Chereads / Freedom On imagination / Chapter 2 - Chapter 2 - Mencari Kepercayaan

Chapter 2 - Chapter 2 - Mencari Kepercayaan

"Ayo Elza kita keluar,saatnya mencari orang agar kita bisa membebaskan orang orang dari perbudakan Vanhel" ujar Aizen yang sedang membukakan pintu untuk Elza

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk keluar dan melihat keadaan di kerajaan Vanhel.

Elza hanya bisa terdiam melihat betapa kumuhnya tempat ini orang orang menggunakan baju yang tak layak pakai dan mata mereka yang menatap Elza hingga Elza ketakutan Dan bersembunyi di belakang Aizen.

"Ini lah Elza Kerajaan Vanhel tempat di mana rakyat di jadikan budak kita salah sedikit saja kita akan bernasib seperti mereka...." kata Aizen sambil melihat beberapa orang di cambuk.

"Astaga kejamnya...."ujar Elza sampai sampai Elza mengeluarkan air mata.

"Hey jangan menangis,kita pasti bisa melakukannya,kita mencari orang orang yang ingin melawan kebijakan Vanhel" kata Aizen sambil mengusap air matanya Elza.

"Iya kita pasti bisa membebaskan orang orang di sini" ujar Elza dengan penuh keyakinan.

"Baiklah kita perlu seseorang yang bisa menyakinkan bahwa kita bisa membebaskan kerajaan Vanhel dari perbudakan ini" kata Aizen Sambil Melihat sekitar.

Saat melihat sekitar di situ ada gadis berkulit sawo matang yang sedang membacakan puisi untuk warga agar melawan hak raja tapi sayangnya warga tak mendengarkan mereka malah mengejek gadis itu.

"Huuu payah paling paling cuman harapan palsu" kata salah satu warga yang mendengar.

"Hey!!!,Dengar yaa kalau kita menyatukan kekuatan kita maka kita bisa menurunkan tahta raja dan membuat kerajaan lebih baik!!" kata gadis itu sambil membanting kertasnya.

"Sudahlah kita tinggalkan saja orang gila ini" kata salah satu petani di sana.

Akhirnya orang hanya lewat saja dan tak mendengarkan puisi gadis tersebut.

Karena warga tak mendengarkan akhirnya Aizen dan Elza memutuskan untuk berkenalan dengan gadis ini.

"Hey siapa nama mu?"tanya Aizen sambil mengambil kertas puisi gadis tadi.

"Nama ku Sophie sang puitis yang tak di dengar"ujar gadis itu dengan nada lemah.

"Hey ayolah,semangat mungkin kali ini puisi mu bakal di dengar oleh warga di sini" ujar Elza dengan nada ceria.

"Mana mungkin warga di sini mana mengenal kata kata indah yang mereka kenal hanyalah bertarung" ujar Sophie sambil melihat kertas puisi yang di ambil oleh Aizen.

"Hmmmm bagus juga puisinya,jdi kau punya cara untuk melawan perbudakan Raja Vanhel dengan membacakan puisi mu yang indah ini?" Tanya Aizen sambil menyerahkan puisinya Sophia.

"Iyup...hmmm...tapi aku penasaran kalian ini siapa dan apa urusan kalian dengan ku?" Tanya Sophia dan meninggikan suaranya.

"Woah woah santai saja,maaf kalau kami belum sempat memperkenalkan diri nama ku Aizen dan yang di sebelahku ini Elza" kata Aizen dengan nada yang lembut sekaligus sopan.

"Ohh jadi kalian adalah sepasang kekasih yang sedang berkencan dan tidak sengaja melihat aku di rendahakan yaa?" Ujar Sophie sambil mengambil kertas puisi nya yang ada di tangan Aizen.

"H...hey!!,mana ada?!,kami hanyalah orang yang ingin melawan kebijakan raja!" Bentak Aizen ke Sophie hingga pipi Aizen memerah.

"Hahahahah!!,tenang aku hanya bercanda jadi apa yang kalian ingin kan dari aku?" Tanya Sophie

"Kami ingin kau membuat puisi yang di mana puisi itu lebih kuat dan maknanya mendalam hingga orang orang desa ini ingin ikut melawan ke-egoisan kerajaan Vanhel ini" kata Aizen

"Owwhh jadi kalian bakal buat persekutuan pemberontak kerajaan Vanhel yaa?!" Ujar seorang laki laki misterius

Percakapan ketiga orang tadi berhenti ketika mendengar suara itu dan ternyata laki laki ini adalah seorang pangeran dari istana Vanhel sendiri.

