Chereads / CAKRAWALA / Chapter 4 - CAKRAWALA 3 || KEDUA KALINYA

Chapter 4 - CAKRAWALA 3 || KEDUA KALINYA

ARGEVA (3)

Fiorenza Asheva: SELAMAT PAGI PENGHUNI ASRAMA PEREMPUAN ENZA!!

Bayu Andromeda: SELAMAT PAGI ENZA SI PENGHUNI NERAKA KARENA DOYAN JADI FAKBOY!

Fiorenza Asheva: Bisa ga sih jangan buat gue emosi pagi - pagi gini Bay?!

Bayu Andromeda: Hampura baginda raja, hampura - hampura

Fiorenza Asheva: Nyampe mana lo Bay?

Bayu Andromeda: Masih di dalam kamar dengan menikmati secangkir cokelat panas

Fiorenza Asheva: BAYU SEKOLAH SEKARANG KAMU NAK! Kesian nyokap bokap lo Bay udah susah cari duit buat lo sekolah, eh malah anaknya nyantuy kagak sekolah

Bayu Andromeda: Entaran lah beb, syukur - syukur bisa keluar dari jam apel pagi

Fiorenza Asheva: Buru Bay. Gue jemput apa gimana lo maunya?!

Bayu Andromeda: SERIUS LO MAU JEMPUT GUE?!!

Fiorenza Asheva: Tapi boong. Santai aja gue masih rebahan di kasur ini, mata pingin merem terus

Bayu Andromeda: Kasih orang khutbah suci tapi dirinya juga masih rebahan santai, emang warga +62

Cakrawala Reizo: Ulangan

Bayu Andromeda: WHAT?! ULANGAN APA ANJIR?!! GUE KAGAK TAU SUMPAH KALAU ADA ULANGAN

Cakrawala Reizo: Bab 4 yang kemarin

Fiorenza Asheva: Hah apa - apa?! Gue habis dari kamar mandi ini, kenapa apanya?!

Cakrawala Reizo: Ulangan bab 4 yang kemarin

Bayu Andromeda: Lo udah belajar belum Ka?

Fiorenza Asheva: Jelas udah lah. Seorang Cakrawala Reizo Domevlo kok ga belajar, tutup mata aja dia bisa ngerjain ulangan

Bayu Andromeda: Apalah daya gue yang kentank - kentank gini ya?

Fiorenza Asheva: DERITA LO MARMUD!

Bayu Andromeda: Santuy aja bro, ada Mas Cakrawala yang setia memberikan kita jawaban untuk setiap ulangan. Nilai meroket tinggi

Cakrawala Reizo: Kalau boleh nuker sahabat nih ya, udah dari dulu gue nuker lo Bay sama yang lebih kalem

Fiorenza Asheva: Dimana tempat penukaran sahabat ya? TC gue di bawah ini !!

...

TIGA motor ninja dengan warna berbeda memasuki halaman luas Domevlo High School. Pasang mata menatap kagum dengan kedatangan rombongan inti Argeva. Banyak pekikan dan pujian menyambut mereka bertiga pagi ini.

Cakrawala menyugar rambutnya ke belakang dengan santai. Warna rambut hitam legam, rahang yang kokoh, alis tebal serta bibir warna pink alami. Siapa lagi yang akan menolak pesona seorang Cakrawala jika ketampanannya nyaris sempurna.

"Kenapa yang di teriakin itu mesti Cakrawala terus, gue nya kapan?" Bayu menatap sinis Cakrawala yang hanya memasang wajah datar.

Meskipun hanya wajah datar saja banyak sekali yang berteriak jika Cakrawala sangat tampan, keberuntungan yang belum pernah terjadi adalah melihat seorang Cakrawala tersenyum tulus tanpa beban.

"Kesian ya Bay, fans lo pada pindah haluan ke gue" Enza mengedipkan sebelah matanya ke para siswi yang lewat di depan mereka bertiga.

"Sebenernya sih engga pindah haluan Za, cuma lo maksa kan biar pada nge fans sama lo?!" tukas Bayu.

"Sekate - kate emang. Nanti kalau misalken banyak yang pindah lagi ke gue, jangan harap nangis lo Za!" peringat Bayu.

"Intinya. Masih banyak fans gue" Cakrawala menatap datar sahabatnya.

Enza mengangguk, "Ngasih wajah datar aja banyak yang bilang. Ih Cakrawala ganteng banget oemji!".

"Belum kalau senyum tipis, bisa pada mimisan kayak yang film terlalu tampan itu lho" tambah Bayu.

"Inget cewek yang kemarin engga lo Ka? Jangan-jangan sama kayak film terlalu tampan karena liat ke gantengan Cakrawala" Enza mengingat Shafa yang tidak sengaja menabrak punggung Cakrawala.

Cakrawala mengangguk, "Ga logis. Mana ada mimisan lewat siku?".

"Lah, dia lukanya di siku?! Kok gue engga liat ya?" Bayu menatap kedua sahabatnya bingung.

