Chereads / Freedom On imagination / Chapter 3 - Chapter 3 - Berlari Untuk Kebebasan

Chapter 3 - Chapter 3 - Berlari Untuk Kebebasan

"Bagaimana kondisinya dokter?" Tanya Elza yang khawatir tentang kondisi Aizen.

"Dia hanya kelelahan karena pertarungan tadi,tenang saja dengan makan yang cukup dia pasti pulih" ujar dokter itu dengan nada santai.

"Syukurlah kalau begitu,siapa nama mu dok?" Tanya Elza kepada dokter tersebut.

"Nama ku dokter Smith aku senang bisa berkenalan dengan nyonya" ujar dokter dengan bersenyum kepada Elza.

"Senang berkenalan dengan mu dokter Smith,nama ku Elza pendampingnya Aizen" ujar Elza dengan nada ceria

Setelah mereka berkenalan dan saling membagi ide sementara itu Sophie menjaga pintu rumah Aizen agar para warga tidak sembarangan masuk ke dalam.

Jangan di kira walaupun dia gadis yang gemar membuat puisi di samping itu pula,Sophie juga bisa bergulat.

Setelah agak lama Elza dan Smith berbincang akhirnya Aizen sadar.

"Ughh....dimana aku?" Tanya Aizen dengan nada lemah.

"Akhirnya sadar juga" Ujar Smith sambil melihat kondisi Aizen.

"Tuan sekarang ada di rumah para warga yang telah membantu tuan sampai ke sini" Ujar Elza sambil memeluk Aizen.

"Mmmmmhhhh..." kata Aizen karena nyaman di pelukan Elza.

Sementara itu di kastil Vanhel,Gale kembali dengan baju bajanya yang penyot dan lusuh.

"Minggir aku ingin membuat laporan kepada ayah ku!!" Bentak Gale karena geram akan kejadian itu.

Gale berjalan dengan cepat menuju ke singgasana raja dan akhirnya sampai juga dan berhadapan dengan ayahnya.

"Ayah mohon dengarkan laporan ku" Kata Gale sambil berlutut kepada ayahnya

"Kenapa anak ku?,kau nampak seperti habis di pukuli oleh seseorang" tanya ayahnya Gale dengan raut wajah khawatir

Inilah raja Dexter,raja yang angkuh,ambisius,jahat dan tak suka penghianat dia bahkan dia rela menjual warganya untuk kepentingan politik.

"Iya ayah aku memang baru saja di kalahkan oleh salah satu masyasarakat milik ayah sendiri" Ujar Gale sambil memegang baju bajanya.

"Kau di kalahkan?!,siapa orang ini?!,bagaimana mereka bisa mengalahkan anak ku yang memiliki gelar beruang hitam ini?!" bentak raja Dexter sambil memukul gagang singgasananya.

"Dia di panggil Aizen....ayah ku kumohon kerahkan pasukan dan cari dia lalu penggal kepalanya" ujar Gale dengan nada geram

"Baiklah aku tak mau memikirkan banyak hal,lagipula aku benci penghianat" ujar raja Dexter.

Akhirnya Dexter meluncurkan pasukannya untuk mencari Aizen.

"Aizen sepertinya raja tak kan suka dengan kejadian ini" kata Smith sambil memijat tangannya Aizen.

"Iya yang jelas kita harus pergi dari tempat ini,aku juga pernah menemukan kastil yang tak terpakai" ujar Aizen.

"Wah itu bisa jadi tempat persembunyian kita tuh,lagi pun kita perlu markas lihatlah di luar sana Aizen" ujar Sophie yang baru saja menjaga pintu.

Aizen penasaran dan melihat apa yang terjadi diluar dengan bantuan Smith dan Elza untuk berdiri,dan seketika warga di desa bersorak bergembira.

"Hidup Aizen!!!,hidup Aizen!!" Teriak semua warga di sana.

"Kalian semua..." ujar Aizen hingga dia bingung ingin berkata apa.

"Warga di sini percaya dengan mu karena aksi heroik mu yang mengalahkan Gale" ujar Sophie sambil menepuk punggungnya Aizen.

"Anak muda....kami percaya kepada mu tolong bimbing kami dalam mencari kebebasan yang kau janjikan" kata salah satu nenek nenek di situ.

"Paman ayo kita pulihkan hak kita agar aku bisa kembali bertani dengan kakakku" kata salah satu anak kecil yang membawa domba.

"Terima kasih kalian semua karena percaya kepada ku,tolong berikan lah aku kekuatan persatuan kalian agar kita bisa mendapat kebebasan kita dan menghilangkan sistem perbudakan ini!!!!" Ujar Aizen dengan penuh semangat dan mengangkat tangannya tinggi tinggi.

Semua warga bersorak dengan kencang tapi tak lama itu pasukan dari istana muncul.