Inilah Gale pangeran kerajaan Vanhel yang memiliki rumor bahwa dia bisa menundukan musuhnya hanya dengan sekali ayunan pedangnya.

"Kalian berdua mundurlah....akan ku tangani ini" ujar Aizen sambil melindungi Sophie dan Elza.

"Semangat tuan muda!!!" Teriak Elza sambil melompat lompat mendukung Aizen.

"Kita jangan gegabah Elza dia adalah pangeran Gale yang dapat menundukan lawan nya hanya dengan sekali ayunan pedang nya itu" ujar Sophie dengan raut wajah khawatir.

Aizen mulai menutup matanya dan munculah pedang permata 5 yang sempat Aizen ciptakan dengan gelangnya dengan kuda kudanya Aizen siap bertarung.

"Woaah....Pedang yang bagus pedang itu akan menjadi miliki ku!!!" Kata Gale dengan penuh keyakinan.

"Coba saja kalau bisa!!!" Ujar Aizen,dan Aizen mengayuhkan ayuhan pertama ke Gale.

Dengan santainya,Gale menepis serangan Aizen yang di lontarkannya padahal Serangan yang di berikan oleh Aizen hampir mematahkan kedua pedang milik mereka masing masing.

"Cih...boleh juga,tapi kau hanyalah seorang pemula!!" Ujar Gale

Gale membalas serangan dan serangan itu membuat Aizen kewalahan.

"Bagaimana hmmmm?,hahahaha!!,tak ada yang bisa mengalahkanku ini lah kekuatan ku dan kau hanyalah kutu di kerajaan ini yang harus ku singkirkan" ujar Gale dan perlahan lahan mendekati Aizen yang mulai kelelahan

"Hah...hah....hah....walaupun begitu aku tak kan menyerah...dengan tekad semua bisa ku lampaui!!!" Ujar Aizen yang sudah mulai sekarat.

Gale bukan lah lawan yang mudah,Gale pernah menyelesaikan pertempuran dua kerajaan hanya dalam tiga hari.

Bagi Gale,Aizen hanyalah sebuah hiburan kecil agar masyarakat tidak membangkang kepada kerajaan.

"Hmhmhm sayangnya tekad mu akan padam di sini.." kata Gale dan mulai mengangkat pedangnya untuk membunuh Aizen.

"Hah...hah....hah..sial...." ujar Aizen yang tak bisa berdiri lagi

"Jangan!!!!!" Teriak Elza yang ingin menghalangi Gale

Dan seketika itu pula badan Aizen bercahaya dan pupil matanya berubah menjadi emas lagi.

"Apa yang terjadi?!" Tanya Gale yang masih kebingungan akan situasi Aizen.

Aizen perlahan lahan berdiri dan mengengam pedangnya kuat kuat dan mengambil posisi kuda kuda nya

"Tak kan kubiarkan tekad ku padam di sini!!!" Teriak Aizen dan berlari ke Gale

"Sini!!!" Tantang Gale dan berlari ke Aizen dengan cepat

Mereka berdua bertabrakan hingga membuat ledakan energi yang kuat dan membuat warga menjadi penasaran apa yang terjadi.

Pertarungan akhirnya selesai,Gale terpental di sebuah rumah kosong dan Aizen yang masih berdiri tegap.

"Sial..." ujar Gale sambil berdiri lagi.

"Cih lain kali kau akan ku bunuh kau beruntung di bantu oleh kekuatan yang aneh!" Kata Gale yang memanggil kudanya lalu pergi.

Aizen masih berdiri tegap dan hanya terdiam,badan Aizen yang bercahaya perlahan-lahan mulai kembali normal dan pupil Aizen kembali seperti semula.

Warga sekitar langsung bersorak kegirangan karena ada yang berhasil mengalahkan pangeran Gale.

"Ini lah yang ku maksud bintang harapan wahai para pendengarku!!!,percayalah kepada Aizen yang akan memberi kebebasan bagi kita semua" ujar Sophie agar warga yakin bahwa masih ada harapan.

Tapi di saat kebahagiaan itu muncul Aizen pingsan dan tergeletak di tanah.

"Tuan muda!!!!" Teriak Elza dan menghampiri Aizen.

"Cepat angkat dia dan panggil kan dokter di sekitar sini" ujar salah satu warga di sana.

Akhirnya para warga memutuskan untuk membawa Aizen kerumahnya dan melihat bagaimana kondisi Aizen.

BERSAMBUNG.