ARGEVA (3)
Fiorenza Asheva: Black Cafe yoooookkk, gue mau nongkrong - nongkrong ganteng ini
Bayu Andromeda: Jemput gue Za!
Fiorenza Asheva: Enak aja lo met. Mentang - mentang rumah deket gue bisa seenaknya minta jemput
Bayu Andromeda: Mat - met - mat - met, lo pikir gue jamet ?!
Fiorenza Asheva: Bersyukur kalau lo udah sadar sendiri. Jadi gue kagak perlu kasih pengumuman
Bayu Andromeda: DIEM LO SAMSUDIN! Gue lagi semedi malah di ganggu
Fiorenza Asheva: Gayamu mbol pake acara semedi segala. Ketauan nih bibit - bibit sadboy yang ga pernah pacaran
Bayu Andromeda: Fakboy itu dulunya sadboy
Fiorenza Asheva: Pun10, gue kagak sadboy ye monmaap 🙏
Bayu Andromeda: JEMPUT GUE ZA KALAU MAU KE BLACK CAFE!
Cakrawala Reizo: Kapan?
Bayu Andromeda: Sekali muncul langsung to the point banget tanya kapan
Bayu Andromeda: ENZAAAA!! JEMPUT GUE NAEK RUBICON LO
Bayu Andromeda: ANJIR, PAKE ACARA KABUR SEGALA LAGI NIH BOCAH!
Cakrawala Reizo: Jam 8
Fiorenza Asheva: Mangap - mangap belum buka, gue lagi balesin chat kos - kos an cewek gue ini jadinya sibuk
Bayu Andromeda: Ini seriusan Za. Tolong jemput gue naik rubicon lo, kita ke black cafe bareng - bareng
Fiorenza Asheva: Ogah banget gue kasih tebeng gratisan ke lo. Adanya mobil gue terkenal karena Tik Tok lo itu
Bayu Andromeda: Gue tag entar akun Tik Tok lo atau IG biar hits
Fiorenza Asheva: Bayari bensin rubicon lo gue jemput sekarang!
Bayu Andromeda: KURANG AJAR! SAHABAT MINUS AKHLAK TUH YA GINI NIH
Fiorenza Asheva: Ga mau kan? Ya udah gue berangkat sendiri ga usah jemput lo met, see you di Black Cafe
Bayu Andromeda: Buat kalian semua yang tau tempat jasa santet dan tampol onlen silahkan TC nomer di bawah ini, sekian terimakasih
...
SEORANG gadis melepaskan helm full face nya, mengibaskan rambutnya ke kanan dan ke kiri karena gerah. Sorot matanya tajam memperhatikan salah satu bangunan yang ada di depannya.
Nafasnya terdengar berat ketika mengingat kejadian beberapa tahun silam tentang kematian sahabat kecilnya.
"Jangan bengong, gue takut lo kesambet!". Seorang laki-laki menepuk pundaknya dari belakang membuat sang gadis terkejut.
"Sejak kapan ini di tutup?," tanya gadis itu sambil terus menatap gerbang yang di kunci rapat.
"Dua bulan lalu maybe, gue kurang tau juga sih. Mana polisi pada nutup kasus ini, jadi engga ada berita satu pun".
Gadis perempuan itu turun dari motor ninja nya ketika melihat satu brosur tertempel di gerbang, "Jakarta event. Gue mau ikut ini Ranz, urus data-data gue biar bisa masuk kesana!".
Ranz mengambil brosur yang di berikan Shafa, "Perkumpulang geng ini? Lo mau nyari disana?".
Shafa mengangguk, "Kalau bisa kenapa engga". Motor ninja warna hitam milik Shafa meninggalkan Ranz yang masih mematung dengan jawabannya.
"Shafa emang udah kesambet setan dendam".
...
Cakrawala melemparkan setumpuk map di meja, nafasnya memburu ketika membaca pemberitahuan yang ada di kertas.
"Lo kenapa sih Ka?" tanya Enza saat stick PS nya di ambil alih oleh Cakrawala.
"Ikan hiu ikan paus, Bayu cuma mau bilang mampus" ledek Bayu lalu tertawa terbahak-bahak hingga menjatuhkan kaleng soda yang ada di meja.
"Ikan hiu ikan paus, Enza cuma mau bilang mampus" balas Enza saat melihat Bayu mengerucutkan bibirnya sebal.
Bayu melotot, "Plagiator harap di hempas jauh-jauh! Hempaskan Enza jauh sahabat!" tegas Bayu.
"Mending lo yang gue hempas, Enza wakil. Lo apa?" Cakrawala menaikkan satu alisnya menggoda.
"Kalau bunuh orang engga dosa, udah dari kemarin gue bunuh lo Ka. Menistakan sahabat itu dosanya segede truk lho" ceramah Bayu.
