love you bee." Bisik chanyeol sambil membenarkan posisinya dan tertidur pulas setelah itu