"Aizen kau di tangkap atas sikap pembangkangan mu!!" Kata salah satu prajurit

"Semuanya lari!!!,cepat ke gerbang sebelum gerbangnya di tutup!!!!" Ujar Aizen sambil bersiap bertarung

"Tuan muda kamu belum pulih jangan memaksakan diri" Ujar Elza sambil menahan Aizen untuk bertarung.

"Jadi..apa ada yang perlu kekuatan harimau putih ku?!" Ujar seorang laki laki berotot yang melompat langsung ke pertarungan dan membuat pasukan istana terpental.

"Puma?!" Ujar Smith yang kaget karena kedatangan laki laki tersebut

"Kau kenal dengannya?" Tanya Elza yang masih menahan Aizen bertarung

"Dialah pejuang yang berhenti melawan raja karena dia gagal melindungi istrinya" ujar Smith

"Cepat larilah!!!,akan ku perlambat laju mereka mengejar mu!!!" Ujar Puma yang siap menghajar prajurit istana

"Tunggu paman akan ku berikan ini sebagai hadiah karena ingin bertarung dengan ku" ujar Aizen.

Aizen menutup matanya dan memunculkan sarung tangan berbentuk harimau dan berwarna putih.

"Terima kasih Aizen tolong jangan sia sia kan pengorbanan ku ini yaa?" Ujar Puma sambil memakai sarung tinjunya.

"Oke paman kami pergi dulu dan paman....kalau kau selamat kembali lah" ujar Aizen yang bergegas lari ke gerbang.

"Sini kalian!!!,apa kalian lupa siapa yang bisa mengalahkan sepuluh ribu orang dalam sepuluh menit huh?!" Tantang Puma terhadap pasukan istana.

Akhirnya Aizen dan yang lain nya berlari ke gerbang,tapi gerbang hampir tertutup,dengan kekuatannya dia memunculkan sebuah balok besi yang menahan gerbang agar tidak tertutup.

Akhirnya mereka bisa kabur dari kerajaan Vanhel warga juga sudah jauh dari kerajaan dan akhirnya Aizen,teman temannya,serta pengikutnya berjalan ke kastil kosong yang di bicarakan Aizen.

Karena sudah malam dan jarak mereka sudah jauh dari kerajaan Vanhel mereka memutuskan Berkemah.

Warga tampak senang karena bisa terbebas dari perbudakan untuk sementara ini,para warga juga tak lupa membuat pesta kecil kecilan karena kebebasan yang mereka dapatkan.

"Tuan muda....mau ikut pesta para warga membuat pesta makan,ayo tuan" kata Elza sambil memegang pundaknya Aizen

"Tidak,aku tidak lapar..." ujar Aizen dengan nada sedih

"Tuan kenapa,cerita saja lah tuan siapa tau aku bisa membantu" kata Elza dengan senyum manisnya

"Aku takut,bagaimana kalau aku gagal?" Ujar Aizen dengan nada sedih

"Tuan....tuan sudah memberi harapan kepada mereka tuan harus yakin,tuan kan juga punya kekuatan" ujar Elza dengan nada ceria

"Tapi bagaimana kalau aku terbunuh,bagaimana klo aku mati di saat yang lain percaya kalau aku...."

Sebelum Aizen melanjutkan keluhannya,Elza spontan mencium Aizen dan seketika suasana yang bimbang berubah menjadi romantis.

"Elza...." kata Aizen dengan pipinya yang merah dan bingung ingin berkata apa.

"Tuan tidak perlu khawatir Elza ini kuat,kalau kita bersatu tidak ada yang bisa mengalahkan kita" ujar Elza dengan yakin.

"Kau benar....harus nya aku tak boleh bimbang seperti ini" kata Aizen yang mulai kembali bersemangat.

"Tuan coba lihat kelangit sana" kata Elza

"Hmmmm?" Kata Aizen sambil melihat ke atas

"Kebebasan akan turun dari langit dan menuju ke kita jadi kita tidak boleh menyerah tuan" ujar Elza dengan nada cerianya

Akhirnya mereka berdua duduk di sana sambil melihat langit malam yang indah,Kepala Elza bersandar di pundaknya Aizen dan Aizen mengelus kepalanya Elza.

Dan akhirnya mereka berdua tertidur dan di situ pula Smith melihat mereka berdua yang sedang tertidur.

"Baguslah tuan Aizen juga perlu asupan hatinya agar dia bersemangat dan bisa membimbing warga untuk kebebasan" kata Smith yang sedang minum bir.

"Hahahah!!!,sudah kuduga kalau mereka bakal jadi pasangan yang cocok,Awokawokawoka!!!!" Ujar Sophie yang juga ikut minum bir dan sedang makan paha ayam.

BERSAMBUNG