"Gue buat video pake tagline, Bayu cosplay jadi macan tutul saat sedang memberikan khutbah suci" ucap Enza.
"Setuju gue Za sama lo! Kapan mau buat?" Bayu mengibarkan bendera semangat di dalam tubuhnya.
Enza terkekeh "Kapan-kapan, kita berjumpa lagi".
"Sabarkan lah aku Ya Allah, sabarkanlah menghadapi sahabat yang sering menistakan aku disini Ya Allah" doa Bayu dengan tangan terangkat.
"Sok alim lo Bay, heran heran. Kenapa ada spesies kayak lo begini? Bisa ancur negara kalau banyak yang gila" Enza menggelengkan kepalanya heran.
"Sebenernya ini kita tuh sahabat bukan sih?" Bayu bertanya.
"Bukan," jawab Enza dan Cakrawala kompak.
Bayu memalingkan wajahnya, "Mama. Anakmu yang ganteng ini engga dianggap sahabat ternyata sama mereka".
"Kalau lo mau gue anggep sahabat, kita bertiga dateng ke acara ini!". Cakrawala menyodorkan brosur suatu event.
Enza dan Bayu menatap brosur itu tidak percaya, "Ini gila!".
...
Dentuman musik yang kencang sangat memekakan telinga, Shafa menatap malas orang yang sedang asyik menari. Ranz berjalan di samping Shafa sambil sesekali mengedipkan sebelah matanya genit.
"Harusnya gue engga perlu ajak lo kesini Ranz" sesal Shafa saat melihat Ranz yang malah tebar pesona.
Ranz menatap Shafa bingung, "Salah siapa ajak gue kesini?!".
Shafa mejitak kening Ranz sedikit kuat "Tepe - tepe terus lo, fokus ke sini mau ngapain njing!" kesal Shafa.
"Hehe, canda Shafa. Gue kan juga biar engga tegang - tegang amat. Makanya tepe tepe, siapa tau ada yang mau satu" ujar Ranz santai.
"Braga sana kalau mau tepe - tepe!" saran Shafa.
"Jangan! Kalah saing nanti gue disana" tolak Ranz seraya merangkul Shafa agar tidak di lirik laki-laki lain.
"Apaan sih Ranz?! Lepas engga?!" Shafa menyingkirkan lengan Ranz yang merangkulnya.
Ranz menutup mulut Shafa dengan telapak tangan kirinya, "Jangan banyak bacot! Lo mau diterkam sama cowok yang sableng?!".
Shafa menggeleng kuat.
"Nah gitu baru sahabat gue yang waras!" pujian Ranz membuat Shafa menendang tulang kering nya keras.
"Enak aja!".
"Shafa setan emang, kalau nendang engga kasih tau dulu. Sakit banget Shaf" gerutu Ranz sambil menyeret kakinya yang kesakitan.
"Kalau gue kasih tau lo bakal ngehindar cicak!".
"Setan emang lo Shaf. Setan penendang tulang kering yang bisa bikin lumpuh sesaat" omelan Ranz langsung mengundang tatapan aneh dari para pengunjung event.
Shafa mengikuti gaya bicara Ranz tapi dengan nada menye-menye, "Gara-gara lo gue kayak jadi orang gila Ranz!".
"Sekale - sekale Shaf, jangan perfect mulu lah jadi orang".
Seseorang menyenggol lengan Shafa, Ranz melotot saat darah segar mengalir dari sikut Shafa. Mata Ranz menyapu orang yang sudah menghilang dengan tiba-tiba.
"Awhs!" Shafa meringis karena darah nya terus mengalir.
Banyak mata memandang Shafa dan Ranz penuh kebingungan. Dengan sigap Ranz merogoh saku celananya untuk mengambil tisu kering.
"Cari wastafel! Cuci sampe bersih!".
Shafa berlari memecahkan kerumunan agar bisa menemukan wastafel atau toilet, badan Shafa menabrak punggung kokoh yang nampak sedang berbincang dengan temannya.
Cakrawala memutar badannya ketika ada sesuatu menabrak punggungnya, mata tajamnya menyipit ketika melihat gadis perempuan dengan darah di sikunya.
"Eh, sorry sumpah gue engga sengaja! Maaf gue buru-buru" Shafa melenggang pergi dari hadapan Cakrawala dengan cepat.
Pikiran Cakrawala melayang saat melihat logo jaket yang gadis itu kenakan, tangannya mengambil ponsel yang ada di saku celana.
"Cari informasi tentang cewek yang tabrak punggung gue tadi!"
.CAKRAWALA.
TBC
FOLLOW INSTAGRAM RESMI KITA
@dilacrastory
@argeva.club
@cakrawalarei_
@enzasheeva
@bayuandrorio
@shafacyrena_
SEE YOU NEXT PART !