Di suatu kerajaan yang penuh dengan perbudakan dan raja yang sangat angkuh hiduplah seorang pemuda.
"Aku pulang" Teriak Aizen sambil membuka pintu Rumahnya.
Ini lah Aizen pemuda dan seorang pemgembara yg telah mengitari dunia hingga akhirnya nasib menjebaknya di rumah yg tak berhuni dan sendirian.
"Huh hanya segini yg ku dapat...." kata Aizen sambil mengericik uang yg dia hasilkan dari berkerja.
"Hadeh capeknya....." keluh Aizen sambil tiduran di kasurnya yang kusam.
"Coba bayangkan saja aku bisa memiliki kekuatan yang bisa membantu orang akan ku pastikan perbudakan di sini akan segera berhenti" kata Aizen sambil melihat tangan-tangannya.
"Huff.....sudah lah aku tidur saja lagipun mana mungkin aku bisa punya kekuatan seperti itu" Kata Aizen sambil ketawa kecil.
Akhirnya Aizen tertidur.pada saat tidur Aizen bermimpi,Aizen melihat cahaya dan cahaya itu menabrak Aizen hingga tubuhnya terpental lalu munculah seorang gadis yang cantik datang di mimpinya.
"Siapa kau?!"Kata Aizen sambil gemetar ketakutan.
"Aku adalah dewi cahaya" kata gadis itu sambil mengibaskan rambutnya.
"Seorang dewi?,apa mau mu?!" Tanya Aizen yamg pikirannya masih bingung.
"Terimalah kekuatan ini,ini adalah kekuatan imajinasi bila kau memikirkan sesuatu lalu mengatakan "muncul lah" maka seketika apa yang di pikiran mu maka dia akan muncul di depan matamu" kata gadis itu sambil memberi sebuah gelang berbentuk naga.
"Kekuatan ini.....akan ku gunakan seperti layaknya seorang penyelamat,aku berjanji!!!" Kata Aizen yang bersemangat sambil mengepal tangannya.
Gadis itu akhirnya pergi dengan senyuman manis dan cahaya menyilaukan membuat Aizen tak bisa melihat apapun hingga akhirnya Aizen terbangun.
"Hoaaammm....pagi..." sambil mengusap matanya dan nyawanya yang belum menyambung.
"Pagi tuan muda!!!" Teriak seorang gadis cantik yang muncul di depan pintu kamar Aizen.
"Huaakkk!!!,kamu ini siapa?!" Kata Aizen yang terkejut akan kehadiran gadis ini.
"Lho gimana sih aku ini Elza tuan,tuan kan selalu berharap aku ada dan sekarang aku ada buat tuan" Kata Elza dengan penuh ceria.
"Jadi Ini kah kekuatan yang di maksud oleh dewi cahaya itu" Kata Aizen di dalam hatinya.
"Ayo tuan kita sarapan sudah ku buatkan sup dan kue tart" kata Elza dengan senyum manisnya hingga Aizen terpukau melihatnya.
"Wah kamu ini ternyata ceria banget yaa bahkan aku saja bisa terpukau melihat senyuman mu itu" ujar Aizen dengan nada yang lembut.
"E-ehh...tuan nih bisa aja" kata Elza yang pipinya memerah karena malu.
"Hahahaha!!!" Tawa Aizen yang sangat bahagia sampai-sampai Aizen hampir terjatuh dari kasurnya.
"Ayo tuan muda kita ke meja makan sebelum makanannya dingin" kata Elza sambil mengulurkan tangannya ke Aizen.
Akhirnya mereka makan di meja makan dan membicarakan tentang dirinya masing masing bercerita hingga pada saat di tengah perbincangan...
"Elza,bagaimana caranya menggunakan gelang ini sepertinya aku tidak tau apa apa.....jdi apa kau bisa ajarkan caranya?" Kata Aizen sambil menunjukan gelang yg di pakai Aizen
"Jadi begini tuan....coba tuan bayangkan sesuatu seperti pedang atau benda lainnya" ujar Elza dengan berlagak seperti guru
"Oke oke akan kucoba bayangkan..." ujar Aizen Sambil menutup matanya agar dia mudah membayangkan sesuatu.
"Lalu tuan katakan muncul lah" kata Elza dengan senyumnya yang manis
"Muncul lah!!!" Ujar Aizen dengan penuh keyakinan dan berharap itu berhasil
Gelang itu mulai bercahaya,bereaksi akan imajinasi Aizen perlahan-lahan terbentuklah sebuah pedang yang memiliki lima permata yang membuat Elza terkagum-kagum
"Wow....tuan hebat,sekarang buka mata tuan dan lihat apa yang di tangan tuan" ujar Elza yang masih terkagum
Aizen pun membuka matanya pada saat membuka matanya,bagian pupil Aizen berubah menjadi emas
"Woho!!...ini hebat pedang permata lima yang memiliki 5 element" kata Aizen yang ikut terkagum dengan kekuatan nya
"Tuan mata tuan kenapa kok berubah jadi warna emas??" Tanya Elza yang bingung kenapa mata Aizen berubah
"Benarkah??" Ujar Aizen sambil melihat cermin di sekitarnya
Setelah Aizen melihatnya Aizen terkejut dan masih bingung dan dia memutuskan untuk mencuci mukanya hingga akhirnya mata nya berubah menjadi normal.
Aizen masih ingat akan janjinya untuk membebaskan kerajaan Vanhel dari perbudakan yang membuat rakyat Vanhel kesusahan dan akhirnya dia berdiskusi dengan Elza dengan impiannya.
"Kau tau Elza aku memiliki impian untuk membebaskan kerajaan Vanhel dari perbudakan apa aku bisa membuat impian menjadi kenyataan dengan menggunakan gelang ini?" tanya Aizen.
"Hmmmm....tuan untuk mencapai impian itu tuan tidak bisa hanya dengan membayangkan lalu terwujud tuan perlu usaha dan kerja keras untuk melakukan sebuah perubahan" ujar Elza yang berlagak seperti seorang yang bijak.
"Jadi kekuatan ini hanya memunculkan benda....berarti aku harus membuat langkah awal ku...tapi apa itu?" Ujar Aizen sambil meminta saran dari Elza
"Langkah awal tuan adalah mencari kepercayaan dan mempunyai pengikut yang setia" ujar Elza
"Jadi dengan begitu aku memiliki kekuatan ku sendiri dan bisa membebaskan perbudakan di kerajaan Vanhel ini!!" Ujar Aizen dengan penuh semangat
Mulai hari itu Aizen dan Elza menjalankan rencanannya dan dengan begitu kerajaan Vanhel bebas dari perbudakan dan penyikasaan akan rakyatnya.
Bersambung.