"MAU LO APA BANGSAT?! JANGAN JADI BRENGSEK KALAU LAWAN GUE!"
Cakrawala menghempaskan tubuh lawannya di atas lapangan basket tanpa peduli jika laki-laki di depannya dirinya akan mati.
Suasana sekolah seketika mencekam saat Cakrawala kembali membrutal tanpa ampun. Banyak guru yang sudah kewalahan menghadapi kelakuan seorang Cakrawala. Siswa dan siswi Domevlo High School sepertinya malah mengabadikan momen ini dengan berbagai media.
"LO TAU KAN KALAU GUE BENCI PENGKHIANAT?! DAN ITU SEKARANG BUAT GUE BENCI SAMA LO ANJING!".
Laki-laki yang membuat Cakrawala marah sudah terkapar lemas dengan banyak luka di wajahnya. Cakrawala mengusap wajahnya kasar saat mengingat apa yang sudah di lakukan dirinya. Mata tajam Cakrawala menyapu wajah Ardan yang penuh dengan luka warna merah.
"Sebenernya lo niat engga buat masuk Argeva?! Kalau cuma mau buat famous mending lo ga usah pake baju kalau sekolah, famous kan habis itu?!" Cakrawala tersenyum miring.
Senyap. Suasana benar-benar mendukung ketika Cakrawala terdiam tanpa mengatakan sebuah kalimat.
"MULAI SEKARANG, YANG MAU BANTUIN ARDAN KELUAR DARI BLACK LIST! BAKALAN JADI MUSUH ARGEVA!" peringatan Cakrawala masuk ke setiap telinga murid yang menonton.
Cakrawala berjalan mendekati Ardan, dia mencondongkan tubuhnya agar bisa lebih dekat. "Lo bakalan masuk black list, dan lo juga keluar dari Argeva".
"SIAPAPUN YANG BERKHIANAT GUE GA AKAN KASIH AMPUN, CEPU ANJING!".
Black list adalah daftar dimana murid yang sudah menjadi musuh Argeva, siapapun yang sudah masuk black list akan di jauhi satu sekolah. Cakrawala tidak akan pernah main-main dengan ucapannya, apalagi jika sudah main dengan kata berkhianat.
"Udah, munduran Ka!". Seorang laki-laki di belakang Cakrawala membawa mundur Cakrawala agar menjauh dari Ardan. "BAWA ARDAN KE UKS!".
Anggota Argeva lainnya langsung membawa Ardan ke UKS dengan tandu, jika Ardan parah maka Cakrawala akan membiayai rumah sakitnya.
Nafas Cakrawala memburu saat Ardan sudah pergi dari hadapannya, "Keluarin dia dari Argeva Za!".
Enza selaku wakil ketua Argeva menurut, meskipun jabatannya seorang wakil di Argeva. Enza tidak pernah berani melawan Cakrawala.
Melawan Cakrawala sama saja menyerahkan diri kalian ke malaikat pencabut nyawa, persiapkan mental fisik dan batin saat kalian berani dengan Cakrawala.
"Minum dulu Ka, capek kan lo!"- Bayu memberikan satu botol air minum yang sudah tinggal setengah. Cakrawala menerimannya dengan senang lalu di teguknya hingga habis tak bersisa.
"Siap-siap langsung ke ruangan macan tutul!" ujar Enza sambil duduk di sebelah Cakrawala.
"Eh anjing! Gue belum siap ini buat nerima satu khutbah suci biar kita tobat" Bayu menampilkan wajah cemasnya.
"Ga usah jadi sok suci! Biasanya juga pake kacamata yang ada gambar matanya biar keliatan bangun kan, nyatanya.." Cakrawala melirik sinis Bayu yang sudah cengar-cengir tidak jelas.
"Maapkan saya yang Mulia Baginda Raja terhormat Cakrawala". Bayu menyatukan telapak tangannya berlagak meminta ampun kepada Cakrawala.
Cakrawala terkekeh kecil, "BAYU MASUKIN DAFTAR BLACK LIST ARGEVA!".
"CAKRAWALA UDAH EDAN NYA SAMPE KE TULANG RUSUK NJIR!".
"Mau masuk black list nya nanti apa sekarang?" tanya Cakrawala dengan menatap tajam Bayu.
Enza menunjukkan ponselnya tepat di depan wajah Cakrawala, "Lo tau kan maksudnya Ardan tadi apa?".
"Maksud apa?" Bayu ikut melihat sesuatu di ponsel Enza, "Lho he? Apaan nih?!".
"Mereka udah balik lagi ternyata, gue kira masih diem di kandang karena takut" kata Cakrawala santai.
"Tujuan mereka cuma satu Ka. Buat lo hancur dengan cara Argeva sebagai alatnya!".
Cakrawala menatap Enza lekat. "Ikutin cara main mereka dan kita bakalan ketemu satu rencana besar!".
"Astaga, maksudnya ini apa to eh?!," Bayu menampilkan wajah bingungnya.
.CAKRAWALA.
TBC
FOLLOW AKUN RESMI KITA
@dilacrastory
@argeva.club
@cakrawalarei_
@enzasheeva
@bayuandrorio
SEE YOU!