"Punya mata itu buat di..."

"PAKE!".

Dug!

Cakrawala melotot karena seseorang tidak sengaja menyenggol motornya, tatapannya menajam ketika helm full face terbuka.

Gadis dengan rambut pirang meringis karena tidak sengaja menabrak depan motor Cakrawala. "Anjir, sial banget gue hari ini!".

Bayu melongo ketika gadis perempuan itu sama dengan gadis yang tidak sengaja menabrka punggung Cakrawala kemarin.

"Jangan bilang kalau gue ada disini!" Shafa kembali memakai helm full face nya sambil pura-pura akrab dengan Cakrawala.

"MANA LO CEWEK SIALAN?!". Laki - laki berbadan tegap datang dari arah gerbang sekolah dengan mengendarai motor. Cakrawala dan sahabatnya mengernyit, ada apa dengan gadis ini.

Enza melirik Shafa yang sudah berdiri di belakang motor Cakrawala, "Lo mau nolongin nih cewek atau gimana?".

"Kok gue merinding ya anjir" Bayu bergidik ngeri.

"LO NYARI CEWEK KAN?! NIH DI BELAKANG GUE!". Shafa refleks menggeplak kencang punggu Cakrawala.

"Sialan lo cowok banci!" umpatan Shafa mengundang tatapan aneh satu sekolah.

Shafa berjalan keluar dari persembunyiannya dengan helm yang dia tenteng, "Apa lo?! Nekat nyari gue kesini?!".

"Urusan kita belum selesai?" Cowok asing itu menatap Shafa tajam.

"Kita? Lo aja kali, ngapain sih lo pake kejar gue kesini. Buang - buang bensin ngerti ga lo?!" sarkas Shafa.

Cowok di depan Shafa tertawa, "Jadi cewek jangan belagu dong!".

BUGH!

Tangan Shafa menonjok rahang keras cowok kurang aja di depannya ini, "Sarapan pagi lo udah dapet kan? Atau mau nambah lagi?!".

Semua mata memandang Shafa dengan tatapan sulit di artikan, banyak pertanyaan yang muncul ketika Shafa menghajar habis orang lain.

"Tunggu gue cewek sialan!".

Shafa menggelengkan kepalanya lalu kembali ke arah Cakrawala, sorot matanya mengisyaratkan suatu kebencian.

"Gara-gara lo! Gue harus olahraga pagi!".

...

Shafa menatap lantai keramik ruang BK dengan kosong, ini pertama kalinya Shafa baru saja masuk sudah di panggil ke ruangan laknat. Di sebelah Shafa, nampaklah Cakrawala dengan wajah datarnya.

"Kalian berdua itu manusia jenis apa sih?!" tanya Bu Sarah.

Kejadian tadi pagi membawa Shafa dan Cakrawala masuk ke dalam ruang khutbah suci. Karena kekesalan Shafa, terjadilah perang kata-kata dengan Cakrawala hingga mengundang keributan.

"Kanibal Bu" jawaban Cakrawala membuat Shafa melotot.

"Lo itu kanibal, gue mah Omnivora" kata Shafa santai.

Bu Sarah menggelengkan kepalanya sabar ketika melihat perdebatan antara Shafa dan Cakrawala.

"Shafa, kamu itu perempuan. Baru pertama kali masuk sekolah kok udah buat ribut?" Bu Sarah tidak habis pikir dengan Shafa.

"Salahin ini nih Bu sebelah saya, siapa suruh buat saya olahraga di pagi hari" Shafa menunjuk Cakrawala.

"Lo yang mulai ngejek gue banci!" Cakrawala menatap Shafa sengit.

"Nyebelin banget kan Bu, emang spesies kayak lo itu harus di musnahin sampe ke akar-akarnya" Shafa memalingkan wajahnya kasar.

"Heh?! Lo itu cewek aneh yang baru kali ini gue temuin".

"Bagus dong, gue itu limited edition" ujar Shafa bangga.

Cakrawala memutar bola matanya malas "Najis!".

"Kaki lo najis?! Cantik gini di bilang najis, ngajak olahraga lagi lo?! Sini mumpung bacotan gue lagi totalitas" tantang Shafa,

"Emang lo doang?! Gue juga bisa!".

"KALIAN BERDUA RAPIKAN BUKU DI PERPUSTAKAAN SEKARANG JUGA!" perintah Bu Sarah.

Shafa melotot, "Kenapa engga dia aja Bu? Kan yang mulai si cowok ini nih!".

"Jaga omongan lo kalau mau masih hidup? Lo belum tau siapa gue cewek aneh!" peringat Cakrawala.

.CAKRAWALA.

TBC

JANGAN LUPA BUAT FOLLOW AKUN INSTAGRAM RESMI KITA

@dilacrastory

@argeva.club

@cakrawalarei_

@enzasheeva

@bayuandrorio

@shafacyrena_

SEE YA!